Sekian Lama

2 0 0
                                    

Aditya POV

Hari ini capek banget karna ada meeting dengan beberapa klien perusahaan yang kerja sama dan sibuk urus beberapa berkas penting . Kalo bukan dengan adanya Bayu , gue bakal lembur lagi hari ini .
Setelah meeting selesai , gue mutusin buat cabut keruang kerja gue di lantai 10 . Tapi gegara si Bayu , semua jadi kacau cuma karna dia mau ke kafe yang ada di dekat kantor .
Katanya sih kafe hits ala ala Korea .
Cih, laki laki kok suka Drakor .
.
.
.
Sampailah gue di kafe yang dimaksud sama si Bayu, tapi rame juga sih kebanyakan pengunjungnya perempuan ketimbang laki laki .
Kalo bukan karna Bayu rekan kerja , gue males banget kesini.
Bayu sibuk banget mesan beberapa makanan dan juga minuman .
Gue sibuk milih meja dan gue putusin buat duduk dekat jendela kayanya lebih tenang aja meskipun Bayu aslinya berisik banget.
.
.
.
Ga lama hape gue getar dan gue lihat ada banyak chat masuk di grup kerja . Kebanyakan bahas soal meeting tadi .
Seorang pelayan sibuk membawa pesanan kita ke meja , dan ga lama pergi membawa nampannya . Saking sibuk sama hape , gue ga ngurusin Bayu yang senggol bahu gue .
Pas gue nengok , rupanya ada Dhita dan Putri . Cewek yang dulu gue taksir , tapi ga jadi gegara takdir . Miris . Emang.
.
.
.
.
Aditya POV End .

Mereka berempat tampak gugup meskipun teman lama dan pernah dekat satu sama lain, semenjak Panji wafat , mereka tidak pernah berkomunikasi lagi.
Entah karna hal apa , Bayu berinisiatif untuk memulai percakapan .
" Ehem ... Hai Ditha, Put.. Putri .."
"Ya ..?"
Ditha menyenggol siku Putri ,
Kenapa jadi begini ...
.
.
.
.
Dhita POV

Disela gue sama Putri makan, disapa lah dia sama seorang cowok yang ternyata adalah Bayu. Gue curiga , jangan jangan dia sengaja ngerencanain ini sama Bayu.
Tapi , kalo liat ekspresinya tadi , dia sendiri gugup , berarti emang ga terencana .
Dan... Hari ini , gue ketemu lagi sama dia . Udah berapa tahun dari dia terakhir ke Jepara , dan mutusin buat kuliah ke Inggris dan lulus itu bukan waktu yg sedikit.
Ga ada yang berubah dari Aditya, tetap pendiam dan dingin. Cuma agak tinggi dan penampilan nya yang sedikit classy.
Jujur , gue agak gugup . Padahal dulu kita dekat banget sampai akhirnya gue milih buat kerja di Jakarta , di perusahaan milik teman Papa . Entah ini takdir atau memang ada permainan lagi yang ga gue tahu apa ujungnya.
.
.
.
Ditha POV End.

Aditya yang sedari tadi hanya diam mulai berbicara dan menaruh hapenya di kantung celananya . Entah kenapa dia begitu merindukan gadis yang lama tidak lagi dia jumpai di Jepara setelah bertahun tahun.
" Hai Ditha , apa kabar ?"
" H-h hai.. Aditya , kabar baik . Gimana kabar lo ?"
" Baik . Lo..di Jakarta juga ? Kenapa ga di Jepara ? , Gue pikir lo udah nikah sama Panji ."
Ditha hanya diam sembari menunduk ke lantai . Dia bingung mau menjawabnya bagaimana .
Di tengah percakapan mereka berdua , Putri menjawab pertanyaan Aditya.
" Panji udah ga ada Dit ."
" Panji ? Gue turut berduka cita atas wafatnya Panji . Gue ga tau sama sekali . Sorry."
" Ya gue paham."
" Jadi ... Ini alasan lo buat merantau ?"
" Ga juga . Gue milih buat kerja di Jakarta buat mengembangkan skill gue aja selebihnya itu bonus ."
" Eh Bay, gimana kabar lo ? Udah lama juga ga ketemu."
" Baik Ditha . Oh iya ,, kalian kerja dekat sini ?"
" Kita dekat sini juga , beda blok aja sih kayanya . Kalo kalian berdua ?"
" Dekat sini juga . Dari jendela bisa keliatan perusahaan kita . "
" Oh "
.
.
.
.
Setelah beberapa jam mereka di kafe , akhirnya Ditha dan Putri memutuskan untuk keluar lebih dulu karna ada beberapa pekerjaan lagi setelah itu disusul oleh Aditya dan Bayu.
Di perjalanan pulang mereka masing masing saling memikirkan , apa ini cara Tuhan mempertemukan mereka lagi setelah bertahun tahun mereka menghilang satu sama lain . Entah. Hanya Tuhan yang tahu apa kelanjutannya.

TBC

Pesawat KertasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang