19.

48 3 4
                                    

"Jadi ini laboratory. Sangat bersih kan?" Aku sedang mengajak Manu untuk berkeliling sekolah. Saat kita jalan bersama banyak orang yang melirik ke arah kita dan ada juga yg bicara 'apakah Ella sudah putus dengan Shawn?' Atau ada juga 'siapa itu? Ganteng banget'

"El, bagaimana kalau kita ke kantin saja? Aku lapar" bujuk Manu

"Baik lah"

Saat menuju kantin tiba-tiba Manu tersungkur ke lantai karena ada seseorang yang mendorongnya. Spontan aku langsung menengok dan...

"WHAT THE HELL SHAWN?!! APA KAU GILA?!" Aku kaget dan mendorong Shawn. Yang dia lakukan memang keterlaluan.

"You okay, Manuel?" Aku langsung membantu Manu berdiri. "Dimana otakmu Shawn?! Sungguh kau sangat gila!"

"Ella are you kidding me? Kau jalan dengan laki-laki dan dia bukan pacarmu?" Tiba-tiba Shawn menjadi emosi.

"Sejak apa yang kemarin kau lakukan padaku? Kau masih ingin menjadi pacarku?" Air mataku hampir jatuh namun ku tahan "we're done, Shawn. Sudah cukup kau menyakitiku. Kau keterlaluan"

"Kau salah paham, Ella. Ini tidak sperti yang kau pikirkan"

"Seeing you hugging another girl? Apakah itu termasuk salah paham?"

"Ella please let me explain" Shawn mencoba meraih tanganku namun aku langsung menepisnya.

"No, we are done. Im breaking up with you. Thanks for everything" aku langsung pergi meninggalan Shawn. Sakit untuk mengatakan itu sejujurnya. Aku sangat tidak rela melepas Shawn.

Not the only oneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang