Bertemu

18 2 0
                                    

"Seandainya waktu bisa aku putar , aku ingin bertemu denganmu "
Waktu mulai menunjukkan pukul 4 sore tapi seorang gadis berkuncir kuda belum mau beranjak dari duduknya .
Dari kejauhan nampak seorang laki laki seumuran dengannya , Panji Gumilang menghampirinya .
"Ayo dhit balik tar dicariin nyokap lo kalo masih disini "
"Sebentar lagi ya Ji , gue masih mau disini "
"Yaudah gue temenin lo disini "
Panji pun duduk bersebelahan dengan Dhita .
Ditangannya nampak sebuah pesawat kertas berwarna biru , membuat dahinya berkerut .
Untuk apa seorang gadis 16 tahun membawa mainan anak kecil berumur 5 tahun.
"Dhit lo kok suka bawa ini pesawat kertas kemana mana , terutama kalo lo kesini "
Dhita hanya tersenyum mendengar pertanyaan sahabatnya itu.
"Ji, lo bisa ga ajarin gue buat pesawat kertas kek gini "
"Perasaan di kelas lagi ga ada tugas Seni Budaya deh ,yang ada PR Fisika sama Kimia Dhita..." Sembari menjentikkan jari telunjuknya ke kening Dhita.
"Aduh ..sakit Ji, tar gue amnesia gimana , tanggung jawab ya "
"Ahahaha...rasain lagian kurang kerjaan banget sih buat ginian "
Dhita yang merasa jengkel pun mulai berdiri dan membersihkan rok abu abu nya dari sisa debu di lapangan berumput .
"Eh tungguin gue Dhit "
Panji yang masih menstater motor Vario nya pun nampak kewalahan dengan sikap jengkelnya Dhita .
Skip.
Dhita yang masih jengkel dengan Panji pun mengabaikan semua chat dari Panji .
Message.
Panji28 : Dhit
Panji28 : Dhita Ayuningtyas
Lo budek ya
DhitaTyas : Apasih lu ganggu aja
Panji28 : cie ngambekan .. yadeh gue minta maaf besok gue buatin pesawatan kek gitu
DhitaTyas : beneran Ji ? Emang lo bisa buatnya ?
Panji28 : bisa lah . Kecil itu mah .Besok Minggu gue ke rumah lo sekalian main PS sama Bang Dimas 😂😂
DhitaTyas : Dih numpang main mulu sih 🤣🤣
Panji28 : yaudah sekarang lo tidur besok bikinin gue cemilan yang enak ya .
DhitaTyas : ogah
Panji28 : have a nice dream sweet heart 😘
Dhita pun cekikikan di kamarnya membaca pesan dari Panji yang menurutnya lucu .
Tanpa Dhita ketahui diseberang jalan ada seorang pemuda yang selalu melihat ke jendela kamarnya dari kejauhan .
" Kenapa dia selalu ngebuat gue deg deg kan , padahal cuma chattingan kaya gini aja "
Keesokan paginya Dimas di kaget kan dengan Panji yang pagi pagi buta sudah membawa sekantong plastik peralatan membuat pesawat kertas .
" Eh Ji, tumben lo pagi pagi gini udah kemari , mau ngajak jogging Dhita lo ?"
" Pagi Bang Dimas , ini si Dhita minta bikinin pesawat kertas "
Dimas yang mendengar penuturan Panji pun tertawa kecil , kakaknya Dhita yang satu ini selain ramah, baik ,tampan juga usil .
" Bilang aja mau numpang maen PS kan sama gue sekalian ngedate sama Dhita ."
Panji pun menggaruk belakang tengkuknya dengan bingung dia mengalihkan pembicaraan " Udah ya bang mau ke kamar Dhita dulu "
" Awas ya macem macem sama adek gue "
Panji hanya tertawa cekikan tanpa basa basi dia tahu letak kamar Dhita yang bersebrangan dengan Dimas di lantai 2 .
Dengan pelan , dia mengetuk pintu kamar sang empu yg tertidur pulas .
"Dhit.. bangun kebo.. lo bilang mau bikin pesawat kertas sama gue "
Dhita yang mulai merasa tidurnya terganggu dengan suara berisiknya Panji pun terbangun .
"Iya ..bentar Ji, gue mandi dulu Lo di bawah aja dulu sama Kak Dimas "
" Ok gue di bawahnya , jangan kelamaan mandinya .
Gue tinggal nih "
Skip.
30 menit berlalu Panji masih sibuk membuat pesawat kertas yang di minta oleh Dhita . Sedangkan Dhita sibuk membuat bolu pisang kesukaan Panji dan Kakaknya , Dimas .
" Yak ..selesai . Akhirnya kelar juga 20 pesawat kertasnya , Dhita pasti suka "
Setelah selesai dengan menghias kue bolu nya Dhita pun membawa nya keruang tamu , dimana ada Panji dan juga Dimas yang sedang libur .
" Bolu nya dah jadi "
Dhita membawa beberapa potong bolu diatas piring keramik coklat , beserta 3 gelas teh hangat di atas nampan milik mama nya .
Mama dan Papa Dhita memang jarang berada di rumah . Papa Dhita biasanya selalu dinas di luar kota yang mewajib kan sang mama untuk ikut . Hanya Dhita dan Panji yang ada di rumah .
Pembantu nya Bi Ijah pulang ketika sore hari .
Dhita yang melihat pesawat kertasnya sudah jadi pun sangat senang .
" Wah banyak banget Ji, kan mintanya di ajarin Ji bukan lo yang buat "
" Udah ..buat lo nih tar lo gantungan aja di kamar pakai benang biar estetik kaya anak Instagram "
Dhita pun menyimpan semua pesawat kertas itu di kamar nya .
" Ji, katanya mau maen PS , yok "
" Wah boleh bang ?"
" Kek sama siapa lo "
Skip.
Panji POV
Kenapa semakin hari gue semakin ga bisa lupain dia , malah semakin dekat . Gue capek pura pura jadi temannya . Seandainya gue tahu apa yang selama ini dia rasakan sama ga sama yang gue rasain . Gue sengaja buat banyak pesawat kertas yang dia pinta , biar dia bisa inget terus sama gue bukan pesawat kertas lusuh warna biru itu terus .
SMA 12 Jepara .
Kericuhan muncul di lorong SMA yang cukup terkenal di Jepara ,kericuhan itu disebabkan oleh suara anak perempuan yang melihat kedatang siswa pindahan baru dari Jakarta .
Aditya Putra Lesmana , baru saja menapakkan kaki nya di sekolah itu .
Panji dan kawan kawannya yang melihat itu hanya menggelengkan kepala .
" Siapa sih dia Ji ?"
" Anak pindahan kayanya Bay "
Aditya mulai memasuki kelas 11 IPA 2 yang sama dengan Panji, Dhita ,Bayu dan yang lain.
Jam bel masuk pun berbunyi , Bu Sisca wali kelas 11 IPA 2 mulai memasuki ruangan .
Bu Sisca mulai memperkenalkan anak pindahan yang tak lain adalah Aditya .
" Anak anak perkenalkan ini Aditya Putra Lesmana , pindahan dari Jakarta . Ayo Aditya perkenal diri kamu "
Aditya mulai memperkenalkan dirinya " Pagi saya Aditya Putra Lesmana pindahan dari Jakarta mohon bantuannya ya semua "
" Adit kamu bisa duduk di samping ....
Ah , disamping Dhita "
" Terima kasih Bu Sisca "
Aditya pun mulai duduk di samping Dhita .
Karna hanya tersisa meja samping Dhita lah yg masih kosong . Mereka pun mulai berkenalan , Dhita nampak familiar dengan laki laki yang baru saja pindah ke sekolah nya ini .
" Aku seperti pernah bertemu dengannya tapi dimana "
Aditya yang merasa diperhatikan menoleh ke samping .
" Kenapa ? "
Dhita yang mulai menyadari hanya bisa gelagapan tahu memperhatikan orang lain.
" Hah..em..enggak gapapa , kita kaya pernah bertemu dimana ..gitu tapi aku lupa "
" Hah ? Emang pernah ya ? Perasaan enggak "
" Em ..aku Dhita Ayuningtyas kamu boleh panggil aku Dhita kalo kamu butuh apa apa aku bisa membantumu "
" Aditya "
Setelah sesi perkenalan pun Adit merasa dia pernah bertemu dengan gadis aneh itu .
Panji yang melihat dari kejauhan hanya bisa terdiam .
Skip.
Bel jam pulang berbunyi seperti biasa , Dhita dan Panji bersiap siap untuk pulang bersama karna selain arah rumah mereka sama dan rumah mereka masih satu kecamatan yang sama juga .
Sebelum mengeluarkan motor Vario nya , Panji menanyakan hal yang membuat Dhita tersentak kaget .
" Dhit lo kenal sama anak tadi, kayanya akrab banget kaya pernah ketemu lama "
Dhita yang merasa perkataan Panji benar pun heran ,
" Gue kaya pernah liat dia tapi lupa dimana dan kapan "
" Oh ..yaudah yuk balik "
Saat motor Panji mulai keluar gerbang , Dhita melihat Aditya yang masih berdiri di pinggir gerbang SMA mereka .
" Ga bawa motor Dit ?"
Aditya yang merasa di tanya menoleh " Aku di jemput "
Tidak lama muncul mobil hitam Avanza dan Aditya pun berpamitan pulang .

Sesampainya dirumah , Adit disambut oleh mama nya .
"Gimana hari pertama kamu sekolah disini Dit ?"
" Biasa aja ma "
" Kok biasa , nanti juga terbiasa . Kamu kan baru beberapa hari disini "
Adit hanya menganggukkan kepalanya dan izin untuk ke kamarnya di lantai 2 .
" Ma , Adit ke atas dulu , ada tugas dari sekolah tadi "
" Ya sudah , kamu ganti baju , makan, kerjain tugas lalu jangan lupa istirahat "
" Iya ma ."
Di kamarnya yang bernuansa abu abu , Aditya memandangi langit langit kamar nya .
Pikirannya melayang , teringat seorang gadis kecil berkepang dua yang membawa baling baling kayu .
Flashback.
" Adit sini ..main sama aku "
" Nanti jatuh ga ?"
Aditya yang di bawah rumah pohon hanya bisa menatap gadis kecil itu memanjat rumah pohon .
" Aku takut Ayu, nanti jatuh kaya dulu "
" Enggak .. ini aman kok , ini yang buat papa ku pasti ga jatoh "
Dengan mengumpulkan segala keberaniannya Aditya pun nekat memanjat rumah pohon .
Ketika sampai di atas terlihat pemandangan kota Jepara yang indah dari atas bukit .
" Wah ..indah sekali "
" Kan ..ku bilang apa . Kamu harus sering sering main ke Jepara ya , nanti main ke rumah pohon ini kita buat baling baling kayu kaya gini "
Flashback end.
" Dimana kamu Ayu?"
"Apa aku bisa bertemu lagi denganmu ?"
To be continue.

Pesawat KertasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang