Aku dan Pesawat Kertas

10 2 2
                                    

"Bagaimana caranya agar aku bisa mengingat mu? "

Pagi pagi buta , Dhita sudah bangun untuk berangkat sekolah . Dhita sudah terbiasa bangun pagi tanpa jam alarm , meskipun sang kakak, Dimas tetap membangunkannya .
Setelah merapikan kasur , dia pun beranjak ke kamar mandi.
15 menit berlalu Dhita sudah siap dengan seragam putih putih nya untuk turun ke lantai 1 menyiapkan sarapan untuk dia dan kakaknya , meskipun ada Bi Ijah , Dhita lebih suka membuat sarapannya sendiri .
Nasi goreng telur dadar adalah sarapan favorit nya saat ada Dimas di rumah .
Saat semua sudah selesai Dhita mulai menyiapkan sarapan di meja makan .
Bi Ijah turut membantu Dhita menyiapkan segala keperluan sarapan pagi ini.
" Udah non , biar bibi aja yang menyiapkan semuanya , non duduk aja "
" Enggak papa bi, bibi pasti capek . Bibi ikut makan ya sama Dhita dan Mas Dimas ya "
Dimas yang sudah bersiap turun ke bawah dan melihat di meja makan ada Dhita yang sudah rapi dengan seragam dan tas nya .
" Ayo dek kita sarapan "
" Bi Ijah sini sama Dhita dan Mas "
" Iya non "
Setelah selesai jam menunjukkan pukul 07:30 waktu berangkat ke sekolah .
Hari ini Dhita diantar bersama Dimas , karna Panji akan ada rapat OSIS setelah upacara nanti.
Skip.

Di lapangan sudah ramai anak anak berkumpul , kebetulan kelas Dhita dan Panji giliran jadwal mereka menjadi pasukan upacara .
Panji menjadi  pemimpin upacara .
Aditya , Dhita dan Bayu menjadi pengibar bendera .
Dan sisanya menjadi pembawa acara , do'a , pembaca teks undang undang 45 dan paduan suara .
Semua siswi perempuan dengan khidmat memperhatikan bagaimana gagah dan tampannya Aditya menjadi bagian pengibar bendera merah putih .
Setelah 30 menit berlalu , upacara pun selesai . Seluruh murid mulai memasuki kelasnya masing masing .
Upacara kali ini sukses di bawakan dengan apik oleh kelas 11 IPA 2.
Panji yang baru masuk , menanyakan dimana Dhita kepada Aditya .
" Dit liat Dhita ga ?"
" Oh ga liat sih Ji "
" Kemana dia , dari tadi yang lain udah masuk "
Panji keluar dengan terburu buru mencari Dhita .
Panji POV.
Kemana dia, kalo sampai ada apa apa gue ga bisa maafin diri gue sendiri . Gue yang janji sama Dimas buat jaga adeknya , gue juga yang ceroboh .
POV end .

Di toilet murid perempuan .
Setelah selesai upacara , Dhita buru buru masuk ke toilet murid .
Dhita lupa kalau pintu toilet nya kadang suka terkunci sendiri .
Saat sudah selesai , Dhita pun sadar dia hanya seorang diri didalam toilet .
" Haduh udah gue duga bakal ke kunci sih , mana ga bawa handphone juga . Mau teriak , susah juga disini agak jauh dari yang biasa anak anak lewati " .
Di setiap sudut lorong yang di lewati Panji , dia mencari Dhita .
Setiap siswi dan siswa yang dia temukan dia tanyakan dimana Dhita .
" Ada yang liat Dhita ?"
Siswa dan siswi yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepala.

Dari kejauhan nampak Aditya membawa setumpuk buku cetak Kimia . Dia diminta Bu Fanny , Guru Kimia untuk mengembalikannya ke perpustakaan . Tanpa sengaja Adit mendengar suara dari arah toilet siswi .
" Suaranya ga asing , aku seperti pernah mendengarnya ."
Karna dia penasaran , dengan cepat di taruh nya setumpuk buku tadi di bawah lantai .
Adit pun mulai mengetuk pintu toilet , " Ada orang di dalam ?"
Dhita yang mendengarnya bersyukur ada yang mendengar suaranya dari dalam toilet dia bisa mendengar dengan jelas suara siapa itu .
" Adit ?"
"Ya ?"
"Ini aku Dhita , Dit tolong aku. Aku terkunci dari dalam . Bisa minta tolong minta kunci toilet sama Pak Agus ?"
" Ah ..Dhita , bisa . Sebentar aku ke rumah Pak Agus sebentar ."
Aditya pun bergegas menuju rumah Pak Agus , penjaga sekolah .
Sesampainya di sana beruntungnya Pak Agus sedang dirumah .
" Assalamualaikum Pak Agus , saya mau meminjam kunci toilet siswi pak , ada siswi yang terkunci "
" Waalaikumsalam nak, ada nak kuncinya sebentar bapak ambilkan ".
Tidak lama Pak Agus memberikan kuncinya . Dengan tergesa , Aditya segera menuju toilet siswi .
" Dhita aku bawa kuncinya sebentar ku buka "
" Iya Dit makasih ya "
Pintu toilet pun terbuka dan memperlihatkan Dhita yang terlihat lusuh karna terlalu lama berada di toilet .
" Kamu gapapa ?"
" Enggak , cuma agak gerah aja di dalam makanya kucel deh . Makasih ya Dit udah tolongin aku . Kapan kapan aku traktir baso di kantin . Aku duluan ke ruang OSIS , Panji pasti cariin aku . Thanks ya " .
Dhita pun meninggalkan Aditya sendiri sebelum menjawab rasa terima kasihnya .
Dia segera menuju ke perpustakaan seperti tujuan awalnya , mengembalikan buku Kimia .
Skip.
Dari kejauhan Panji melihat seorang gadis berambut Cepol jalan dengan tergesa , itu Dhita .
Dengan segera Panji menghampirinya .
" Dari mana aja Lo Dhit , gue cari lo seantero sekolah enggak ada . Bisa mati berdiri gue sama Dimas "
Yang ditanya hanya ketawa cengengesan .
" Sorry Ji, gue ke kunci di toilet "
Panji yang mendengarnya kaget " Hah , kok bisa ? Lo gapapa sekarang ? Terus gimana Lo keluar ? Pantesan gue telfon ga diangkat "
" Untung ada Aditya yg bukain pintunya , merasa berhutang Budi gue sama dia ."
Panji yang mendengarnya pun terdiam dan menggandeng tangan kiri Dhita .
" Ayo ke ruangan OSIS , bentar lagi rapat buat acara Pensi anak kelas 12 " .

Skip.
Jam pulang pun tiba . Panji dengan segera menstater motor Vario nya . Kali ini dia pulang sendiri tanpa Dhita karna dia sudah di jemput Dimas .
Dari sebelahnya muncul motor Ninja milik Aditya .
Tanpa berbasa basi , Panji menghadang motor Aditya .
" Apasih Panji .."
" Apa maksud lo sama Dhita ?"
" Hah ? Gue ga ngerti apa yang lo maksud . "
" Halah ga usah berlaga bego ya , lo suka sama Dhita kan ? Gue ingetin sama lo , jauhin Dhita .
Ngerti ?" .
Panji segera menjauhi Ninja milik Aditya .

Di rumahnya , Dhita mengingat kejadian di toilet tadi.
" Untung ada Panji yang lewat , coba kalo ga ada bisa nginep gue di sekolah sekalian uji nyali "
Tidak lama muncul notif message dari Panji .
Message .
Panji28 : Besok gue jemput lo pagi pagi , gue harap lo udah pakai seragam sama bawa tas .
Istirahat sekarang , jangan kelayapan dan main hape terus .
Dhita hanya mengerutkan kening membaca pesan Panji . Tanpa dia ketahui dari jendela seberang kamarnya , tampak Panji yang menatapnya dari kejauhan dengan ponsel di genggaman nya .
" Gue ga bakal biarin Aditya ngerebut lo dari gue "

Di Kediaman Haryanto .
Nampak seorang laki laki berdiri diatas balkon sembari menikmati secangkir teh hangat bersama sebuah iPad ditangannya .
Ditatapnya foto seorang gadis kecil ber kepang yang tersenyum didalamnya dan sebuah pesawat kertas origami berwarna biru di tangan kanannya .
" Apa kau masih menyimpannya sama yang seperti milikku ?"

Pesawat KertasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang