Parents Line |4| Accident

3.8K 345 5
                                    

Lee know terbangun dengan posisi kurang menyenangkan, ia mengerang dengan pelan. Mengingat ada sosok yang sensitif sedang tertidur pulas di dekatnya.

"Kak Minho, kak Chan kenapa tidur di depan tv?" tanya Felix yang baru saja bangun.

"Felix, bisakah kau membantuku setelah mandi. Punggungku seperti hampir patah, pijet aku ya," pinta Lee know memohon.

Felix menganggukkan patah-patah. "Apa bayinya tadi malam menangis? Karena itu kakak tidur di sofa dengan posisi duduk?" tanya Felix lagi, yang dibalas anggukan tidak semangat oleh Lee know.

"Jam 4 dia terbangun dan kak Chan tidak bisa membuatnya diam. Itu membuatku terbangun, dan membantunya," jawab Lee know.

Felix menghela nafasnya pelan, merasa kasihan dengan kedua kakaknya yang memiliki beban lain. Tapi ia tidur dengan nyaman, tanpa berpikir untuk membantu.

"Nanti Felix pijet kak! Tapi Felix mandi dulu ya kak," ujar Felix dan berlalu ke kamar mandi secepatnya.

Lee know memperhatikan Chan yang tertidur dengan posisi sama kurang nyamanya. Chan membaringkan kepalanya di sofa, namun tubuhnya duduk di lantai.

"Kak, pindah ke kamar sana," ujar Lee know dengan menendang pelan kaki Chan agar pria itu terbangun.

"Aku? bagaimana denganmu?" tanya Chan. Nada suaranya bahkan sudah berbeda, karena terlihat sekali ia sangat lelah.

"Aku akan di sini sebentar lagi, sudah sana pindah jangan banyak tanya. Selagi dia tidur dengan nyaman," bisik Lee know saat melihat pergerakan pelan dari bayi yang berbaring di sofa.

Chan menghela nafas dan berjalan menuju kamarnya, mengikuti perintah yang diberikan oleh Minho.

Tidak lama, dari Minho meminta Chan pindah Felix datang menghampirinya setelah selesai mandi.

"Kak, felix udah selesai. Mau sekarang dipijat?" tanya Felix dan Lee know mengangguk, bahkan langsung berbaring di karpet yang tidak jauh dari mereka.

"Felix lakukan dengan kuat, karena aku pikir punggungku mati rasa saat ini," ucap Lee know dan Felix menganguk paham.

Felix mulai memijat punggung Lee know, dan sang korban mengerang pelan karena tersentak oleh rasa sakit yang luar biasa dari pijat tersebut.

"Cukup, aku sudah hampir mati karena rasanya cukup sakit. Aku pikir, aku akan berbaring sebentar, Felix bisakah kau menjaga bayi itu setidaknya 2 jam?" tanya Lee know dan Felix menganggukkan kepalanya .

Lee know dengan sedikit mengerang masuk ke kamarnya, berbaring untuk mengistirahatkan otot punggung yang kaku. Sedangkan Felix duduk dengan hati-hati disofa, sambil memperhatikan sosok kecil yang masih tidur dengan nyaman.

*********

Selama 30 menit Felix memainkan ponselnya, dan merasa cukup lapar setelah cukup lama bermain gadget.

"Aku pesan makanan saja deh," ujarnya pelan sambil melirik menu makanan di aplikasi.

"Mc'd! aku pikir sarapan dengan itu tidak buruk. Baiklah kita sudah pesan dan tinggal menunggu," gumam Felix.

Suara bel dari pintu luar sedikit mengejutkan Felix, dan tidak lama petugas pengantar makanan menghubunginya sambil mengatakan sudah meletakan makanan di depan pintu.

Felix segera mengecek makanan yang ia pesan, dan sepertinya lupa jika ada sosok kecil yang belum bisa apa-apa kini mengeser tubuhnya untuk mencari posisi yang lebih nyaman.

Suara tangis yang begitu kuat mengejutkan seisi asrama, bahkan Felix refleks meletakan kembali makananya di lantai, untuk segera menghampiri bayi yang terjatuh ke lantai akibat kecerobohannya.

Chan yang tempat tidurnya berada di atas, bahkan bisa mendarat dengan cepat dan berjalan ke ruang tv dengan panik.

"Ada apa?" tanya Chan sambil mengambil ahli bayi yang masih menangis dari Felix.

"I-itu kak, adiknya jatuh dari sofa" jawab Felix dengan takut dan menunduk. Chan yang mendengar itu, otomatis langsung memeriksa apakah ada memar pada tubuh bayi yang masih menangis.

"Mana Lee know?" tanya dengan nada tegas. Felix merasa bersalah, ia tidak ingin Chan marah pada kakaknya yang lain.

"Tadi kak Lee know nitip adiknya bentar, soalnya punggung kak Lee know sakit. Kak Chan ini salah Felix, seharusnya jaga adiknya, tapi Felix malah asik ngambil sarapan. Kak, jangan marah sama kak Lee know, please.." jelas Felix.

Jeongin yang baru terbangun, langsung menuju ruang tv dan menatap Felix dengan bingung, karena kakaknya itu sedang menangis memohon pada Chan.

Lee know keluar dari kamar dengan wajah menahan sakit pada punggungnya dan menatap Chan bingung, karena pria itu memberikan tatapan tajam padanya.

"Kau mengatakan akan menjaganya saat aku tertidur, tapi mengapa kau meninggalkannya sampai membuatnya terjatuh?!" bentak Chan.

Changbin menghela nafasnya, berjalan ke arah tengah di antara Bangchan dan Lee know.

"Aku sudah mengatakan pada Felix untuk menjaganya sebentar, punggung sakit jadi aku ingin berbaring hanya sebentar saja, terus kenapa kakak membentakku dan menyalahkan ku," ujar Lee know tidak terima.

"Felix tidak mengerti cara menjaga bayi, maka dari itu aku memintamu untuk bekerja sama. Tapi, kau membiarkannya menjaga bayi itu!" sahut Chan.

Lee know berdecak, "Aku bahkan tidak pernah berpikir setuju bekerja sama dengamu untuk menjaga bayi itu, tapi kau terus membuatku merasa kasihan karena tidak tau bagaimana cara menjaganya,"

"Apa salah jika aku juga butuh istirahat sebentar? apa salah jika aku meminta yang lain untuk membantuku, sama sepertimu yang memohon memintaku membantu dirimu?" cerca Lee know dengan emosi.

"Kak sudah cukup. Ini kecelakan, Felix ngga sengaja ia juga tidak tau jika bayi itu akan pindah posisi. Dan ini bukan salah kak Lee know sepenuhnya, ia butuh istirahat. Menjaga bayi tidak semua itu kak, ia butuh tidur juga!" sahut Seungmin.

"Jika memang dia butuh tidur, seharusnya ia tidak menyuruhku untuk pindah ke kamar. Jangan merasa kasihan padaku jika kau memang tidak niat mengurusnya biarkan aku yang menjaganya sendiri," ujar Chan keras kepala yang jelas membuat Han menghela nafasnya.

Lee know mengangguk, tanpa minat untuk menyela lagi. Ia lelah jujur saja, bagus jika Chan ingin melakukannya secara sendiri itu menguntungkan dirinya.

"Good luck," final Lee know dan berlalu pergi ke kamar.

Han menghampiri Chan, menepuk bahunya. Berbicara pelan agar yang lain tidak terlalu mendengar, mestinya begitu tapi Changbin tetap saja dengar, begitu juga dengan Seungmin.

"Kau akan menyesal kak, setelah ini. Yang dikatakan Seungmin benar, ini kecelakaan dan bukan salah kak Lee know sepenuhnya. Kau masih membutuhkannya untuk membantu mengurus bayi ini kak, karena ia lebih paham." ujar Han.

Parents Line || Banginho ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang