11.

156 10 2
                                    

[08.00]
Sinar matahari mulai memasuki sela-sela dari kamarku. "Pagi Dunia" gamamku lalu menggeliat di kasur untuk meluruska otot ototku. Aku duduk di kasurku dan merasa ada yang janggal di sini. Cameron Alexander Dallas tidur di kasurku. Ugh!

"Cam! Wake up" kataku lembut

"Bentar lagii" jawabnya. Ah terserahlah aku mau ke kamar mandi dan membasuh mukaku lalu memasak breakfast.

-kitchen-

Aku memasak breakfast kesukaan Cameron. Tidak tau ada angin apa, tapi aku ingin memasak untuk Cam hari ini. Good sister. Heheh.

Mashed potato, bacon, scrambled egg, and fruit salad. Simple tapi agak ribet.

Aku mulai memasak breakfast ini. Mulai dari melembutkan kentang, menggoreng telur dan bacon, sampai membuat fruit salad. And selesai juga akhirnya.

"Morning, Ell" sapa Cameron tiba-tiba yang sudang duduk di meja makan dan dia masih memakai boxer.

"Morning Cam!" Sapaku

"Kau masak ini semua untuk kakakmu yang paling ganteng dan paling kece sedunia ini?"

And I just rolled my eyes

"Terserah kau saja!" Kataku melanjutkan pekerjaanku "umm...Cam kau ambilkan piring ya! Lalu tolong taruh di meja!" Suruhku dan Cam melaksanakan itu.

Aku langsung menaruh semua breakfast di meja makan.

"Sini Cam, mana piringnya?" Cam langsung memberikan piringnya. Dan aku langsung mengisikian piring Cam dengan bacon, mashed potato, scrambled egg, dan fruit salad.

"Thanks, you're the best sister in the world!!" Kata Cam sambil mecium puncak kepalaku.

"Ada maunya saja kau kalau bertingkah seperti ini!" Sindirku. Cam hanya menyengir tidak jelas seperti kambing cengo.

Kami makan sambil tertawa membicarakan hal-hal random. Aku suka saat hari-hari ini terjadi apalagi saat ada mom and dad. Aku sangat merindukan mereka. Saat dimana aku, mom, dad, dan Cameron masih memiliki rumah di New York. Sebelum Dad and Mom menjadi orang yang sangat sibuk. Dimana aku dan Cameron masih anak-anak. Berkumpul setiap malam dengan keluarga yang lengkap. Bukan yang sekarang, sekarang cuma ada Cam di depanku. Kurang lengkap. Aku merindukan Mom and Dad.

"HEY!! kau mendengarkan aku atau tidak sih?!?!" Sentak Cam yang membuatku kaget.

"Oh-uhm...Ma-maaf" air mataku mulai menggenang di kelopak mataku. "Hey? Kau kenapa?" Tanya Cam berdiri sambil mendekatiku.

"Oh-uhm...gak apa apa, cam" aku langsung mengelap mataku dengan telapak tanganku.

"Aku tau, ell. Aku juga merindukan mereka" kata Cam tiba-tiba. Dia seperti orang yang bisa membaca pikiran.

"Maksudmu?"

"Kau merindukan mom and dad kan? Sama aku juga" jelas Cam. "Sudah tidak apa-apa, jangan menangis lagi ya. Aku tidak suka melihat orang yang sangat aku sayangi menangis. Kau masih punya aku kan?" Aku mengangguk "ya sudah jangan menangis. Kau juga punya Shawn kan?" Aku mengagguk. Kadang-kadang Cam menjadi orang yang sangat menyebalkan dan sangat mengganggu di sisi lain juga dia sangat melindungiku dari apa saja. Aku menyayanginya.

***

[14.00]

Cam sudah pergi dari 2 jam yang lalu dengan teman-temannya. Dan disini aku sendiri di kamarku sambil memainkan Hp, MacBook, dan menonton tv.

Tiba-tiba benda pipih yang selalu heboh bergetar. Tertera Nama Shawn. Tanpa basa-basi aku langsung mengangkatnya. (Shawn yang ga di bold)

"SHAWN!!!!"

Not the only oneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang