Parents line |24| Sydney

3K 257 0
                                    

"Selain Bangchan, Felix, Lee know, dan Ino. Yang akan kembali ke Korea," ujar Manager Ahn ketika mereka semua berkumpul di ruang rapat untuk merencanakan kepulangan.

"Kak, apakah boleh jika kami berlibur sebentar?" tanya Changbin dan dibalas anggukan oleh manager Lee.

"Tentu saja, kami bertanya karena sebelum ke Dubai. Chan sudah mengatakan akan langsung pergi ke Australia," jawab manager Lee.

"Aku akan kembali ke Korea kak, soalnya aku sudah berjanji pada orang tuaku untuk liburan bareng setelah pulang dari Dubai," ujar Hyunjin.

"Siapa lagi yang akan pulang ke Korea?" tanya Manager Sejin.

Han dan Jeongin mengangkat tangan mereka. Di susul oleh Changbin dan juga Seungmin.

"Lee know, bukankah kau akan ke Australia?" tanya Manager Sejin bingung saat Lee know ikut mengangkat tangannya.

"Aku balik ke Korea dengan yang lain saja kak, lagian keluargaku ada di sana. Aku juga ingin berlibur dengan mereka," jawab Lee know seadanya.

Semua mata menatap ke arah Lee know, begitu juga dengan Chan di ujung tempatnya duduk. Kebetulan mereka duduk di karpet tebal, bukan bangku atau kursi. Jadi Ino bisa bermain dengan nyaman, ketika mereka sedang berbincang.

"Tapi, Chan sudah memintaku untuk memesan empat tiket pesawat ke Australia," ujar manager Sejin.

"Aku akan menggantinya kak, bila perlu" sahut Lee know cepat.

Chan memperhatikan Lee know, lebih tepatnya suara serak dan mata sembab milik kekasihnya. Ia menganggukkan kepalanya tanpa sebab, terdiam di ujung sana sambil memainkan jari tangannya sendiri.

*****

Tadi malam, Lee know benar-benar menangis di kamar mandi. Hyunjin sedikit khawatir ia mengetuk beberapa kali pintu tapi tidak hiraukan oleh Lee know. Berakhir, menghubungi Changbin dan meminta bantuannya.

Mereka berdua melihat Lee know menangis, membuat keduanya diam dan menarik pintu kamar mandi tidak rapat. Menunggu sang kakak, untuk lebih tenang sedikit saja.

Untuk pertama kalinya setelah 3 tahun saat debut, Lee know menangis dihadapan adik-adiknya.

"Emm, kalau juga nggak bisa. Aku pesan tiket sendiri aja nanti kak, pulang ke Korea. Aku bayar dengan uangku, nggak perlu pakai uang perusahaan" ujar Lee know membuat ketiga manager mereka diam.

Manager Ahn menatap Chan, sedangkan yang ditatap memperhatikan Lee know tanpa berani mengucapakan satu katapun. Ia mengakui kesalahannya, karena itu dirinya hanya bisa diam.

Ini hukuman dari Lee know untuknya, meskipun Chan ingin membantah dan menolak dirinya saat ini hanya bisa menerima apa keinginan sang kekasih yang menghindarinya entah sampai kapan.

"Kak, gimana? Apa pembicaraan kita sudah selesai?" tanya Lee know lagi.

"Ah? Aku akan bicarakan lagi mengenai hal itu, kalian boleh beristirahat dulu sekarang," jawab manager Lee.

Lee know menganggukkan kepalanya, mencoba bangkit dari tempatnya duduk untuk pergi lebih dahulu. Tapi, sesuatu yang sangat ia rindukan berhasil menahan niat kaburnya menjauh dari pandangan Chan.

Bayi kecil itu, sedang merangkak ke arah Lee know dan bahkan mencoba berdiri dengan tangan kecil yang memegang Lee know sangat erat.

Tawanya begitu senang, saat ia berhasil berdiri dan menggapai wajah Lee know. Selama 2 hari 1 malam, Lee know tidak menggendong dan merawatnya, Ino juga pasti merindukan dirinya.

"Papapapa," ucap Ino jelas mengejutkan orang-orang disekitar mereka.

Lee know tersenyum ketika melihat si kecil mencoba mendekat dan mendusel-dusel dadanya. "Ino sudah minum susu?" tanyanya pelan sambil mengelus rambut bayinya.

Parents Line || Banginho ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang