Jalan Masing Masing

3 1 0
                                    

" Cinta itu ga butuh alasan . Cinta ya cinta . Mau lo nantinya sama siapapun tapi kalo takdir lo sama gue, percaya deh pegang omongan gue yang tadi ."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hari kelulusan pun tiba semua murid kelas 12 lulus dengan nilai terbaik dan memuaskan . Semua murid merayakannya dengan penuh suka cita .
.
.
.
Dikelas 12 IPA 2 Ditha dan Putri sedang berbicara soal kemana setelah mereka lulus .
" Put nanti rencana mau masuk universitas mana ? Udah ada yang lo incer ?"
" Kayanya mau masuk UNDIP aja deh Dhit , nanti gue mau ambil Fakultas Kedokteran kaya Mas Andri . Lo sendiri ? "
Ditha pun terdiam . Dia sendiri belum tahu mau meneruskan kuliah atau malah menjadi ibu rumah tangga .
" Sorry Dhit gue ga maksud nyindir lo soal Panji ."
" Gapap Put . Gue juga masih bisa kuliah meskipun udah nikah nantinya ."
" Btw , emang lo cinta sama Panji ? Setau gue lo deket sama Aditya ."
" Menurut lo gimana Put ? "
" Lah balik nanya . Tapi Dhit lu percaya sama gue , meskipun nih lu udah tunangan sama Panji kalo takdir lo sama Aditya , Panji bisa apa ."
Bahkan gue sampai saat ga tau gimana perasaan Adit . Entah dia yang pecundang , pengecut atau keduanya .
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Aditya POV
Semenjak Dhita dan Panji bertunangan gue milih buat jarang kumpul sama mereka lagi . Gue pura pura menyibukkan diri sama Perusahaan nyokap gue .
Ya ..sebetulnya mau gue beralasn kaya gimana pun nanti nya Perusahaan ini tetap gue yang bakal menghandle sepenuhnya .
Setelah kelulusan gue bakal milih buat kuliah di Inggris kaya kemauan mama . Dan gue pasti bakal rindu sama kota Jepara ini , dimana gue ketemu sama cewek kepang dua yg pemberani .
Semoga gue bisa ngelupain lo Dhita , semoga lo bahagia sama Panji . Gue berharap suatu saat nanti bisa ketemu lagi sama lo .
Aditya POV end.
.
.
.
Bandara Ahmad Yani
Tiba hari keberangkatan Aditya menuju London , Inggris . Aditya diantar bersama Mamanya dan juga Pak Janu .
Di bagian keberangkatan , Aditya bersama Mamanya menunggu pesawat yang  akan di tumpangi nya .
" Nanti kalau sudah sampai kabari mama ya nak , mama pasti kesepian ga ada kamu "
Bu Cantika memeluk anak satu satunya yang sangat dia sayangi.
Begitu pun dengan Pak Janu yang mengantar mereka berdua ke Bandara . Bagaimana pun Aditya sudah dianggapnya seperti anaknya sendiri .
" Mas Adit nanti hati hati di London , jaga diri , jaga kesehatan juga ya . Bapak jadi ikut sedih ."
Aditya yang sedang memegang ponsel , menaruhnya ke kantung celana untuk memeluk mamanya dan berpamitan dengan Pak Janu.
" Iya ma , Adit juga nanti pasti kangen sama mama dan juga Pak Janu . Titip Ninja saya ya Pak Janu , kalo sempet main kerumah tolong di panasin "
" Iya mas , pasti ."
Sebelum berangkat Aditya mengeluarkan ponselnya dan mengetik sesuatu .
.
.
.
.
.
.
Ponsel Dhita bergetar tanda ada pesan masuk , dibuka nya sebentar dan terlihat nama Aditya di pesan itu .
" Apa kabar Ditha , lama ga denger kabar lo . Sorry waktu Lo tunangan gue ga bisa dateng karna ada halangan juga .
Gue janji , ini terakhir kali nya gue kirim pesan sama lo .
Ditha , gue sayang sama lo. Gue cinta sama lo , tapi rasa cinta dan sayang Panji lebih besar ketimbang apa yang gue rasain .Gue harap , lo bahagia selalu dan gue berharap suatu saat kita bisa ketemu lagi .
Gue .. berangkat ke London hari ini . Do'a in gue selamat sampai tujuan .
Terima kasih buat kebersamaan kita selama ini ."
.
.
.
.
.
.
Ditha POV
Dasar pengecut , pecundang . Gue pikir lo beda tapi sama aja kaya yang lain . Lo ninggalin gue sendirian . Apa artinya perjuangan lo kalo lo sendiri pasrah sama keadaan ?
Kenapa lo ninggalin gue sendiri kaya gini ?
Ditha POV end.
.
.
.
Tiga bulan kemudian...
Suasana kampus berbeda di tahun pertama Panji yang sudah mulai berkuliah di salah satu universitas di Semarang bersama Ditha , Putri dan Bayu .
Panji mengambil jurusan manajemen bersama Bayu sedangkan Ditha mengambil jurusan Hukum dan Putri jurusan kedokteran .
Setiap berangkat dan pulang Panji selalu mengantar jemput Ditha karna mereka satu kostan , berbeda dengan Putri yang memilih tinggal bersama budhe nya di Semarang .
Kelas hari ini selesai , Ditha bersama Putri memilih untuk makan di cafe dekat universitas .
Pesanan Ditha dan Putri pun sampai , mereka memesan Cappucino dan Americano juga Pancake Coklat pisang .
Disela acara makan , Putri menanyakan kabar Aditya  dengan Ditha .
" Dit, gue denger Adit milih kuliah di London ya , ga di Jepara lagi "
Ditha yang tidak fokus sedari tadi hanya memotong pancake nya tanpa memakannya .
" Lo tau Put , dia itu pecundang besar . Bisa bisa nya dia ngirim chat disaat dia udah ga disini lagi ke gue ."
" Hah chat apaan emang ?"
Ditha pun memperlihatkan isi pesan Aditya sebelum keberangkatannya ke London .
" Berarti bener Dhita , dia suka sama lo . Cuma ya gitu ..."
" Cuma ya gitu kenapa ?"
" Panji tuh dari dulu suka sama lo , cuma lo tuh ga peka Dhita .
Dan lo bayangin aja selama 3 tahun dia mendem perasaannya demi lo . Kalo gue jadi dia ga mungkin sih . "
Ditha hanya diam mendengarkan penuturan Putri . Selain bersama Ditha , Panji juga dekat bersama Putri .
.
.
.
.
.
.
" Gue bahkan ga bisa melihat cinta yang tulus di mata lo Panji . Selama itu lo mendam semua sendirian ."
.
.
.
.
.
.
" Gue cuma orang asing di hidup lo sampai lo ga bisa ngeliat ketulusan gue Ditha ."

To be continue..

Pesawat KertasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang