Sesampainya di rumah orang tua Lee know, Ibu dan ayahnya menyambut mereka dengan ramah layaknya semua seorang anak kandung.
"Kalian sudah pada makan? Ibu memasak Japchae hari ini," tanya Ibu Lee.
Chan menganggukkan kepalanya, begitu juga yang lain. Lee know, ia sudah menghampiri si kecil Ino yang sedang mengganggu ketiga anak kucing miliknya.
Melihat sosok yang sangat ia kenal berada di sekitarnya, membuat bayi kecil itu langsung merangkak untuk menghampiri Minho dan duduk di pangkuannya.
Lee know tersenyum sambil memberikan kecupan sebanyak-banyaknya pada wajah si kecil, membuat suara tawa terdengar sangat nyaring sampai ke telinga Chan yang masih berada di luar.
Sepertinya, bukan hanya adek yang rindu dengan Lee know tapi ketiga kucingnya juga menghampiri dirinya, membuatnya memberikan elusan hangat pada mereka.
"Aku akan memberikan makanan untuk kalian, sebentar lagi ya. Aku masih rindu dengan Ino," ujar Lee know pada ketiga kucingnya.
Chan melangkah masuk untuk mendekati si kecil yang sedang memeluk Lee know dengan erat, ia tersenyum dan memberikan ciuman pada pipi serta kening Ino ketika dirinya sudah berdiam dibelakang punggung Lee know.
"Kau haus sayang? Mengapa mengemut cari, seperti itu," ujar Chan pelan membuat Lee know memindahkan posisi adek agar dapat ia lihat dengan mudah.
Si kecil masih asik mengemut ibu jarinya dengan semangat, membuat Lee know gemas dan menariknya agar terlepas. Tapi, adek tetap melakukan hal sama berulang kali.
"Ibu, dot adek Ino dimana?" tanya Lee know saat melihat sang ibu berjalan mendekati mereka.
"Ah, astaga ibu lupa mengatakannya padamu. Tadi pagi, saat adek mandi ibu tidak sengaja menjatuhkan dptnya ke dalam wc, jadi sekarang ibu buang. Ibu juga lupa meminta ayahmu membeli yang baru, maaf ya sayang." jawab Ibu Lee dan Chan menggeleng tidak apa-apa.
"Chan buatkan susu saja dulu, ngga apa-apa bu. Nanti Chan beli, aja sama manager atau sendiri. Tidak jauhkan bu, apotik dari rumah?"
Ibu Lee menggelengkan kepalanya, menepuk bahu Chan dengan lembut.
"Tidak. Nanti minta tolong sama ayah saja, untuk mengantarkan mu ke sana kalian juga jarang berbincang. Ayah pasti kangen untuk mengobrol denganmu," jawab Ibu Lee dan Chan menganggukkan kepalanya.
Chan berlalu kek dapur, sedangkan si kecil kini sudah mendusel-dusel pada dada Lee know mencari susu miliknya.
"Kak Lee know, tidak punya susu di sana.." gumam Hyunjin pelan, tapi didengar oleh Ibu Lee yang berada di dekatnya.
"Kakakmu itu, akan memilikinya jika ia sedang mengandung," jawab sang Ibu membuat Hyunjin dan yang lain menatap terkejut.
Ibu Lee know menganggukkan kepalanya, semua sudah tau Lee know adalah anak yang istimewa, lelaki yang hanya 0,1% berhasil memiliki rahim pada tubuhnya.
"Aku pikir, mereka akan berbeda. Tapi, ternyata sama layaknya seorang wanita hamil ya tante?" tanya Hyunjin pelan dan Ibu Lee know menganggukkan kepalanya.
"Sama saja, hanya berbeda karena kita tidak pernah tau dan ngga pernah melihatnya secara langsung," sahut Ibu Lee.
*****
Mereka semua memperhatikan si adek yang kini mulai rewel karena tidak mendapat apa yang dia mau, terpaksa Lee know harus berdiri untuk menenangkannya.
"Adek ngga sabaran, udah haus banget ya. Itu kan susunya lagi dibuat dek," ujar Felix tapi tidak dihiraukan oleh si adek yang sudah menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Parents Line || Banginho ✔
Fiksi Penggemar[BANGINHO FANFICTION] ⚠️ bxb chn top! mnh bott! ⚠️ Semi baku ⚠️ mpreg ***** "Kak, kita nggak punya waktu untuk ini. Jadwal kita bahkan sudah sangat padat, untuk merawat bayi yang lebih membutuhkan seorang ibu itu nggak wajar," Bangch...