Bagian 3

460 63 0
                                    

"Kau benar-benar gila, Drake! "

"Pokoknya kita lakukan sandiwara ini sebaik mungkin. Kau sudah menyetujuinya kemarin Win, tak ada penolakan! " bisik Drake sambil menggandeng tangan Win.

Saat ini mereka berada di mansion keluarga Drake, di mana sebuah pesta meriah sedang berlangsung. Win terlihat sedikit minder berada di sini, maklum saja tamu pesta ini semuanya dari kalangan atas. Win bisa melihat banyak pengusaha tenar disini, bahkan beberapa artis jika ia tak salah lihat. Drake terus menggandeng Win masuk ke aula rumahnya, membuat Win takjub dalam hati.

Drake yang menyadari kegelisahan Win, meremas erat jemari Win dalam genggamannya. Jari-jari mungil itu mulai terasa dingin. "Tak apa, Winnie. Ada aku dan Frank. Kau jangan gugup. Kau sangat tampan kok, tidak usah merasa minder. " Ujar Drake menenangkan, kemudian melayangkan tatapan matanya beberapa meter dari tempatnya berdiri, dimana Frank sedang tersenyum menyemangati Win.

Win mengangguk pelan, kemudian menarik nafas dalam. Ia beranjak mengambil minuman yang diedarkan waiter. Ia menoleh ketika Drake menepuk bahunya pelan.

"Aku akan pergi sebentar. Sepertinya aku harus mencari kakakku. Dia belum kelihatan dari tadi. Sebentar ya! "

Win mengangguk pelan, kemudian kembali mengedarkan pandangannya. Tidak ada yang dikenalnya disini, kecuali Drake dan Frank tentu saja. Akhirnya Win memilih membawa minumannya dan melangkahkan kakinya ke arah pintu samping ruangan besar itu. Ternyata benar dugaan Win, tepat di luar pintu itu adalah taman.

Win pun mendekati bangku di taman itu, kemudian mendudukkan dirinya. Ia menolehkan kepalanya mengamati taman ini. "Bersih sekali. Pasti sangat enak memiliki taman sebesar ini. " gumamnya pelan.

Pandangannya jatuh ke sudut kanan taman itu, ada lahan yang dikelilingi pagar kecil disitu. Penasaran, Win mendekatinya. Ternyata itu adalah kolam ikan, dengan air terjun mini dan bebatuan koral. Tepat disamping dan diatas kolam itu dipasang lampu taman, sehingga terlihat sangat indah.

Win tertawa kecil. "Selera Drake sekali. "

Sebuah sentuhan di bahunya membuatnya menoleh, dan ia mendapati seorang pria dengan setelan jas hitam dan kemeja biru laut tengah memandangnya intens.

"Apa yang kau lakukan disini? Pesta berlangsung di dalam, bukan disini. " ujar pria itu pelan dengan suara bassnya, disertai senyum tipis.

Win sedikit terpaku dengan ketampanan pria itu. Mata gelap yang tajam dan menawan, rahang tegas, rambut hitam yang tersisir rapi ke belakang, dan jangan lupakan, bibir yang terlihat seksi di mata Win. Jujur saja, jantungnya berdebar tak menentu.

Seketika Win tersadar dan balas tersenyum pada pria di hadapannya. "Aku bosan di dalam. Banyak orang yang tak kukenal."

"Oh ya? Lalu kau datang kesini bersama siapa? " tanya pria itu memancing.

"Bersama kekasihku, dia adalah adik dari tuan rumah yang memiliki pesta tidak jelas ini. "

"Maksudmu kau kekasih dari Drake Vachiravit adik Bright Vachiravit itukah? "

"Ya, tentu saja. Ia menghilang begitu saja, katanya ingin mencari kakaknya yang menyebalkan itu. " sungut Win.

Pria itupun menaikkan sebelah alisnya, kemudian mengeluarkan smirk tipisnya. "Darimana kau tahu Bright Vachiravit menyebalkan? "

MY PRECIOUS MAN (REMAKE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang