17.

85 8 1
                                    

Okey, so cerita ini akan sedikit berbeda. Di sini Kenny Holland udah ga akan ada lagi. Nanti ada pemeran baru and hope u guys like it...

------------

So yeah, here i am. Di depan pintu rumah pacarku. Shawn.

Aku mulai mengetuk pintu tapi tidak ada seorangpun keluar dari dalam rumah. Oke aku akan nekat, aku mendorong gagang pintu dan TIDAK DI KUNCI!!!

"Shawn?" Tidak ada siapa-siapa di dalam rumah. Mungkin Shawn di kamar. Aku mulai menaiki tangga dan menuju kamar Shawn. Tunggu-tunggu, seperti ada yang sedang berbincang-bincang di kamar Shawn?

"It's okay, Laur, everything is gonna be okay. Trust me. Sabar okay??"

"But, Shawn-"

"Sssttt, it's okay. Kamu aman kalau aku disini. Tenang saja"

Maksudnya? Pikiranku semakin kacau. Apa-apaan ini?

Aku membranikan diri untuk membuka pintu kamar Shawn. "Shawn?" Seketika itu juga kakiku melemas.

Shawn dan perempuan itu langsung menatapku kaget. "Jadi ini? Kau berubah karena ini?" Tanyaku lirih.

"E-Ella?? Kenapa kau bisa ada di sini??" Kata Shawn gugup dan melepas pelukan hangat mereka berdua. "Aku bisa jelaskan. Please akan ak-"

"No, stop. We're do-"

"No no no ini salah paham! Please let me explain, okay?" Shawn memegang kedua tanganku erat. Aku langsung menepisnya dan berlari ke arah bawah.

"Ella tunggu!!! Biar aku jelaskan semuanya. Ini salah paham!"

"No, Shawn! Semuanya sudah jelas!"

"No, please, Ella, Please"

"Fuck you, Shawn!"

Aku langsung masuk ke dalam taksi. It hurts. Benar-benar aku tidak menduga Shawn akan melakukan hal semacam itu. I wasn't expecting that.

Not the only oneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang