" Pesawat kertas ini ..."
Aditya masih memandangi kamar dan gantungan pesawat kertas milik Dhita .
Dia memperhatikan tiap sudut kamar gadis 16 tahun itu tanpa ketinggalan sedikit inci pun.
Di Meja riasnya ada sebuah foto masa kecilnya bersama mama, papa,dia dan Dimas .
" Jadi ...Dhita itu Ayu ,enggak. Nggak mungkin , anak petakilan gitu Ayu . "
" Tapi foto ini Ayu ."
Dari lantai bawah terdengar suara Dhita memanggil .
" Dit kalo udah mandi turun kebawah makan dulu biar kalo pulang udah kenyang ."
Aditya bergegas masuk ke kamar mandi .
15 menit kemudian Aditya turun dan melihat kakak Dhita sudah duduk di meja makan bersama .
Dhita memperkenalkan Aditya kepada Dimas .
" Mas Dimas ini Aditya teman sekelas Dhita , tadi kita pulang kehujanan aku pinjam baju Mas buat dia gapapa kan ?"
" Iya gapapa dek . "
Disela makan mereka , Dimas mulai akrab dengan Aditya .
" Adit sekelas sama Panji dan Dhita ya berarti "
" Iya kak saya sekelas sama Dhita dan Panji . Saya pindahan dari Jakarta kak , belum lama ."
" Oh pindahan .Sama kaya Dhita ya berarti . Dhita juga tadinya di Jakarta terus pindah ke Jepara karna rumah disini kosong cuma ada aku yang pulang beberapa bulan sekali saat jaman kuliah dan mama papa yang dinas di luar kota ."
Aditya hanya mengganguk mengiyakan .
Tidak berapa lama Aditya ijin pamit pulang karna hari sudah malam . Dan mama nya sudah mengkhawatirkan nya .
" Terima kasih buat hari ini Dhita , kak Dimas maaf merepotkan kalian ."
" Enggak sama sekali Adit . Main lagi kapan kapan , kita main catur ok "
" 86 Kak "
" Saya pamit pulang ."Rumah Sakit Umum Jepara .
Terbaring lemah seorang laki laki dewasa , dia adalah papa nya Panji . Sudah seharian Panji menemani papanya .
Papanya di larikan ke rumah sakit lantaran Jantungnya kumat lagi .
" Papa lekas sehat . Panji cuma punya papa seorang ."
" Maafin papa Panji .., bisanya ngerepotin kamu terus ."
" Enggak pa .."
Panji yang biasanya petakilan, jenaka , bandel tampak berbeda jika bersama papa nya .Di Kediaman Haryanto.
Aditya pun masuk ke rumah yang disambut kecemasan sang mama yang melihat putranya tidak memakai seragam nya lagi .
" Adit ..mama khawatir kenapa ga kabarin mama sih nak ?"
" Maaf ma..tadi Adit numpang dirumah teman Adit ."
" Adit besok mama mau jenguk Pak Janu katanya beliau masuk Rumah Sakit tadi sore ."
" Pak Janu masuk Rumah Sakit ?"
" Iya besok kita jenguk sama sama ."Rumah Sakit Umum Jepara .
Keesokannya Aditya dan Mamanya menuju ke Rumah Sakit tempat Pak Janu di rawat .
Sebelumnya Aditya ke resepsionis Rumah Sakit .
" Pagi mba , saya mau menjenguk pasien atas nama Bapak Janu Irawan bisa ?".
" Pagi , bisa mas . Atas nama bapak Janu Irawan di rawat di ruang Mawar No 2 di lantai 2 ya mas ."
" Terima kasih mba "
"Ayo mah , di lantai 2 kata resepsionis nya ."Setelah sampai di ruang inap Pak Janu , tampak laki laki yang tidak asing .
" Pagi , Pak Janu saya berkunjung bersama Aditya ."
Panji yang terbangun begitu terkejut melihat kedatangan Aditya dan Mamanya , Bu Cantika .
" Adit ? Lo anak Bu Cantika ?"
" Lah Panji , jadi lo anak Pak Janu Irawan ."
Masih dalam suasana canggung kedua orang tua mereka pun sama sama bingung .
" Kalian saling kenal ?"
" Ma ..ini Panji teman sekelas Adit ."
" Perkenalkan Tante saya Panji , anak Pak Janu Irawan ." Panji memperkenalkan diri .
" Jadi selama ini kalian satu kelas ? Astaga kenapa kamu diam aja Adit "
" Bu Cantika , saya sudah tau kalau Panji dan Aditya satu sekolah , maaf saya belum cerita mengenai Panji ."
" Gapapa Pak Janu saya mengerti ."
Ditengah kecanggungan itu Aditya memilih untuk berada di luar yang disusul Panji .
" Ga nyangka gue Ji "
" Iya sama Dit "
" Tiap seminggu sekali ke Pabrik nyokap , ketemu bokap lu tapi gue ga tau kalo anaknya tiap hari sama gue di kelas "
Panji hanya tertawa kecil. Memang benar Pak Janu bekerja di Pabrik Tekstil milik Bu Cantika , tapi mereka tidak tahu sama sekali .
" Btw , sakit apa Pak Janu Ji ?"
" Kata Dokter sih Jantung Dit . Lo tau kan tinggal bokap gue aja yang ada . "
Aditya pun juga sama merasakan yang Panji rasakan , sama sama orang tua tunggal .
" Gue paham Ji yang lo rasain . Lekas sembuh buat Pak Janu ya Ji " .SMA 12 Jepara
Suasana berbeda di kelas 11 IPA 2 . Begitu hening dan tidak begitu berisik seperti biasa .
Dhita yang sedari mencatat pelajaran Biologi sedari tadi hanya menoleh ke samping kiri bangku kosong yang biasa di duduki oleh Aditya .
" Kemana dia ? Apa sakit ? Panji juga ga masuk kelas jadi sepi karna dia biang berisik ."
Dia pun melihat ponselnya muncul notif message dari Aditya.
Aditya_45 : Dhita . Ini gue Aditya . Sorry ga ada kabar gue di ajak jenguk Pak Janu yang ternyata bokapnya Panji .
" Hah bokapnya Panji ?"
DhitaTyas : Iya Dit . Hah bokapnya Panji itu ternyata karyawan Nyokap lo ? Astaga .
Aditya_45 : iya gue sendiri juga kaget dan bingung .
Nanti balik gue kerumah Lo sebentar .
DhitaTyas : Oke nanti kabarin lagi .Bel jam pulang pun berbunyi . Dhita segera bergegas mengemasi barang Baranya . Di luar sudah ada Mas Dimas yang menunggu .
" Ayo dek buruan masuk ."
" Iya mas "
Mobil pun perlahan meninggalkan area sekolah .Pukul 4 sore kediaman Dhita kedatangan seorang temannya yang tak lain adalah Aditya .
Dengan Kemeja kotak kotak , kaos hitam dan celana jeans hitam , membuat Dhita pangling .
" Eh sama siapa Dit ?"
" Sendiri . Tadinya mau ajak Panji tapi dia lagi balik ke rumahnya ambil baju ganti . Kayanya dia bakal ga masuk buat beberapa hari ke depan ."
" Oh gitu , titip salam buat Pak Janu dan Panji ya Dit ."
Aditya hanya menganggukkan kepalanya .
Dhita pun mempersilahkan Aditya duduk .
" Duduk dulu Dit gue buatin teh manis "
" Ga usah repot repot , gue cuma sebentar mau bahas yang drama musikal ."
" Ya ?"
" Besok kita kumpul di aula buat latihan , beberapa hari ke depan gue yang sementara gantiin Panji sebagai Ketua OSIS "
" Ayayay..kapten ."
" Yaudah gue balik dulu , masih ada urusan bolak balik RS juga ."
Tanpa sengaja Aditya menyentuh pergelangan tangan kanan Dhita yang membuat Dhita begitu dekat dengan Aditya .
" Sorry .."
" Gapapa Dit ."
" Gue ..gue jalan dulu ."
" Em."
Aditya POV.
Apa apaan sih gue bikin malu aja. Kalo diliat liat cakep juga si Dhita . Ya agak mirip sama Ayu yg gue cari .
Atau emang dia Ayu ?
Aditya POV end.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesawat Kertas
RomanceBayangan seorang anak laki laki berumur 5 tahun membuat Dita Ayuningtyas tidak bisa mengingat dengan jelas siapa yang memberi nya sebuah pesawat kertas berwarna biru . "Apa aku bisa bertemu dengannya lagi ?" "Aku harap aku bisa mengembalikan ini " P...