7.

259 18 3
                                    

Shawn mengantarku pulang setelah kejadian yang sangat di luar dugaanku. Itu kejadian yang sangat-sangat ingin membuatku ingin menjerit sekuat tenaga saat itu juga. Yap! Saat Shawn menyatakan cintanya kepadaku dan dia ingin aku menjadi pacarnya lalu aku menjadi pasangannya sekarang.

Aku berjalan di lorong apartement dengan senyuman yang tidak luntur sedikitpun. Ahhh betapa bahagianya aku hari ini.

Aku mulai memasuki apartementku yang gelap. Sepertinya ada yang mematikan lampu. OH GOD YAAMPUN AKU LUPA!!!! sekaang sudah larut malam. Pasti Cam akan Berpidato padaku. Aku harus bagaimana???!!!

Aku melepas sepatuku dan berjalan sangat pelan menuju kamarku.

"EHEMMM!!" Aduh!! Mati aku! Bukan salah lagi itu pasti Cameron. Huh.

"Habis darimana saja kau adik kecil?" Tanya Cam tiba-tiba atomatis aku langsung menengok ke arah sumber suara. "Habis darimana kau? Malam jam segini baru pulang" lanjut Cameron.

"A-ak-aku tadi ummm..." Apa aku harus berbicara yang sebenarnya kepada Cam. Pasti dia akan meledekku mati-matian!

"Tadi apa?" Tanya Cam di sela-sela lamunanku. Aku langsung duduk di samping Cam dan berdiam diri. "Hey, ada apa?" Tanya Cam.

Aku menarik nafasku dan..."aaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!" Aku menjerit sekuat tenagaku.

"Ya, Tuhan SHIELLA!!!!" Teriak Cam sambil menutupi kedua telinganya. "Ada apa denganmu??"

"Kau tak tau seberapa senang diriku hari ini Cameron!!" Kataku dengan Cepat sembari memeluk cam dari samping

"Memangnya ada apa?" Tanya Cam

"Cari tau saja sendiri!!" Kataku Acuh dan langsung berlari masuk ke kamarku.

Aku langsung merentangkan seluruh tubuhku di kasur dan mengulang memori yang sangat-sangat indah.

Drrtt...drrrt.... Tiba-tiba hpku bergetar dan saat aku lihat itu adalah telepon on dari Shawn. Omg.

"Hai" katanya Cangguh

"Hai" jawabku cangguh

"Ummm...besok aku jemput di apartementmu jam-"

"NO..noo...noo" potongku

"Why?" Jawabnya bingung

"Aku tidak mau Cam tau soal ini. Jika dia tau, dia akan mengejekku"

"Okay" jawab Shawn sambil terkekeh

"Kau tak apa kan Shawn?"

"Yeah, it's okay babe"

"Umm...Shawn seharusnya kau istirahat sekarang. Ini sudah malam"

"Okay, kalau begitu Goodnight sweetie"

"Goodnight too Shawn peter raul mendes!!" Kataku dan aku sempat mendengar dia terkekeh sebelum aku mematikan saluran telepon kami.

***

"Morning Camieee!!" Aku mencium pipi kakakku tersayang yang sedang duduk di meja makan dan sibuk dengan rotinya. Aku langsung duduk di sampingnya.

"Woahh!! Tumben sekali kau sudah siap! Biasanya selalu KAKAKMU yang Ganteng ini yang selalu membangunkanmu!" Kata Cam sambil menekanka kata 'kakak'

"Berarti kemajuan besar dong adikmu bisa bangun sendiri?" Kataku sambil mengoleskan selai strawberry di rotiku.

"Tunggu-tunggu! Sepertinya kau terlihat bahagia sekali hari ini?" Kata Cam dengan muka yang menggoda.

"Hah? Maksudmu?" Kataku pura-pura tidak tau

Not the only oneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang