Win membuka suaranya menyapa Drake diseberang sana. Ia berusaha keras menahan getar dalam suaranya, amarahnya pada Bright yang membuat suaranya terdengar aneh.
"Astaga, Win! Akhirnya aku bisa menghubungimu juga. Kenapa kau susah sekali kuhubungi, hah? Kemana saja kau?!"
Drake langsung mencecarnya dengan berbagai pertanyaan. Helaan nafas lega pria itu terdengar, kemudian suara Drake berganti menjadi suara lain.
"Win? Winnie, kau baik-baik saja 'kan? Tidak ada masalah 'kan?"
Win membulatkan matanya mendengar suara itu. Itu suara Frank. Ia melihat Bright sedang mengernyit tajam. Matanya menyipit memandang Win penuh selidik. Win mengalihkan pandangannya dari Bright, ia kembali memfokuskan perhatiannya pada Frank.
"Nng, Frank... Kau tidak perlu khawatir, aku baik-baik saja kok. Aku..."
Ucapan Win berhenti saat Bright merengkuh tubuhnya dan merebut ponselnya. Win melotot kesal pada Bright, sementara pria itu dengan cuek duduk dan memangku tubuh Win.
"Teruskan obrolanmu."
Bright berbisik pelan di telinga Win. Pemuda itu menjauhkan wajahnya risih mendengar suara Bright di telinganya.
"...Win? Metawin? Kau masih disana?"
Suara Frank dan Drake terdengar bersahutan.
"Ah... I-iya..."
"Apa Phi Bright mengganggumu, Win?"
Win menegang mendengar pertanyaan Drake. Kenapa Drake menanyakan hal itu sekarang?
'Dia tidak sekedar menggangguku, Drake. Andai saja kau tahu yang sebenarnya.'
"Ngg, itu... Tidak..."
"Apa Win?"
"T-tidak... Tidak ada apa-apa, Drake..."
Drake terdiam disana. Sementara Bright menyeringai mendengar jawaban Win.
"Pintar. Aku belum ingin adikku itu tahu jika kita memiliki affair."
Bright kembali berbisik. Membuat Win menahan geram dalam hati.
"Apa yang sedang kau lakukan sekarang? Kau... seharusnya sudah tidur kan?"
Suara Drake terdengar lagi.
"Drake, aku baru saja pulang. Aku baru saja akan bersiap tidur."
'Tetapi kakakmu yang iblis ini terus saja menggangguku.' Tambah Win dalam hati.
Ia menggeliat risih saat tangan Bright mulai merayapi perutnya. Mengusapnya, sesekali menepuk-nepuknya lembut. Win berusaha menarik tangan Bright tetapi nihil.
"Ah begitu, baiklah. Kau istirahatlah, maaf mengganggumu Win. Tetapi aku dan Frank benar-benar cemas karena kami tidak tahu kabarmu. Ya sudahlah, kau tidur sekarang. Nanti aku dan Frank akan meneleponmu lagi."
"Win, jika terjadi sesuatu lekas beritahu aku ya?"
Suara cemas Frank benar-benar membuat Win terharu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PRECIOUS MAN (REMAKE)
FanfictionPERINGATAN !!!! Ini adalah cerita REMAKE dengan perubahan NAMA TOKOH, PERUBAHAN GENDER menjadi BOYS LOVE, serta menjadi fantasy karena MPREG. UNTUK YANG TIDAK SUKA SILAHKAN LEWATI CERITA dan bila suka silahkan nikmati ceritanya. Ringkasan Win Meta...