Bagian 10

457 52 1
                                    

Win sedikit melambaikan tangannya kearah pintu kedatangan. Dua sosok sahabatnya tampak disana, balas melambaikan tangan kepadanya. Win tak perlu menunggu lama hingga Drake dan Frank menghampirinya, kemudian Win merasakan tubuhnya tenggelam dalam pelukan mereka.

"Astaga, Winnieee~ Aku sangat merindukanmu…"

Frank masih memeluk Win erat-erat walaupun ini sudah menit kesepuluh. Drake tertawa kecil melihat keduanya.

"Ya, aku juga." Sahut Win pelan.

Setelahnya mereka bertiga berlalu menuju restoran, Frank sudah merengek kelaparan dengan alasan belum makan apapun saat berangkat dari London sana.

Di sepanjang jalan Win menjadi sedikit pendiam, walaupun ia berusaha bersikap normal seperti biasanya. Mungkin ia berpikir ia berhasil bersikap biasa-biasa aja, tetapi tidak dengan kedua sahabatnya.

"Winnie, katakan padaku… Apa yang sebenarnya sudah terjadi disini selama kami pergi?"

Drake menatap Win dengan pandangan menyelidik. Win mengangkat wajah dan balas menatap Drake, berusaha agar rasa gugup yang tiba-tiba melandanya tidak terlalu kentara.

"Ah, kau ini bicara apa? Tidak terjadi apapun, percayalah."

Drake menyipitkan matanya curiga, begitupun Frank. Mereka mendengar dengan jelas perubahan suara Win.

"Win, katakan saja yang sejujurnya. Kami ada disini, kami akan membantumu kalau memang terjadi sesuatu."

Win tetap menggeleng dan tersenyum menenangkan.

"Sudahlah, kalau kubilang aku baik-baik saja dan tak terjadi apapun, itu semua benar."

Drake mengangguk, tidak ingin memaksa Win lebih jauh. Tetapi tentu saja ia tidak akan menyerah begitu saja. Ia yakin sekali, pasti ada sesuatu. Pria tampan itu hanya bisa berharap yang sudah terjadi bukanlah hal yang buruk.
 

                         ****

Win, sudah, stop dulu sampai disitu."

Win menoleh linglung pada Khaotung yang baru saja menyuruhnya berhenti.

"Kau benar tak apa-apa?"

Win mengangguk pelan, menatap heran pada teman-teman bandnya.

"Ya, aku baik-baik saja. Kenapa kau menyuruhku berhenti?"

Khao meletakkan gitar yang sedang dipegangnya, kemudian mendekati Win dan telapak tangannya langsung memegang kedua bahu Win.

"Kau yakin kau baik-baik saja?"

Win mengangguk. "Ya, aku yakin."

Teman bandnya yang lain, Aj, ikut mendekatinya.

"Ada apa dengan kalian? Aku tidak sakit, aku—"

Kedua pria didepannya menggeleng.

"Aku tahu kau sedang tidak baik-baik saja, Win. Mungkin kau tidak menyadarinya, tetapi kami semua merasa kau sedang tidak beres saat ini."

Win balas memandang teman-teman bandnya. Semua menatapnya sama dengan Khao dan Aj, terkecuali Jj. Pria itu masih sibuk dengan keyboard-nya, tetapi ikut berkomentar.

MY PRECIOUS MAN (REMAKE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang