Bagian 2

528 84 6
                                    

Aenlee menghela nafas lelah setelah menaruh kardusnya di atas meja bar. Paketnya baru saja datang, dia membeli beberapa peralatan baru untuk apartemennya karena baru pindahan.

Dia membuka paket tersebut dan mengeluarkan satu persatu barangnya. Ada 2 paket yang dia pesan. Satunya berisi gelas mug, tumblr, dan mangkuk. Sedangkan satunya lagi berisi gelas kaca dan piring.

Aenlee pindah dari apartemen sebelumnya karena jauh dari tempat kerjanya. Di tambah, apartemen yang ini lebih luas. Artinya, lebih berkualitas dan tentu saja keamanannya sangat ketat.


Ting tong!


Gadis itu segera menuju pintu untuk melihat siapa yang datang, "i-"

"Kakak!"

Aenlee langsung didekap pelukan erat, "S- Sunoo, aku nggak bisa nafas," ucapnya membuat laki-laki itu melepaskan pelukan tersebut.

Sunoo tertawa canggung, "Habisnya, aku rindu sekali. Kuliahku padat banget," ucapnya.

Aenlee tersenyum lalu mengusap-usap rambut Sunoo, dia mengajak laki-laki itu masuk ke dalam.

Sunoo ini adalah junior Aenlee. Mereka memang satu kampus, tapi beda jurusan. Dan Aenlee sedang mengambil cuti kuliah. Sebenarnya, mereka bisa sedekat ini karena Sunoo duluan yang mengejar.

Sunoo sempat tertarik pada Aenlee, bukan tertarik karena suka. Tetapi tertarik karena waktu acara di kampus, Aenlee menjadi salah satu penari di sana dan Sunoo kagum dengan skill menarinya. Akhirnya mereka dekat karena Sunoo terus saja mengejar gadis itu kemana-mana seperti seorang penggemar berat.

Bahkan sampai timbul rumor bahwa Sunoo menyukai Aenlee.

"Waktu kakak pindah apart, aku maunya datang di hari itu juga untuk bantu. Tapi tugas ku banyak banget. Maaf," ujar Sunoo pada Aenlee yang sedang menaruh gelas-gelasnya.

"Nggak apa-apa, toh lebih penting tugas mu."

Sunoo yang merasa masih tidak enak itu diam saja sambil menunggu Aenlee selesai membereskan barang-barangnya, tapi saat dia menunggu, tidak sengaja ponsel Aenlee memperlihatkan notifikasi.

Karena ponselnya ada di dekat Sunoo, otomatis Sunoo juga bisa melihat notifkasinya. Walau agak tidak sopan, tapi dia tidak bisa menahan matanya untuk tidak melihat.

|Notification
[Jake Lee : Nanti jangan lupa datang, ya.]

Sunoo menatap Aenlee, "Kakak ada kenalan baru, ya?"

Gadis itu berbalik, "Eh, iya. Tau dari mana?"

"Itu ada yang kirim pesan, katanya jangan lupa datang."

Aenlee segera mengecek ponselnya dan benar saja. Ah, pantas Sunoo tau, "Oh, ya. Aku baru kenal dengannya semalam di bar," jelasnya. Tapi Sunoo kelihatan tidak puas dengan jawabannya, laki-laki itu terus menatapnya, "kenapa-"

"Kakak nggak akan berpacaran dengannya, kan?" potong Sunoo.

Mata Aenlee berkedip bingung, "Pacaran? untuk apa memangnya aku pacaran dengan orang baru?"

Sunoo diam sebentar membuat mereka bertatapan agak lama, tapi setelahnya dia tersenyum pahit sambil menunduk, "Siapa tau saja, kakak suka dengannya. Perasaan orang kan nggak ada yang tau."

Aenlee mendengus kecil lalu membereskan kardusnya, "Mengingat kembali di masa lalu, aku masih mencoba untuk tidak berpacaran dulu. Mana mungkin aku bisa jatuh cinta dengan mudah."

Sunoo jadi semakin patah hati mendengarnya, dia lupa bahwa Aenlee belum selesai total dengan masa lalunya. Selagi gadis itu membereskan barang-barangnya, Sunoo diam-diam menatapi dari belakang. Lalu dia membatin, "Kakak kapan mau pekanya, sih? aku ini menunggu mu untuk mencintai ku balik juga, loh."




Keep it DISGUISE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang