3.

262 15 2
                                    

Setelah kejadian itu aku dan Shawn semakin dekat. Kemana-mana selalu berdua dan Shawn juga sering main ke apartmentku.

Semakin hari aku semakin mencintainya dan pasti setiap aku dekat dengannya hatiku selalu melonjak kegirangan dan itu selalu terjadi. Apalagi saat aku melihat senyumannya. Itu rasanya seperti tubuhku sudah melayang entah kemana.

"SHIELLAAA DALLASS!!" Teriak seorang lelaki yang membuyarkan pikiranku. Siapa lagi kalau bukan Cam. Huh ganggu saja orang lagi ngebayangin Crushnya juga! Tiba tiba pintu kamarku terbuka "eh itu sana keluar ada Shawn tuh!" Kata Cam. Hah Shawn?!? Oh Gosh.

"Iya iya bentar mau sisiran dulu"

"Aduh ganjen! Itu kasian udah nungguin!"

"Okey okey!" Aku berjalan keluar kamar dan menemukan Shawn yang sedang duduk santai di sofa ruang tengahku.

shawn yang menyadari kedatanganku langsung berdiri dan tersenyum lebar "hai" katanya dengan senyuman yang selalu membuatku salah tingkah.

"Umm...hai" kataku dengan memberikan senyuman terbaikku. Tuhka salting.

"Apa kau hari ini sibuk?"tanyanya

"Umm...sepertinya tidak. Memang ada apa?"

"Mau pergi?"

"Okay!! Tunggu sebentar aku mau ganti baju dulu"

"Okay" kata Shawn di tambah dengan senyuman itu lagi.

Aku langsung masuk ke kamarku dan mengganti pakaianku. Kaos bertuliskan 'BOSTON', skinny jeans, and Sepatu Vans. Simple kan?

Setelah selesai semuanya aku langsung keluar dari kamar dan menemukan Cam sedang berbincang bincang dengan Shawn.

"Eh Ella, Cam kalau begitu kami pergi dulu ya" kata Shawn sambil salam ala-ala mereka.

"Jaga adikku baik baik ya Shawn! Jangan sampai rambutnya patah sedikitpun!" Kata Cam dengan muka yang di seram seramkan

"Cam! Apaan sih!"

"Tenang saja Cam, itu tidak akan terjadi!" Kata Shawn mantap. Kalian tau? Aku blushing sekarang!

"Ya sudah kalau begitu aku berangkat! Dahhh Cam!!!" Aku langsung menarik tangan Shawn keluar dari apartmentku.

"Jangan dengarkan kata Cam ya! Dia gila!"

"Tidak tidak, cam benar, aku harus menjagamu bagaimanapun caranya karena aku yang mengajakmu jalan-jalan. So, aku harus menjagamu" jelas Shawn dengan senyumannya di tambah dengan kata-kata dari ucapannya barusan. Dia benar-benar membawaku terbang. Aku hanya tersipu malu mendengar kata kata yang Shawn ucapkan dan menundukan kepalaku. "Jadi...mau kemana?" Tanyanya lembut.

"Terserah kau saja. Kan kau yang mengajak aku jalan"

"Bagaimana kalau kita ke DisneyLand? Cuacanya sedang mendukung"

"Kau serius???!" Yang benar saja? Kita akan ke disneyland? Aku sangat sangat sangat suka tempat itu.

"Sangat serius" katanya dengan senyuman itu. "Kau suka tempat itu?" Tanyanya

"Sangat suka! Itu adalah tempat favoriteku dengan Cam" jawabku

"Okay...kalau begitu Disneyland akan menjadi tempat favoritemu dengan aku, sekarang" kata Shawn dengan senyuman yang selalu menempel. Ya Tuhan aku Blushing lagi. Setiap kata kata yang dia ucapkan itu pasti selalu membuat hatiku melonjak kegirangan.

***

Di sepanjang perjalanan aku dan Shawn bercerita tentang Hal-hal random. Mulai dari lagu, gitar kesayangan Shawn, dan masih banyak lagi. Apalagi saat aku menyuruhnya untuk menyanyi dan omg....suaranya sangat bagus! I'm speechless.

"Sampaii!!" Kata Shawn!

"Yayyy!! Ayo kita turun!"

-Shawn's POV

"Sampaii!!" Kataku

"Yayyy!! Ayo kita turun!" Katanya girang sekali. Entah kenapa aku sangat suka melihat senyuman polos yang keluar dari Ella dan hatiku juga berkata untuk harus tetap berada di dekatnya.

Dari setiap perbuatan yang ia lakukan, mengikat rambutnya, mengikat tali sepatu, tertawa lepas, dia berbicara, saat sedang melamun, cara berjalan. I love everything about her.

Kami mulai memasuki arena bermain dan kami berfoto dengan Donald Duck, Minnie Mouse, Daisy Duck, dan Mickey Mouse. Terlihat sekali kebahagiaan yang terpancar dari Ella. Aku sangat senang jika dia juga senang.

Dia sangat beda dari perempuan yang lainnya. Mungkin aku jatuh hati padanya.

Kami sedang menaiki Kincir yang sangat besar. Tak henti-hentinya dia tersenyum. Sepertinya dia benar benar senang dan aku tidak mau sampai senyuman itu luntur dari mukanya.

"Kau senang?" Tanyaku

"Sangat sangat sangat senang!! Kau tidak senang ya?" Seketika itu juga senyuman yang menempel di bibirnya berubah menjadi wajah kekhawatiran.

"Kau sangat salah besar. Aku sangat sangat sangat senang jika kau juga senang!!" Dan senyuman itu kembali lagi. I'm happy for that.

-Shiella's POV

Waktu sudah menunjukan jam 5 sore. Kami sudah mencoba wahana yang ada di sini. Sepertinya sekarang waktunya pulang. Aku dan Shawn juga sudah sangat lelah.

Aku menggosok-gosokan telapak tanganku ke lenganku. Cuacanya tiba-tiba berubah menjadi dingin dan banyak hembusan angin yang meniup seluruh badanku.

Tiba-tiba badanku terselimuti oleh jaket hitam yang hangat.

"Shawn?" Aku langsung menengok ke arah Shawn yang sedang tersenyum tulus.

"Aku tau kau kedinginan, pakai saja" katanya

"Tidak, kau saja ini milikmu"

"Aku laki-laki, Ella. Aku kuat. Jadi tenang saja okay?"

"Kalau begitu...Thanks ya"

"It's Okay" katanya dengan senyuman khasnya.

***

Kami sedang dalam perjalanan menuju apartementku. Aku sangat kelelahan hari ini. Aku mengantuk di dalam kehangatan jaket Shawn. Dan akhirnya.... Aku tertidur.
.
.
.
.
.
.
Putih, semuanya putih. Aku tak tau ada dimana hanya ada warna putih.

Aku berlari kesana kemari tapi tidak menemukan ujung.

Dan saat itu juga aku terhenti karena melihat sesorang yang aku cinta berdiri tak jauh dari hadapanku. Shawn.

Dan saat itu juga senyumanku luntur karena dia membawa perempuan lain dan Shawn tersenyum licik kepadaku.

"Whoaa!" Aku langsung bangun dari mimpiku. Ya Tuhan itu mimpi terburukbyang pernah aku impikan. Sungguh.

"Apa apa? Ada apa?" shawn yang sedang menyetir langsung memberhentikan mobilnya. "Kau kenapa ella?" Katanya lembut setelah memberhentikan mobilnya.

"Ni-nightmare Shawn"

"It's okay. Mimpi buruk itu tidak akan terjadi. Take a deep breath and Just calm down okay?" Katanya sembari mengelus pundakku memeberi kehangatan dan ketenangan.

"Okay...thanks Shawn" dan shawn kembali menyetir lagi.

Bagaimana kalau mimpi itu benar-benar terjadi? Bagaimana kalau Shawn tidak menyukaiku dan pergi memilih perempuan yang lebih sempurna dari pada aku.

Semoga saja itu tidak akan pernah terjadi. Semoga.

---------------------------------------------

Hey!!! Gimana? Gimana? Masih kurang asik ya? Maaf deh kalo gitu. Nanti aku buat nambah asik aku jamin! Minta VOMMENT boleh dong? Makasih para readers yang baikkk

-Christabel mendes/hood

Not the only oneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang