Setelah pengajuan proposal untuk pameran selesai , Dhita resmi untuk menjadi Seksi Acara untuk pameran bulan Januari nanti . Dhita tampak sini bolak balik ke lantai 10 dan 11 , beruntungnya ada lift untuk menunjang pekerjaannya .
Jam dinding di kantor nya menunjukkan waktu pukul 18:30 tapi dirinya masih sibuk dengan beberapa laporan di komputernya .
Putri yang sudah selesai mulai membenahkan beberapa berkas dan map yang berserakan di meja kerjanya .
Sedikit merenggangkan badannya , Dhita tampak sedikit pucat .
Hal ini membuat Putri khawatir karna mereka sama sama tinggal seorang diri di apartemen.
" Gue bawain air putih hangat dan roti coklat kesukaan Lo. Seenggaknya makan dulu buat ganjel perut , biar maag lo ga kumat Dhita."
Dhita akhirnya selesai mengetik beberapa laporan untuk besok dan mulai membereskan beberapa berkas dan dokumen penting yg berada di mejanya.
" Makasih Putri emang yang terbaik . Emm.. Put sorry kayanya gue ga bisa anter lo balik , gue mau mampir ke apotek ."
" Ga masalah . Lo istirahat aja abis ini . Gue ngerti kok . Nanti gue mau mampir ke supermarket juga sekalian belanja . "
" Yaudah gue balik duluan."
" Iya hati hati ya ."
.
.
.
.Di Supermarket Putri sibuk memilih beberapa sayur dan juga buah segar untuk dia stock di apartemen nya . Sambil mendorong troli tidak sengaja troli yang di dorongnya menyenggol troli milik orang lain.
Dengan segera Putri meminta maaf karna membuat beberapa belanjaan milik orang tersebut jatuh berserakan di lantai.
" Ah maaf barang anda jadi jatuh karna saya ." Sembari membantu mengambil beberapa barang dan ditaruhnya di troli milik sang empu.
Saat hendak mengambil seplastik Apel , tidak sengaja tangannya bersentuhan dengan tangan sang pemilik apel yang ternyata Bayu.
" Bayu ? " Pekiknya .
" Dari tadi lo sibuk ngomong tanpa ngeliat siapa yg lo ajak ngomong ."
" Sorry, gue buru buru tadi . Maaf, gara gara gue barang belanjaan lo jadi jatuh. "
" Gapapa . Lo sama Dhita kesini ?"
" Enggak. Gue sendiri . Tadi naik grab kesini . Dhita lagi gaenak badan kayanya tadi ijin balik sendiri ."
" Oh gitu. Gue pikir lo sekamar sama dia ."
" Enggak kita beda lantai aja ."
" Kapan kapan gue main ke apartemen lo sama Aditya. Ajak Dhita juga ."
" Boleh . Bawa makanan ya ."
" Pasti. Yaudah gue duluan ya Put . Gue ditungguin Aditya di bawah."
" Ok ."
Tuhkan ketemu lagi.
.
.
.
.
Bayu POV .Ga nyangka gue malah ketemu dia lagi di supermarket. Seandainya tadi troli dia ga nyenggol troli yang gue bawa, ga bakal ketemu kali.
Masih aja rasanya gue gugup kalo ketemu , padahal gue udah tau kalo kita ga mungkin bisa sama sama .
Tapi gue bingung , kenapa selalu aja ketemu dia . Buru buru gue dorong troli gue ke bagian kasir . Agak sedikit ramai emang tapi seenggaknya lebih baik ketimbang disana tadi.
.
.
.
.
Bayu POV EndDi dalam mobil Aditya sibuk berkutat dengan ponselnya sembari bermain game . Tanpa dia sadari disebelah kursinya sudah ada Bayu yang sedari tadi membawa dua kantung besar belanjaan mereka .
Setelah selesai berbelanja , di tengah perjalanan pulang , Aditya memberhentikan mobilnya di apotek untuk membeli obat .
" Gue beli obat dulu sebentar."
" Ok "
Dibukanya pintu kaca besar dan segera dia menuju rak obat untuk membeli persediaan obat di apartemennya.
" Kayanya perlu beli Paracetamol sama vitamin juga udah abis ."
Tanpa dia sadari , ada seorang gadis di belakangnya yang sedang mengambil obat dan memasukan beberapa vitamin ke keranjang .
.
.
.
Dhita pun segera menuju kasir untuk membayar obat dan vitamin yang dibelinya.
Tidak berapa lama muncul Aditya yang ikut mengantri di belakangnya sembari memegang ponsel .
Setelah Dhita membayar, saat berbalik badan barulah dia sadari jika Aditya di belakangnya sedari tadi.
" Adit ?"
" Dhita ?"
.
.
.
.Putri sibuk membawa dua kantung besar ke apartemennya sembari menempelkan kartu , dia melepas sepatu kerjanya dan mulai masuk .
Ditaruhnya dua kantung tadi di meja dapur . Diambilnya segelas air putih dengan termenung dia memikirkan apa yang pernah Dhita katakan .
" Gue sibuk ngawasin Dhita sampe gue lupa , gue sendiri juga sibuk. Iya sibuk sama urusan hati ."
Dengan segera , diambilnya handuk yang berada di teras balkonnya dan menuju kamar mandinya . Setelah mandi dan berganti piyama tidur bergambar kucing , Putri mulai membenahi belanjaannya dan menaruhnya di rak dapur dan beberapa sayuran dan buah di kulkas.
" Yak . Selesai . Besok tinggal buat bekal buat si Princess ."
.
.
.
.
To be Continue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesawat Kertas
RomanceBayangan seorang anak laki laki berumur 5 tahun membuat Dita Ayuningtyas tidak bisa mengingat dengan jelas siapa yang memberi nya sebuah pesawat kertas berwarna biru . "Apa aku bisa bertemu dengannya lagi ?" "Aku harap aku bisa mengembalikan ini " P...