Drama Musikal

8 2 4
                                    

Jam 8 pagi aula sekolah nampak ramai oleh anggota OSIS  dan murid yang mendaftarkan diri menjadi pemain drama musikal .
Panji , Aditya, Dhita dan yang lain sibuk mengurus berbagai acara yang nanti akan diadakan .
Bu Meta , Guru Drama Musikal menjadi juri kali ini untuk menentukan siapa yang akan menjadi Pangeran Charming , Cinderella , Ibu Peri, Ibu tiri dan Saudara Tiri Cinderella .
Ya ..Drama yang akan mereka pentaskan adalah Cinderella .
Satu persatu para siswa dan siswi di pilih dan beradu bakat dengan yang lain .
Terpilih lah Aditya sebagai Pangeran Charming , Dhita sebagai Cinderella, Putri sebagai Ibu Peri , Della sebagai Saudara Tiri pertama dan Ayu sebagai Saudara tiri kedua .
Panji yang terpilih sebagai Kusir Kuda Cinderella hanya bisa pasrah karna memang tidak berbakat dalam drama .
Dan sisa anggota OSIS yang lain menjadi Seksi Acara Pensi nanti .

Di Kantin jam istirahat Panji dan yang lain berkumpul .
Sebenarnya Panji enggan menjadi Kusir Kuda , dia ingin menjadi Pangeran agar bisa bersama Dhita .
" Pfft...ga kebayang Panji yang model kek preman jadi Pangeran Charming " saut Bayu di sambil memakan baso Pak Joko .
" Sue lu Bay . Mana ada potongan kek gini jadi Preman . Ketua OSIS juga lagi ."
Aditya yang mendengar becanda mereka hanya tersenyum .
Dhita dan Putri yang sedari tadi juga ikut makan di kantin hanya fokus makan dan mendengarkan becandaan Bayu .

Bel jam pulang pun berbunyi tanda  jam  pelajaran telah usai . Dhita pun mulai mengemasi buku nya ke dalam tas .
Aditya yang masih mencatat belum siap berkemas juga .
" Dit ayo balik udah jam pulang mau ujan juga udah mendung gelap ."
" Iya sebentar , dikit lagi kelar ."

Panji menghampiri Dhita yang sudah selesai berkemas dan mulai meninggalkan kelas dan Aditya sendiri .
" Dhita maaf gue ga bisa anter lu balik , barusan gue dapet telfon dari Pabrik bokap gue masuk RS , lu bisa balik sama Aditya atau Dimas ."
" Hah ? Serius Ji ?"
" Iya .Yaudah gue duluan ya .
Dit titip Dhita ya anterin sampe rumah nya . Tau kan alamat rumah nya ?"
Aditya yang mulai berkemas dan memakai tas punggungnya pun mengganguk tanda mengerti.
" Yaudah gue duluan ya Dhit, Adit "
" Salam buat bokap Lo Panji "
Skip

Di Parkiran motor Dhita sudah bersiap pulang bersama Aditya .
Aditya memasangkan helm .
" Sini gue pasangin , biasanya lo balik sama Panji ga pernah pake  helm . Bahaya kalo kenapa kenapa ga ada BPJS kalo kecelakaan bareng Panji ."
Batin Dhita bisa ngelawak juga ini es batu .
Belum berapa jauh hujan mulai turun  membuat mereka berdua basah kuyup . Panji memberhentikan Ninja nya di dekat halte bus .
" Berhenti dulu disini . Gue ga bawa mantel hujan . Nanti lo sakit gue yang susah "
" Kenapa sih lo tuh nyebelin banget Dit "
Aditya hanya diam sambil mengarahkan tangannya merasakan tetesan air yg turun .
Melihat Dhita yang mulai kedinginan membuat dia memberikan jaketnya .
" Nih pake . Besok balikin udah harus wangi . "
" Iya gue balikin . Makasih ya ."
Batinnya " baik juga dia sama cewe ".

Tidak berapa lama hujan mulai reda . Mereka berdua pun menuju kerumah Dhita yang sudah mulai nampak dari kejauhan.
" Lo mau masuk dulu Dit ?"
Dhita mulai melepaskan helm Aditya yang dia pakai .
" Dirumah lo ada siapa ? Kalo ga ada siapa siapa ga berani gue ."
" .
" Tenang , ada Bi Ijah kok kalo Mas Dimas lagi keluar . Nanti lo pake aja kaos dia kayanya pas di badan lo sih Dit daripada kebasahan gitu "
" Yaudah . Gue numpang ya . Besok gue balikin kaos kakak lo "
Aditya dan Dhita pun mulai memasuki rumah Dhita .
Tampak Bi Ijah yg sedang menata masakan diatas meja makan nampak kebingungan .
" Loh ..ada Mas Panji juga disini "
" Eh bukan Bi , ini Aditya teman Dhita juga , bukan Panji Bi ."
" Owalah ...maaf ya Den Adit maklum Bibi udah tua ."
" Iya bi gapapa , maaf ya bi Ijah saya jadi ngerepotin kalian ."
" Gapapa Dit . Lo mandi duluan aja di kamar gue gapapa nanti gue taruh kaos sama celana panjang punya Mas Dimas di kamar. Kamar gue sebrangan sama kamar Mas Dimas . Ada gantungan namanya kok di depan pintunya . Nanti gue mandi di kamar mandi bawah aja gapapa ."
Aditya pun langsung memasuki kamar Dhita di lantai 2 .
Kamar yang bernuansa Pink Tosca serta ada gantungan pesawat kertas warna warni .
" Pesawat kertas ini ..."
Makin penasaran , bakalan tau gak ya Aditya kalo Ayu itu Dhita ?

Pesawat KertasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang