gadis orakan anak dari park Chanyeol pemilik perusahaan terbesar dikorea memiliki bodyguard dengan segala kharisma nya apakah sanggup menjadi penjaga gadis itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jiyeon hanya duduk dibawah pohon jeruk melihat channya yang membantu para petani panen jeruk.
"Nona apa tidak sakit perut makan jeruk sebanyak ini?
"Eum aku ga sadar bi, maaf.
"Nona cuacanya juga sudah sangat terik lebih baik nona dan tuan muda balik kevilla makanan disana sudah siap.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Cape?
"Saya senang bisa bantu panen.
"Sini duduk kamu keringatan.
Ucap jiyeon menepuk rumput kosong disebelahnya dan menatap chan menggelengkan kepalanya dan meneguk air liurnya kasar bagaimana tidak chan yang penuh peluh benar-benar membuatnya gugup.
"Ehem, yuk balik ke villa.
Ucap jiyeon mengembalikan kesadarannya dan berniat bangkit dari duduknya tapi ditahan oleh chan.
"Saya masih cape, kamu ga ada niatan ngelapin keringat saya?
Chan menunjuk wajahnya sendiri itu benar-benar membuat jiyeon gugup part 2 dengan pelan jiyeon menyapukan sapu tangan yang ada didalam tasnya tadi kewajah milik chan jiyeon bagai terpesona melihat pemandangan didepannya.
Wajah chan benar-benar putih dan mulus satu jerawat didagunya benar-benar terlihat seksi rahang tegasnya dan bibir merah penuh milik chan benar-benar membuat jiyeon kalap tanpa sadar dia menempelkan ranumnya pada belah bibir milik chan.
Chan tentu terkejut tapi dia tidak ingin hanya menempel seperti ini jadi tangannya menahan tengkuk milik Jiyeon agar tidak melepaskan ciuman mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gugup yeon?
"I-iya jen, gue ga akan pingsan kan nanti di altar?
"Ya relak aja yeon nanti kamu keringatan makeup kamu jadi ancur.
"Sayang udah siap?
"Pa, udah
"Putri papa udah besar dan bakalan ninggalin papa, kamu baik-baik sama chan nanti ya, sini peluk papa.
Jenny yang melihatnya jadi sedih apa nanti dia juga akan ninggalin keluarganya kalau menikah suatu saat nanti.
"Om jangan buat Jiyeon nangis nanti makeup nya rusak jenny cape dari tadi ngipasin.
Ayah dari jiyeon hanya tersenyum dan melepaskan pelukannya pada sang putri.
"Ayo chan udah nungguin acaranya udah dimulai.
Jiyeon meremat lengan ayahnya gugup melihat chan dengan setelan jas rapi tersenyum padanya jiyeon semakin gugup melihat kening milik chan rambutnya tidak menutupi kening itu seperti biasa.
Setelah mengucapkan janji suci chan maupun Jiyeon disuruh bertukar cincin.
"Hah ka minho?
"Iya aku yang bakalan fotoin kalian ayo mulai bertukar cincinnya.
Jiyeon menatap chan yang tampak tersenyum padanya dan memasangkan cincin yang waktu itu mereka beli benar-benar cantik.
"Sekarang kalian kan sudah sah ayo berciuman biar kita abadikan.
Jiyeon menatap chan melihat pria itu tampaknya tidak akan bergerak apa dia yang harus melakukannya.
"Hey ayo.
Ucap minho dibalik kameranya merasa kedua pengantin masih diam ditempatnya tapi tidak diduga seluruh undangan terkejut melihat Jiyeon yang memegang kedua belah pipi chan dan menyatukan kedua ranumnya melumat bibir milik chan dengan cepat.
Ucap minho melihat rekamannya dan kembali tergelak gedung pernikahan pun jadi heboh dengan ulah kedua pengantin sedangkan tuan Park memijit pelipisnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hah memalukan.
"Apanya yang memalukan? Ciuman di pernikahan tadi?
"Jangan dibahas aku melakukannya karna desakan ka minho dan kau terus diam.
"Sayakan tadi lagi mempersipkan diri tidak taunya kamu yang bertindak duluan memberikan saya ciuman yang begitu hot.
"Ayo lakukan lagi kali in---
"Stop, aku mau mandi
Blam
Chan melihat sekeliling kamar dan berjalan menyusuri rumah pemberian dari orang tua dan mertuanya itu tidak besar dan juga tidak terlalu kecil cocok sekali untuk mereka yang baru hidup bersama.
Chan meminum teh hangat yang tadi dia buat dan melihat kembali jari manisnya yang tersemat cincin pernikahannya bersama jiyeon yang sudah menyandang embel-embel istrinya mulai tadi siang.
"Chan? Ngapain didapur?
"Kamu udah selesai? Mau saya buatkan minum?
"Coklat hangat boleh?
"Tunggu ya.
Ucap chan mencuri satu kecupan pada ranum milik sang istri jiyeon yang kaget langsung menyentuh bibirnya pipinya kembali memanas.
"Kamu pakai kemeja saya?
"Maaf aku lupa beresan bajuku jadi gak bawa baju kesini.
"Saya pikir tadi kamu mau ngegoda saya.
Jiyeon hampir tersedak coklat hangat yang baru chan berikan tadi padanya.
Tbc,,,
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
