Kepergian Panji yang mendadak membuat seluruh keluarga Ditha dan terutama Pak Janu terpukul.
Mereka tidak tahu sama sekali tentang penyakit yang di idap Panji bertahun tahun .
Hal ini membuat Pak Janu sangat sedih . Bagaimana tidak, Panji adalah anak tunggal , satu satunya yang dia miliki setelah bertahun tahun kepergian sang istri .
.
.
.
.
Berhari hari Pak Janu mengurung diri di kamar sang putra yang sudah tiada .
Bi Ijah yang melihatnya hanya bisa menatap sedih ,bagaimana pun juga Panji sudah seperti putranya sendiri .
Ketukan dari luar tidak membuat Pak Janu bergeming sama sekali .
Di tatapnya potret sang putra yang begitu tampan dengan kemeja kotak kotak .
" Bapak baru sadar kalo Panji sudah sebesar ini ."
Satu demi satu air matanya tumpah ke bingkai kaca .
.
.
.
.
Tidak berbeda dengan suasana di kediaman Pak Janu , keluarga Ditha pun juga sedih dan berduka dengan kepergian Panji .
Dimas dan Ditha masih belum percaya dengan apa yg mereka alami .
" Mas , Ditha masih ga nyangka Panji sakit bertahun tahun tapi ga ada satu pun yang tahu bahkan papanya sendiri "
Dimas yang melihat keadaan adiknya saat ini hanya diam tak bergeming mendengar nya .
" Seolah olah , Panji cuma tidur ."
Hanya itu yang bisa dia jawab.
.
.
.
Aditya baru saja keluar dari kelasnya bersama Andre . Dia belum tahu sampai saat ini kalau Panji sudah tiada .
Hari ini ada jam tambahan kelasnya , sehingga baru jam 6 sore dia pulang .
" Capek banget ya Dit hari ini ."
Yang diajak ngobrol hanya sibuk dengan ponselnya .
Matanya tertuju dengan pesan yang dikirim Bayu.
Bayu : Dit, Panji udah ga ada kapan lo balik ke Indo lagi .
Panji ?
Setelah membaca pesan itu dengan terburu buru , dia segera menaiki bus .
.
.
.
.
Tepat jam 19:30 waktu Inggris , Aditya sampai di kostannya .
Di tekannya password pintu dan lalu terbuka .
Andre yang sedari memperhatikan, hanya diam .
" Ndre , dua Minggu lagi kaya nya gue balik ke Indo lagi ."
Andre sontak kaget mendengarnya karna belum lama mereka dari Indonesia.
" Hah ? Kenapa Dit kita baru balik beberapa hari "
" Panji .. meninggal ."
.
.
.
To be continue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesawat Kertas
RomanceBayangan seorang anak laki laki berumur 5 tahun membuat Dita Ayuningtyas tidak bisa mengingat dengan jelas siapa yang memberi nya sebuah pesawat kertas berwarna biru . "Apa aku bisa bertemu dengannya lagi ?" "Aku harap aku bisa mengembalikan ini " P...