Setelah kejadian kemarin, tidak ada percakapan seperti biasa yang dilakukan oleh Chan dan Lee know. Mereka bahkan tidak sama sekali bertemu dan selalu saling menghindar.
Manager juga sudah mengetahui hal tersebut saat ini sedang berusaha mencari cara agar hubungan keduanya membaik.
"Hei, jangan menangis lagi malam ini ya. Aku ada deadline demo lagu, kita harus bekerja sama, oke." ujar Chan pada sosok kecil yang sedang tertawa.
"Kak, nanti malam si kecil mau dibawa ke studio?" tanya Changbin begitu melihat Chan sedang duduk di atas kasur dengan si kecil yang sedang tertawa di keranjangnya.
"Sepertinya, aku terpaksa membawanya ikut kerja. Agar kejadian seperti kemarin tidak terjadi lagi," jawab Chan datar.
Changbin menghampiri kakak tertuanya. "Kak, itu akan menjadi masalah. Kau tidak akan fokus mengerjakan demo lagu, jika membawanya ikut kerja. Bagaimana jika-"
"Nggak bisa Bin, dia nggak bakalan mau. Aku akui kesalahanku yang berbicara kasar padanya, dan aku pikir harus membiarkan dirinya dulu untuk sendiri saat ini," potong Chan.
Changbin diam, seperti Chan paham maksud permintaan tadi. "Tapi kak, kau memang membutuhkan kak Minho untuk membantumu," sahut Changbin.
"Kau dan Han datang saja duluan ya, nanti aku menyusul. Oh, ya. Katakan pada Han, jika ia ingin menyelesaikan lagu miliknya lebih dulu. Tidak apa-apa, lakukan saja dulu begitu juga denganmu." ujar Chan.
*******
Sekitar jam 6 sore Chan akan bersiap-siap untuk pergi ke studio, bahkan ia sudah menyiapkan peralatan bayi yang akan ia bawa bekerja.
Ngomong-ngomong semua kebutuhan dari bayi itu, sudah dibeli oleh manager mereka. Chan yang membayar semua keperluannya, karena bayi itu tanggung jawab Chan.
Ketika ia membuka pintu kamarnya, Chan terkejut karena manager sudah menunggu di depan pintu.
"Bayinya jangan dibawa, biar aku saja yang pegang." ujar Manager membuat Chan menggelengkan kepalanya.
"Dia tidak akan menggangguku, Hyung. Lagian, jika dia bersamamu bukankah kau juga ada jadwal rapat nanti malam?" tanya Chan.
"Aku akan membawanya ke penitipan anak sebentar, setelah itu menjemputnya lagi. Itu lebih baik, daripada ia ikut kerja denganmu," jawab Manager.
Chan menggelengkan kepalanya tidak setuju, bersikeras untuk tidak pernah membuat bayi ini berada di rumah penitipan anak.
"Chan, tolong dengarkan ucapanku saat ini. Jika kau tidak mau menitipkan anak ini ke rumah penitipan anak, biarkan Lee know membantumu. Tapi, kau yang memintanya," ujar manager nya dengan tegas.
"Ia tidak akan mau, jadi biarkan aku berusaha untuk menjaganya sendiri. Lagipula, jika ia menjaga bayi ini hanya karena kasihan denganku, bagus tidak perlu." sahut Chan dan manager menghela nafasnya.
"Lee know!" panggil Manager membuat sosok yang tadi sedang nonton di kamar keluar untuk menghampirinya.
"Bisakah kau menjaga bayi nya sebentar, hanya untuk hari ini?" tanya manager dan Lee know menatap Chan.
Chan refleks membuang wajahnya tdak ingin menatap Lee know. Itu karena dia malu, sudah membuat Lee know sakit hati kemarin atas ucapannya.
Seharusnya Chan paham Lee know kelelahan dan butuh istirahat setidaknya sebentar. Tapi ia malah membentak dan menuduh pria manis itu dengan kasar.
"Memangnya boleh, hyung?" tanya Lee know balik dengan wajah yang innocent.
Manager menganggukkan kepalanya, mengizinkan tapi Lee know masih menunggu satu sosok yang benar-benar meminta hal tersebut kepadanya.
Sayup-sayup terdengar suara bayi kecil yang ingin menangis di gendongan Chan. Tangannya mengapai-gapai Lee know meminta gendong, Chan melihat itu dan menatap Lee know secara bergantian.
"Bayi itu membutuhkan Lee know, Chan. Karena itu setidaknya setelah ini biarkan hubungan kalian baik kembali, berbicara berdua dan saling memaafkan. Aku pikir kalian benar-benar harus bekerja sama untuk mengurus bayi ini, menikah saja bila perlu!" sahut manager dan pergi setelahnya.
Chan sudah bersiap akan melemparkan managernya dengan sendal rumah, jika saja suara bayi menangis tidak menghentikannya.
Chan melepaskan gendongan tersebut, dan membiarkan Lee know menjaga si kecil.
"Ino, aku memanggilnya dengan nama itu kemarin." ujar Chan ketika Lee know ingin memanggil bayi tersebut dengan; 'oi, kecil.'
"Mirip dengan nama kak Lee know, haha" sahut Hyunjin dari dalam kamar. Setelah mendengarkan itu Lee know segera menutup pintu kamar dengan kuat, membuat Hyunjin diam di tempatnya.
"Salah ngomong lagi," lirih Hyunjin dari dalam kamar.
******
Chan bergegas pulang, setelah demo lagu mereka sudah selesai dikerjakan. Changbin dan Han juga ikut pulang bersama, biasanya keduanya akan lebih dulu pulang dibandingkan oleh Chan.
Tapi, entah mengapa hari ini Chan ingin pulang bareng bersama dengan mereka, Han dan Changbin sudah tau jawabannya karena apa. Tapi, karena rasa penasaran mereka akhirnya juga bertanya-tanya pada Chan apa penyebabnya ingin pulang cepat dari biasanya.
Sesampainya di asrama, Chan dengan perlahan membuka pintu kamar Lee know untuk mengecek keadaan bayi Ino. Tapi ia tidak menemukan kedua sosok itu, di tempat tidurnya.
"Kak Chan, apa yang sedang kau lakukan?" tanya Hyunjin yang terbangun dan heran karena Chan terlihat panik.
"Aku mencari Lee know, dimana dia?" tanya Chan balik dengan panik.
Hyunjin mengangguk paham, "Kak Lee know tidur dikamar Jeongin, katanya kamar Han dan Jeongin yang paling aman untuk bayi itu tidur," jawab Hyunjin sambil berpindah posisi dan kembali tidur.
Chan tentu saja langsung ke kamar Han dan Jeongin, di sana juga ada Han yang terdiam di depan pintu.
"Jadi aku tidur dimana malam ini?" gumam Han, saat melihat ketiga orang yang ia kenal sudah menguasai tempat tidur dengan nyaman.
"Tempat tidurnya Lee know aja, sekarang sedang kosong." sahut Chan membuat Han berjalan sambil merenggut.
Tadinya ia sangat merindukan kasurnya, cuman keadaan sedang tidak berkerja sama. Han sudah membersihkan tubuhnya, jadi waktunya ia tertidur mengingat ini sudah jam 04:00 am.
Changbin bahkan sudah menuju alam mimpi saat ini, ia lelah berpikir untuk menulis lirik dan membantu Chan dalam memikirkan instrument lagu yang bagus bagaimana.
Chan memperhatikan gerakan kecil dari bayi Ino saat ini. Ino terlihat mendekati Lee know dan mendusel-dusel kepalanya pada dada pria manis itu.
Chan sadar ini jam Ino akan meminta susu dan terbangun sambil menangis. Jadi ia langsung ke dapur untuk membuat susu Ino, sebelum bayi itu menangis dan membangunkan Jeongin serta Lee know.
KAMU SEDANG MEMBACA
Parents Line || Banginho ✔
Fanfiction[BANGINHO FANFICTION] ⚠️ bxb chn top! mnh bott! ⚠️ Semi baku ⚠️ mpreg ***** "Kak, kita nggak punya waktu untuk ini. Jadwal kita bahkan sudah sangat padat, untuk merawat bayi yang lebih membutuhkan seorang ibu itu nggak wajar," Bangch...