Bagian 15

283 59 2
                                    

"Untuk kesekian kalinya, aku nggak ingin mendengar keributan disini lagi," omel Jake pada karyawan-karyawannya.

Empat karyawan tersebut mengangguk dan segera pergi ketika urusannya sudah selesai. Hari ini Jake mendengar masalah lagi kalau beberapa aktornya ini bertengkar dengan salah satu aktris tentang 'kencan'. Jake memiliki beberapa aktor yang memang sudah berkencan, tapi tidak di ketahui publik, hanya perusahaannya saja yang tau bahwa beberapa aktor, aktris, dan penulis sudah berkencan.

Memang seperti anak-anak labil. Pertengkaran sepele bisa sampai membuat keributan menggunakan fisik.

Laki-laki itu berjalan kembali ke meja nya dan duduk di kursi, menghela nafas sambil memejamkan mata. Jam menunjukkan pukul 3 siang. Seharusnya tadi Jake makan siang, tapi rasanya tidak ada nafsu untuk menelan makanan sedikit pun.

Semalam, entah seperti apa suasananya setelah dia mencium adiknya. Aenlee pun juga rasanya terlihat biasa saja, seakan-akan pernyataan tentang perasaannya bukanlah sesuatu yang begitu penting yang bisa dilupakan dengan cepat.

"Tuan, ada berita yang harus aku beri tau padamu," ujar asisten Han yang duduk di sofa. Wanita itu juga saksi para karyawan yang di marahi Jake tadi.

"Katakan saja."

Asisten Han agak ragu memberi tau, dia juga mulai panik karena membaca e-mailnya,  "Anda di undang ke acara minum bersama di Seon Company."

"Lalu?"

"Yang membuat aku merasa tidak enak, anda di suruh membawa nona Ryu saat datang."

Mata Jake terbuka lebar, dia menatap asistennya, "Apa maksudmu? itu nggak masuk akal."

"Manajer dari Seon Company mengadakan pesta untuk merayakan drama yang baru dirilisnya, katanya tuan Seon melihat anda dekat dengan nona Ryu saat lomba cocktail. Jadi dia sekalian ingin mengobrol bersama," jelas asisten Han.

Jake jadi bingung bagaimana membalasnya, dia juga bingung kenapa Aenlee harus ikut. Semua yang ada pada undangan itu agak aneh baginya.

"Tuan, anda kan belum menjadikan nona Ryu apa-apa di perusahaan ini. Bagaimana jika langsung tawarkan hari ini?"

"Kapan acaranya di adakan?"

"Jam setengah 6 nanti, tuan."



"A— aku? ikut dengan mu?" tanya Aenlee terkejut.

Jake mengangguk, "Aku janji nggak akan ada hal berbahaya, kumohon."

"T— tapi malam ini kan aku harus kerja kak," ujar Aenlee. Dia kaget sekali.

Jake tiba-tiba datang ke kampusnya terburu-buru, untungnya Aenlee sudah selesai kelas dan tinggal mengerjakan tugas saja di taman kampus.

Jake berpikir sebentar, dia melihat jam tangannya, pukul setengah 4 sore, "Kita nggak akan lama, aku akan mengantarmu ke bar sebelum jam 9 malam."

"Kalau begitu, aku harus mengerjakan tugas dulu, aku akan ke perusahaan kakak nanti."

"Eh?! kamu mau kerjain tugas?!" kaget Jake. Dia kira Aenlee sudah kosong. Padahal dia mau mengajak adiknya itu siap-siap.

Aenlee mengangguk, "Sunghoon dan Sunoo sudah menunggu di sana," ucapnya menunjuk ke belakang. Jake melirik ke belakang sana, dan benar saja. Dua laki-laki itu sedang menatapnya yang sedang berbicara dengan Aenlee.

Ah tidak, dia tidak akan membiarkan Aenlee bersama dua laki-laki itu, "Akan aku temani."

"L— loh? kakak kan—"

Keep it DISGUISE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang