"Ell, ga apa apa kan??" Perkataan Cam membuyarkan pikiranku tentang Kenny. Ya orang yang barusan menabrakku dan dia melarikan diri, Dia terlihat sangat mirip dengan Kenny. Tapi mana mungkin kalau itu Kenny. Kennykan sudah pergi entah kemana. Mungkin di telan bumi. Mungkin...
"Hey! Ayo masuk! Jangan melamun!!" Cameron membuyarkan lamunanku lagi.
"Oh iya iya" tanpa basa basi aku langsung masuk kedalam mobil.
Musik Ed Sheeran menemani perjalanan kami menuju apartement.
"Kau tau... Orang yang menabarakmu tadi terlihat seperti kenny dari belakang" tiba-tiba Cameron membuka pembicaraan. Aku cukup kaget Cam berbicara seperti itu. Karena aku juga sempat berfikiran seperti itu.
"Tidak mungkin, Dia sudah di telan bumi" kataku datar "dan jangan membahas Dia lagi!" Tambahku
"Aku hanya berkata saja"
"Tapi kau menyebut nama Si Bajingan itu lagi!!"
"Okay! I'm sorry? Okay?"
"Yeah, it's okay, Cam. Mungkin aku juga terlalu sensitif" jawabku
"Tapi bolehkan aku menanyakan sesuatu? Sekali saja, dan tentang Ke-kenny..." Kata Cameron ragu. Aku merasa kasian dengan dia. Tapi tetap saja dia ingin membicarakan Kenny aku muak dengan orang yang bernama Kenny.
"Satu saja!" Jawabku galak.
"Ummm...apa kau masih mencintai kenny?" Tanya Cam dengan muka takutnya.
Aku menghela nafasku memikirkan jawaban apa yang akan aku berikan kepada Cam. Aku bingung. "Hhh...aku tak tau harus jawab apa, Cam. Aku bingung. Jujur saja, bagaimana rasanya di tinggal dengan orang yang kau sangat cintai. Dan kau tidak tau dia pergi kemana dan dia pergi seenaknya saja tanpa kabar! Jujur...aku ingin melihat mukanya lagi tapi pada waktu yang bersamaan aku juga ingin menampar mukanya sampai hancur. Aku dulu hancur, tapi sekarang tidak. Karena mungkin Shawn sudah menggantikan posisinya" jelasku panjang lebar. "Jadi jawabanya tidak!" Jawabku lantang "mungkin" lanjut gumamanku sangat kecil.
"Jadi kalau dia kembali lagi bagaimana?" Tanya Cam.
"Aku tidak tau. Yang penting aku sudah bahagia sekarang, aku sudah milik Shawn dan aku bahagia" jelasku dan Cam tersenyum lebar.
***
Waktu menunjukan jam 5 sore. Aku merinduka Shawn. Sangat merindukannya. Aku harap dia akan menelefonku nanti.
"CAM!!!!!" Teriakku.
"APAA??!!!" Teriak Cam dari luar.
"AMBILKAN AKU MAKANAN!!!" Teriakku lagi.
"OKAY!!!" JAWABNYA.
Yay baru kali ini Cam mau disuruh. Mungkin dia kerasukan sesuatu.
Drrtt drttt drrrtt
Iphoneku berbunyi menandakan telepon masuk. Seketika itu juga senyumanku langsung mengembang karena melihat Nama Shawn yang tertera di layarku. Aku langsung mengangkatnya. (Shawn yang ga di bold ya)
"Hiii Babe!!!! Oh my God I miss you so so so so much!!!"
"Hii, Shawn!"
"Just hi?"
"Okay! Hiii Shawn peter raul mendes The Life of my life!!!! I miss you so so so so so much too!!!!"
"Hahahha that's better, babe! Kau sedang apa?"
"Aku sedang tiduran di kasurku and i wish you were here with me..."
"Awww, babe. Jangan buat aku semakin merindukanmu! Aku akan pulang as soon as possible!!"
"Promise??"
"Of course sweetheart!!"
"Shawn, aku baru sadar kalau orang tuaku ada di London juga"
"Dan kenapa kau tidak bilang kepada orang tuamu agar membelikan tiket ke London bersama Cam? Lalu kita bisa berlibur bersama disini!!!"
"Aku tak tau, Shawn. Orang tuaku terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Menghubungi Cameron dan aku saja sangat jarang"
"Sayang sekali. Padalah kalau saja itu terjadi aku akan menghabiskan liburan ini bersamamu..."
"Shawn... Ayolah jangan membuat suara menggemaskan itu lagi"
"Hahah okay okay! Babe, aku harus pergi tapi aku tidak mau berhenti berbicara denganmu. Tapi ini terpaksa. Hhh!! Ya sudah love you!!"
"Yeah, love you too, Shawn!"
Aku memutuskan sambungan telefon dari Shawn. Oh i miss him so much.
Tiba-tiba cameron datang dengan piring tertutup di atasnya.
"Wahhh!! Cam!! Kau baik sekali!!!" Kataku. Dan Cam langsung duduk di kasurku, di sampingku. "Aku buka ya!!" Lanjutku
"Eitss!!! Jangan dulu!! Close your eyes!!" Aku menuruti perkataannya. Pasti ini makanan yang enak.
"Open your eyes!"
Aku langsung membuka mataku dan........ Yang terjadi adalah hanya dedaunan dan sayur layu yang ada di atas piring.
"Cam!!! Gak lucu tauu!!!!" Rengekku. Tawa Cam langsung meledak begitu saja. Aku kira Cam akan memberikan sesuatu padaku tapi malah memberikan dedaunan dan sayuran yang sudah layu. "Kau jahat, Cam!" Aku memukul lengannya. Cam memberhentikan tawaannya dan tidur seenaknya di kasurku.
"Keluar sana!" Suruhku
"Aku tidak mau!"
"Huh terserah lah!!"
Drrrtt Drrrtt Drrrtt
Hpku bergetar menunjukan ada sms yang masuk. Pasti Shawn. Aku buka Hpku dan itu ternyata bukan Shawn. Itu nomor yang tidak di kenal. Aku buka pesan itu dan itu bertuliskan...
"Aku akan mendapatkanmu kembali, Shiella Alexandra Dalla!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Not the only one
Fanfikce"Aku tak tau, apakah aku harus bertahan atau lebih baik mundur dan kembali dengan masa lalu jika begini terus keadaannya. Aku sudah lelah. Lelah akan semua yang sudah dia lakukan padaku" -Shiella Alexandra Dallas