---
Aenlee berhenti melangkah dan mencari dompetnya, sepertinya tidak sengaja terjatuh dari saku hoodie miliknya. Hari ini dia ada rencana bertemu dengan seseorang di kafe. Lebih tepatnya dia ada janji dengan seniornya.
Jangan sampai dompetnya hilang, bisa bahaya. Aenlee sudah keburu panik duluan, rasanya dia ingin menangis pada semesta dan meminta tolong dompetnya berjalan sendiri datang kepadanya.
"Nona, kurasa ini milik mu."
Gadis itu berbalik setelah pundaknya ditepuk, matanya membulat kaget melihat siapa yang dia temui, "L— loh? kakak kenapa disini?"
Jake diam sebentar, "Aku ada meeting disini," ucapnya, tapi kelihatan bahwa Aenlee tidak percaya. Laki-laki itu menunjuk ke belakang dan terlihat ada asisten Han di mobil sedang mengambil sesuatu.
Rupanya memang benar, sebuah kebetulan sekali. Jake sendiri saja tidak menyangka akan bertemu Aenlee disini.
Jake mengulurkan dompetnya pada sang adik, "Lain kali letakkan dompet mu di dalam tas, kamu sedang apa disini?"
"Aku harus bertemu seseorang," balas Aenlee sambil mengambil dompetnya, "Terima kasih, aku sangat terkejut karena tau kalau dompetnya hilang."
Jake tersenyum sebagai balasan. Kepalanya langsung memikirkan seseorang yang akan di temui Aenlee, dia jadi khawatir, "Siapa yang mau kamu temui?" tanyanya.
"Senior ku, saat lomba kemarin kita tukar nomor telepon jadi hari ini membuat janji untuk bertemu."
Sang kakak mengangguk-angguk kecil. Sepertinya Jake sudah lebih tenang sekarang, itu hanya senior Aenlee. Tidak mungkin melakukan apapun selain bertemu.
"Saerom!"
Aenlee melihat ke arah sumber suara yang tepatnya di belakang Jake, "Senior, akhirnya datang." sapanya balik sambil membungkuk saat seniornya mendekat.
Jake yang melihat senior Aenlee itu terkejut, seniornya adalah laki-laki.
Jay menatap laki-laki di sebelahnya setelah sampai, "Tuan James Lee, ya? kita ketemu lagi. Terakhir kita bertemu di lomba cocktail minggu lalu."
Jake tersenyum kecil, "Iya, kalian berdua ada janji, ya?"
"Iya, tuan Lee sendiri, sedang apa disini? kebetulan sekali," tanya Jay balik.
"Aku ada meeting disini juga, jadi aku duluan, ya. Selamat menikmati hari kalian," ujar Jake lalu pergi.
Aenlee membungkuk sebagai akting nya seolah-olah dia bukan adik tiri Jake. Sang kakak juga peka sekali, dia tidak menimbulkan ekspresi terkejut atau apapun.
Jay mengajak Aenlee masuk untuk memesan minuman mereka. Saat sedang memesan, Aenlee melirik ke tempat dimana sang kakak duduk. Dia di sana, meja di pojok sebelah kiri yang kursinya berupa sofa. Jake sedang bicara dengan asisten Han.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keep it DISGUISE [✓]
Fanfiction"Even when you're on disguise, I know which one are you easily." --- Aenlee mencari kakak tirinya yang sudah terpisah sejak umurnya 9 tahun, kisah pilu keluarganya merusak memori Aenlee tentang kakaknya yang bernama Jake Lee. Tanpa disangka, keduany...