gadis orakan anak dari park Chanyeol pemilik perusahaan terbesar dikorea memiliki bodyguard dengan segala kharisma nya apakah sanggup menjadi penjaga gadis itu.
"Betah ga betah kan dia bodyguard terakhir yeon papa pasti ga bakalan pecat diakan.
"Kebun di ilsan kamu udah cek sayang?
"Udah sama chan kemaren.
"Kalian menginap ? Tidurnya dimana.
"Dipenginapan yang ada dikebun kata paman jang papa kalau kesana pasti tidur disitu.
"Lalu bodyguard mu?
"Ga tau kayaknya di sebelah dia selalu nungguin yeon tidur baru dia pergi buat tidur jadi yeon ga tau dia tidur dimana.
"Begitu, besok kuliah?
"Hm masuk siang.
"Malamnya ikut papa.
"Kemana?
"Kamu masih ingat paman bang yongguk dan bibi bang jieun.
"Bibi jieun?
"Mereka ingin ketemu sama kamu.
"Terus anak mereka?
"Christopher
"Dia datang?
"Sepertinya.
"Pa apa yeon masih dijodohkan dengan anak paman yongguk?
"Nona ini waktunya anda tidur.
"Pergilah sayang nanti kita bicarakan besok malam.
Ucap Chanyeol mencium kening putrinya itu lembut ayah dari gadis itu tau putrinya sangat menunggu dan menantikan putra dari sahabatnya itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mereka masih memilihku sebagai menantukan?
"Nona? Anda belum tidur?
Chan menolehkan kepalanya melihat nonanya yang terus bergumam dalam gelungan selimut.
Srakkk
"Nona harap tidur biar saya juga bisa istirahat.
Ucap chan menarik kasar selimut yang membungkus nonanya itu.
"Ya lancang sekali kamu chan narik selimut aku, gimana kalau aku ga pakai baju hah? Dasar mesum.
"Nona ini sudah hampir tengah malam kenapa anda belum tidur?
"Chan menurutmu apa aku pantas menjadi menantu keluarga bang?
"Uhukk hah?
"Jangan salah paham bukan bang dirimu tapi teman ayahku marga mereka juga bang dulu aku dengar waktu masih kecil mereka akan menikahkanku dengan putra mereka.
"Kenapa kau tidak suka?
"Tentu saja aku suka anak itu waktu kecil dulu sangat manis dan mempunyai lesung pipi yang menggemaskan dia juga baik dan perhatian meskipun masih kecil dia bisa menjagaku dan mulai saat itu aku putuskan akan selalu bersamanya setelah tumbuh dewasa aku mengerti perasaanku aku menyukainya chan.
"Lalu?
"Sejak umurku 6tahun dia pergi bersama kedua orang tuanya tidak pernah kembali lagi tadi papa bilang keluarga bang sudah ada dikorea dan mereka mengajak bertemu aku harap mereka membicarakan masalah perjodohan waktu.
"Bagaimana kalau mereka mengajak ketemu untuk hal lain?
"Hah maksudmu?
"Ya misalnya mengundangmu kepernikahan pria itu, anak dari teman tuan besar
"Bhogg...dasar kau membuatku makin gelisah tau.
Ucap jiyeon memukuli sang bodyguard dengan bantal dan chan dengan sigap menangkap tangan mungil yang selalu memukulnya itu menindih tubuh kecil sang nona dikasur dan menatap wajah nonanya itu dengan intens.
"Waktu aku pertama kali menjadi bodyguard nona kenapa nona mengikuti pria lain kalau tadi nona bilang sudah memberikan hati nona untuk putra tuan bang.
"Itu? Aku hanya mengaguminya saja bahkan bicara saja tidak pernah.
"Lalu bagaimana dengan saya?
"A-apa?
"Ciuman waktu itu jika perjodohan kalian resmi apa putra tuan bang tidak marah calon istrinya mencium sang bodyguard.
"A-aku, i-itu itu karena kau dan wanita waktu itu menganggapku anak kecil aku cuma ingin menunjukkan kalau aku sudah dewasa.
Ucap jiyeon mendorong sang bodyguard dari atas tubuhnya pria itu membuatnya gugup dan malu pasti wajahnya sudah semerah kepiting.
"Sangat berbahaya menunjukkan kedewasaan dengan tindakan intim seperti itu nona.
" Aku tau sudah jangan dibahas, dasar menyebalkan.
Jiyeon merangkak naik kekasurnya dan berpaling memunggungi chan yang kembali pada posisi berdiri tegagnya.
