Chan menatap datar kepergian dari Bin soek, atau yang dikenal dengan reporter Kim. Tatapannya mulia berubah sangat serius, pembicaraan ketiganya sama sekali membuatnya tidak bersemangat dan marah.
"Chan, aku tau kau marah sekarang. Tapi ini demi group dan adik-adikmu, demi Ino juga keluargamu. Kau tidak ingin mempermalukan mereka kedepannya kan?" tanya PD-nim.
"Tapi tadi itu keterlaluan, dia memberikan ancaman pada kita, PD-nim!" sahut Chan emosi.
Masih sangat jelas ucapan reporter tersebut pada pendengarannya.
"Aku memiliki list couple gay tahun ini, mereka merupakan artis dari agensi anda, Jinyoung-sii.Aku juga memiliki bukti-buktinya,"
"Kau bisa meminta Chan dan groupnya untuk hadir di acara aniversary kami jika tidak ingin aku beritahu pada media mengenai berita tersebut, bagaimana? Lagian, Chan dan groupnya member perlu hadir untuk memberikan nama mereka dari rumor selama setahun ini, bukan?"
Chan menggebrak meja dengan cukup kuat, tidak peduli tangannya yang masih cedera akan semakin parah. Masalahnya, Chan tahu jika reporter tersebut akan kembali memberikan ancaman lain padanya. Atau lebih parah lagi membuat adik-adiknya, serta Lee know menjadi tidak nyaman.
"Aku tidak akan pernah melarang artis ku berkencan dan memiliki hubungan dengan siapapun, asalkan mereka bahagia. Tapi, setidaknya kali ini biarkan mereka menang karena buktinya terlalu kuat. Setelah itu, kita cari cara agar hubunganmu dan Lee know aman" sahut PD-nim.
Manager Lee menatap Chan dengan wajah cemas, begitu juga dengan PD-nim.
"baiklah, aku akan membicarakan ini dengan anak-anak. Tapi, ada sesuatu yang ingin aku minta padamu PD-nim." ujar Chan mengalah.
"Pada akhir tahun ini, berikan Lee know libur selama 3 bulan. Ia sedang mengandung, 3 bulan sebelum masa kelahiran kau harus memberikan dia libur selama itu untuk ia beristirahat," sambung Chan.
PD-nim dan manager Lee menatap Chan dengan terkejut dan tidak percaya. Bahkan suara kaget PD-nim begitu kuat, beruntung ruangan tempat mereka kedap suara jadi tidak ada yang mendengar selain mereka bertiga.
"Kau serius Chan, sedang tidak bercanda?!" tanya histeris PD-nim.
Chan menggelengkan kepalanya, "Aku serius, dua hari yang lalu kami baru memeriksanya," jawab Chan.
Manager menepuk jidatnya, dan memberikan tepukan hangat pada kepala Chan. "Aku tau kau sudah cukup umur untuk menjadi seorang ayah, tapi pikirkan kesehatan suami mu, gila! Jadwal kalian masih padat tahun ini."
"Bagaimana bisa? astaga, aku merasa kasihan dengan Lee know harus menikah dengan mahluk kelebihan hormon sepertimu" keluh Manager Lee.
Chan mengelus kepalanya dan menatap takut pada kedua orang dewasa dihadapannya saat ini.
"Kau, jika membuatnya mengeluh sakit atau menangis. Aku benar-benar akan menghabismu, apa kau tidak tau bagaimana marahnya anak-anak twice jika tau hal ini?!" sungut PD-nim.
"Mungkin kak nayeon akan memukul kepalaku, atau kak sana akan memberikan ceramah 24/7 padaku dan kak momo, ah dia aku kurang tau," sahut Chan.
PD-nim menghela nafasnya, "Sebagai balas budi, saat Ino besar ia akan menjadi arti di agensi ku!" ujar PD-nim.
Chan tertawa, ia bangkit dari tempatnya duduk. "Aku akan berusaha untuk membeli agensi ini, agar putra ku tetap berada di tanganku, PD-nim." sahut Chan dan membungkukkan kepalanya.
*****
Setelah pulang dari latihan, Chan meminta anak-anak SKZ untuk berkumpul dan berbicara mengenai masalah tadi pagi. Mendengar penjelasan Chan, Lee know merasa bersalah meskipun dari wajahnya terlihat biasa saja dan masih terlihat santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Parents Line || Banginho ✔
Fiksi Penggemar[BANGINHO FANFICTION] ⚠️ bxb chn top! mnh bott! ⚠️ Semi baku ⚠️ mpreg ***** "Kak, kita nggak punya waktu untuk ini. Jadwal kita bahkan sudah sangat padat, untuk merawat bayi yang lebih membutuhkan seorang ibu itu nggak wajar," Bangch...