Bagian 1

691 93 14
                                    

"Hei, barista itu cantik, ya."

"Aku dengar katanya dia pernah menang penghargaan cocktail terbaik loh."

"Dia seksi banget, aku mau tanya dia sudah punya pacar atau belum."

Bisik-bisikan itu hanya ditanggapi dengan lirikan oleh wanita yang sedang membawa pesanan seseorang, tapi bibirnya membentuk senyuman kecil.

"Bersulang!"

Tawa orang-orang itu meramaikan isi bar dengan lagu yang di putar. Barista yang telah menaruh pesanan mereka segera kembali ke pekerjaannya untuk membuat cocktail. Tag namanya di seragam itu menuliskan identitasnya, "Saerom."

"Manis, kita ketemu lagi," seorang pria tiba-tiba menghampiri Saerom yang sedang membuat cocktail.

Gadis itu tersenyum lalu mengulurkan cocktail yang baru di buatnya, "Pesananmu seperti biasanya."

Pria itu menerima pemberian Saerom, "Kamu sepeka itu, ya? yakin nggak mau jadi milikku saja?"

"Hati laki-laki di mata ku masih jadi pandangan buruk, jadi terima kasih tawarannya" balas Saerom lalu pergi untuk mengambil bahan cocktail lainnya.

Malamnya selalu saja menyangkut para laki-laki. Saerom sangat mencolok di mata mereka karena cantik dan seksi. Rambutnya panjang lurus, tubuhnya seperti jam waktu pasir, dan wajahnya sangat mempesona. Mata seperti rubah dengan bulu mata panjang itu selalu berhasil menarik perhatian.

Bahkan dia mengalahkan para wanita-wanita yang menggoda para laki-laki di sana. Walaupun begitu, tentu saja dia tidak busuk ataupun sombong. Dia di sana hanya untuk bekerja, namun tanpa disadari rupanya pekerjaan itu dapat memberikan penghasilan lebih.

Di tambah, dia juga cukup populer di sosial media.

"Aku pesan 2 alkohol."

"Akan segera disiapkan," balas Saerom tanpa menatap pelanggannya itu. 

Setelah mengambil 2 botol, dia berbalik dan menaruhnya di atas meja, "Ini pesanan mu," ucapnya dan segera kembali, tapi pelanggannya yang ini membuat dia berhenti sebentar. Pelanggan laki-laki nya yang ini sempat membuat mata Saerom teringat sesuatu.

Wajahnya terlihat mirip dengan kakak tirinya yang sudah lama berpisah itu.

Laki-laki itu menatap Saerom, "Ada yang mau kau katakan?"

Saerom yang sudah tertangkap basah menatapi itu sedikit panik, dia jadi canggung, "Nggak apa-apa, maaf karena membuat mu kurang nyaman. Mau aku buatkan cocktail? ku beri ini gratis untuk menghibur mu, bagaimana?" ujarnya lalu mengambil bahan-bahan.

Laki-laki itu tersenyum kecil, "Tentu, hibur aku."

Saerom memulai pertunjukannya, menghibur pelanggannya yang satu ini dengan keahliannya. Menambahkan sedikit ekspresi seperti menatapnya dengan mata rubah itu, lalu tersenyum kecil dan mengedipkan mata. 

Setelah selesai, dia menghidangkan cocktailnya, "Ini, aku buat dengan resep baru hanya untuk mu seorang. Selamat menikmati," ucapnya.

Laki-laki itu mencoba cocktailnya dan kagum karena rasanya. Tidak hanya karena rasa, tapi dia juga tertarik pada gadis itu.

"Permisi, nona."

Saerom berhenti mengeringkan gelasnya dengan lap lalu berbalik, laki-laki yang tadi memanggilnya lagi.

"Setelah ini apa kamu kosong? karena aku pernah melihatmu di sosial media." tanyanya.

Saerom mengecek jam tangannya, "Aku baru selesai bekerja jam 10."

"Nggak apa-apa, akan ku tunggu. Tapi karena aku harus pergi ke tempat lain dulu, jadi akan aku temui nanti jam 10 di toko 24 jam yang tidak jauh dari sini. Akan aku traktir minum sebagai balasan." ucap laki-laki itu lalu pergi setelah memberikan sebuah kertas.

Keep it DISGUISE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang