Bagian 10

331 67 14
                                    

Aenlee menunduk sambil memainkan jarinya, "Nggak juga. Aku hanya bertanya."

Sunghoon menatapi gadis di sebelahnya lumayan lama, dia ingin berkomentar tapi sepertinya situasi saat ini tidak cocok. Aenlee juga kelihatan lelah.

Sunghoon kembali menjalankan mobilnya karena lampu sudah menunjukkan warna hijau. Suasananya jadi sangat berbeda. Sepanjang perjalanan, Aenlee tidak membuka topik lagi.

Sunghoon ingin bertanya, tapi tidak enak. Takut membuat mood Aenlee semakin hancur. Dari pada mengantar Aenlee pulang ke apart, Sunghoon mengajaknya ketempat lain terlebih dahulu. Mereka pergi ke Sungai Han.

Sunghoon mengajak Aenlee untuk melepaskan stres, dia tau gadis itu pasti sedang banyak pikiran. Mereka berjalan sambil menikmati suara jangkrik di malam itu, ada beberapa orang juga yang masih berlalu-lalang seperti biasa. Intinya, tidak terlalu ramai.

Aenlee menatapi bintang-bintang itu, ada perasaan yang tiba-tiba menimbulkan kupu-kupu di dada. Rasanya menenangkan sekali. Dia menyukainya.

"Kamu sekarang tersenyum, jadi kamu memang sedang banyak pikiran, ya?" tanya Sunghoon sambil menatapi Aenlee.

Gadis itu tertawa kecil, "Ya, belakangan ini memang agak memusingkan," balasnya tanpa menoleh.

Sunghoon tersenyum lalu menghirup udaranya, "Kadang hubungan kita saat ini ingin aku rasakan. Tapi bukan sebagai teman, melainkan sebagai pasangan."

"Kamu selalu bilang itu padaku."

"Lalu kamu akan mengabaikannya saja?"

"Jadi kamu mengajakku untuk berpacaran lagi?" tanya Aenlee sambil menoleh. 

Mereka berkontak mata cukup lama dan akhirnya sama-sama berhenti berjalan.

Sunghoon menghelakan nafas kecil, "Aku juga pernah berpikiran seperti itu. Rasanya ingin sekali kembali denganmu. Tapi tentu saja tidak akan."

Aenlee tersenyum kecil lalu menyentuh pundak laki-laki itu, "Tentu saja kita nggak akan kembali lagi, untuk apa sia-siakan waktu bersama lagi hanya untuk memuaskan kebosanan masing-masing?"

Sunghoon berhasil dibuat bungkam oleh kalimat Aenlee.

"Sekarang aku mengerti kenapa ada pasangan yang putus dan kembali bersama berkali-kali. Aku juga sudah menyadari kenapa dulu kita seperti itu. Kamu kembali pada ku karena kamu bosan, pun begitu dengan ku. Jadi setelah kita menjalin hubungan dan putus kembali, itu artinya kebosanan kita sudah terpenuhi," ujar Aenlee sambil menepuk-nepuk pundak Sunghoon.

Laki-laki itu jadi sadar diri. Apa yang di ucapkan Aenlee benar sekali. Saat ini Sunghoon memang sedang tidak mempunyai wanita yang disukai ataupun berpacaran. Tapi setiap kali bertemu dengan Aenlee, dia memang merasa bosan dan mempunyai pemikiran untuk mengajaknya pacaran kembali.

"Ya, memang saat ini aku juga sedang bosan. Tapi aku nggak berniat untuk kembali dengan mu seperti dulu. Sekarang aku sedang fokus pada satu laki-laki yang menghantui pikiran ku," ucap Aenlee lalu segera berjalan lagi.

Sunghoon menahan pundak gadis itu sampai dia berbalik, "Apa laki-laki itu adalah laki-laki yang kemarin menjemput mu?"

Aenlee sempat bingung menjawabnya, karena yang diucapkan Sunghoon benar. 

Laki-laki itu tersenyum pahit, "Nggak apa-apa, jika memang iya. Aku hanya bertanya," ucapnya dan berjalan lagi.

Aenlee segera menyusul dan berjalan di samping Sunghoon. 

"Kayaknya kamu sudah lama sekali tau kalau aku masih ingin berpacaran dengan mu," ucap Sunghoon tanpa menatap Aenlee.

Gadis itu memilih diam dari pada membalas.

Keep it DISGUISE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang