Aku kembali dekat lagi dengan Shawn setelah kejadian yang sangat memalukan. Yup! Saat aku cemburu dengan sepupunya Shawn, Clearine. Dan itu sangat memalukan. Sudah, lupakan tentang kejadian itu.
Sudah sekitar 1 bulan aku dekat dengan shawn dan kami seperti sahabat. Sangat dekat. Tapi aku maunya sih lebih dari sahabat. Tapi sepertinya tidak mungkin. karena Shawn tidak mungkin menyukai perempuan sepertiku. Shawn kan ganteng, famous, baik, dan tentunya pujaan para perempuan di sekolah. baru aku sadari kemana Cam?
Drrtt...drrrt... Tiba-tiba hpku bergetar menandakan ada yang menelefon. Pasti Cam!
"Duhh Cam!! Kau kemana saja sih! Aku sendirian di apartement! Kau cepat pulang ya!!!" Rengekku
"Sepertinya kau salah orang" kata suara ini sambil terkekeh
"Shawn?! Ehh maaf maaf kirain Cam" Ella Bodoh!
"Memangnya kau sedang sendiri di rumah?" Tanya Shawn
"Iya...." Jawabku lesu
"Wanna go out?" Kata Shawn ragu-ragu. Oke! Aku senyum senyum sendiri sekarang. "Hallo?" Lanjut Shawn membuyarkan pikiranku
"Tonight?" Tanyaku
"Yes" jawabnya "so...wanna go out with me?"
"O...kay" jawabku
"Okay! Kalau begitu aku jemput jam 7 malam" kata Shawn antusias
"Okay! See you soon" jawabku. Oh God! I can't stop smiling!!
Waktu menunjukan jam 18.00 aku langsung masuk ke dalam kamar mandi dan mandi sebersih-bersihnya. Sangking senangnya di dalam kamar mandi aku menggelar konser dunia. Aku mencampur semua lagu yang ada di otakku.
Aku keluar dari kamar mandi dan mengeringkan diriku di kamar. Yang benar saja aku mandi hampir 30 menit! Ya sudah lah. Karena cuaca malam hari ini sedikit dingin dan berangin jadi aku memutuskan untuk memakai white sweater, black skinny jeans and sepatu Vans tentunya. Okay, siap!
Aku keluar dari kamarku dan hendak membuka pintu apartementku untuk keluar dan dia sudah di depan pintu.
"Hai" kataku cangguh
"Hai" katanya dengan senyuman yang membuatku tergila gila setiap harinya.
"Sudah?" Tanyanya
"Sudah" aku keluar dari apartmentku dan mengunci pintu apartementku. Cameron? Tenang saja dia punya kunci gandanya.
Aku berjalan menuju parkiran di dalam keheningan. Bisa di bilang awkward moment dan aku sangat benci ini. Aku menarik nafasku dan membuangnya pelan pelan. Oke aku benci awkward moment.
Kami sampai di depan mobil Shawn. Tumben sekali dia tidak membukakan pintu untukku. Biasanya dia selalu membukakan untukku dan menyuruhku masuk terlebih dahulu. Jujur saja, aku sangat-sangat tidak suka dengan saling berdiam diri seperti ini. Ini sangat mengurangi moodku. Yang tadinya sangat baik menjadi berkurang. Ugh!
Dan...... Di dalam mobil kami juga saling diam. Ada apa dengan Dia?! Tadi dia menyambutku dengan senyuman hangatnya dan sekarang dia menjadi dingin dengan muka tanpa ekpresinya.
"Shawn? Kita akan kemana?" Kataku memulai pembicaraan
"Lihat saja nanti" jawabnya dingin. apa-apaan ini?! Ada apa dengan anak ini.
Aku hanya duduk di samping Shawn dengan muka yang sangat buruk. Moodku sudah tidak enak karna Shawn yang memulainya. Aku tak tau Shawn ingin membawaku ke mana tapi disini sangat sepi.
"Shawn kita ingin kemana?" Tanyaku lagi. Tapi dia tidak menjawab. Ya Tuhan, Shawn ada apa dengan mu!
"Ayo turun!" Kata Shawn dingin. "Eh tunggu, pakai ini" kata Shawn menunjukan penutup mata dan aku mengikuti instruksinya.
Aku turun dari mobil dan memaki penutup mata ini. Shawn menuntunku berjalan. Aku tak tau dimana ini yang aku rasakan hanya hembusan angin dan rumput yang di terpa angin.
Tiba-tiba tangan Shawn menghilang dari jangkauanku. I'm scared.
"Shawn?" Panggilku. Tapi dia tidak menjawab.
"Shawnn??!"aku menaikan suaraku dan membuka penutup mataku. Dan... Aku ada di tengah padang rumput yang sangat luas dan di depanku ada 1 pohon yang sangat-sangat besar dan tentunya di sini gelap.
"Shawn!!! Jangan bercanda aku takut!!!" Teriakku. Tapi tidak ada yang menjawab. "Shawnn!!" Oke, aku ingin menangis sekarang. "Shawn!!! Aku serius! Kau dimana?" Suaraku mulai bergetar.
Aku tak tau harus berbicara apa lagi... Lampu-lampu berwarna-warni mulai menyala satu per satu.
"Oh God" gumamku sambil menutup mulutku. Mataku mulai menjadi bendungan air mata yang sebentar lagi akan jatuh satu persatu
"Hi, Shiella" aku menengok ke arah sumber suara dan itu Shawn dengan senyuman yang selalu menbuatku ingin mati.
"Oh God, Shawn" Shawn mulai mendekatbke arahku dan memegang tanganku lembut. I'm speechless.
"Apa kau yang menyiapkan ini semua?" Tanyaku
"Tentu saja!" Jawabnya dan moodku sudah naik 1000%
"Jadi apa maksud dari semua ini?" Tanyaku
"Shiella alexandra Dallas, aku bukan tipe laki-laki yang pandai merangkai kata-kata untuk perempuan yang sangat aku sukai..." SHAWN SUKA DENGANKU??!!?! Biar aku ulangi. SHAWN SUKA DENGAKU!! Kaliat tidak tau seberapa bahagianya aku sekarang dan senyuman mulai mengembang di bibirku. "Oke, aku akan to the point. I'm in love with you and would you be my girlfriend?" Mataku membulat 2x lipat dari biasanya. Aku tak menyangka Shawn akan mengatakan Magic words.
"Engga..." Jawabku
"Hah?!?" Tiba-tiba Mata Shawn menunjukan wajah kecewanya.
"Aku belum selesai berbicara!!" Jawabku
"So...?" Kata Shawn dengan menaikan satu alisnya.
"Maksudku... Engga nolak lagi" tiba-tiba Shawn langsung memelukku dengan erat.
"I love you so much" bisiknya
"I love you so so so much too" jawabku sambil membalas pelukannya.
--------------------------------------------
Hey! Maaf ya Short banget hehe. Enak ga? Kurang dapet ya feelsnya? Maaf yaps heheh.
Cie Shawn ngatain cinta ke Ella. Ih iya, yang jadi Ella itu anggep aja kalian dan pemeran yang lainnya jadi diri sendiri kok.
And sorry for all the typos hehe.
Vomments dong pls?? Makasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not the only one
Fanfiction"Aku tak tau, apakah aku harus bertahan atau lebih baik mundur dan kembali dengan masa lalu jika begini terus keadaannya. Aku sudah lelah. Lelah akan semua yang sudah dia lakukan padaku" -Shiella Alexandra Dallas