Emosi Chan masih belum stabil, wajahnya bahkan memerah sangat begitu terlihat membuat para member khawatir.
"Kak, minum dulu dikit." bisik Felix pada Lee know.
Lee know tersenyum pada adiknya, dan mengambil cup yang diberikan oleh Felix. Chan bahkan tidak ingin menatap siapapun saat ini, beginilah saat Chan marah suasana menjadi sangat hening.
Tidak ada yang berani menyela atau apapun.
Hanya diam dan keheningan di sana, karena itu semua member mengatakan jika Chan menyeramkan saat marah.Lee know menarik Chan untuk ia peluk, tangannya yang kecil memberikan elusan pada punggung sang suami, untuk menenangkan.
Saat itu juga Chan menyandarkan kepalanya pada bahu Lee know, menyembunyikan diri di ceruk leher pasangan hidupnya.Lee know menghela nafas sedikit lega, itu artinya Chan mulai tenang. Bahkan Chan juga mulai membalas pelukan Lee know, membuatnya menepuk punggung itu pelan dan mengelusnya lagi.
"Kak, kami tahu kakak sangat marah mengenai masalah tadi. Kami paham kakak sangat mementingkan keluarga dan member dari siapapun, bahkan diri kakak sendiri."
"Aku paham kakak ingin bertanggung jawab sebagai seorang leader yang baik, dan menjadi kakak, atau bahkan ayah yang bisa diandalkan oleh anak-anak. Tapi jika kakak terus memikul semuanya sendiri, kakak nggak bakalan sanggup," ucap Lee know.
Chan hanya diam, membiarkan Lee know berbicara padanya. Suara Lee know bahkan terdengar seperti sedang menahan untuk tidak menangis, sedikit bergetar dan serak.
"Bahu kakak memang tegap buat semua member iri, rasa tanggung jawab dan kepemimpinan kakak buat yang lain juga ingin memilikinya. Tapi nggak semua masalah kakak yang tanggung, meskipun ini bukan masalah kakak,"
"Biarkan kami yang menyelesaikan, nggak apa-apa kalau kakak mau bantu, asalkan jangan buat masalah kami menjadi tanggung jawab kakak sendiri. Kami juga harus bertanggung jawab, jadi biarkan aku yang nyelesain masalah ini,"
Para member yang mendengarkan ucapan Lee know sangat setuju, mereka mengangguk dan berjalan semakin dekat pada keduanya.
"Karena ini tentangku, kakak akan sangat membantu jika terus ada di samping dan memberikan dukungan, hanya itu. Aku ingin menyelesaikan semua masalahku dengan usahaku sendiri," bisik Lee know pelan.
Chan semakin mengeratkan pelukannya, tidak sampai membuat Lee know merasa terganggu. Tapi dengan pelukan itu jelas bisa dilihat, jika hanya Lee know yang mampu membuat emosi Chan terpendam.
Jeongin lebih dulu menghampiri keduanya sambil menangis dan meminta pelukan. Membuat mereka berdua terkejut sambil menatap si bungsu. Lee know tertawa saat melihat raut wajah adik paling kecilnya yang menggemaskan saat menangis.
Mereka meletakkan Jeongin di tengah dan kembali berpelukan, tidak lupa dengan member lain yang ikut bersama. Chan menatap Lee know yang sedang menghapus air mata adik bungsunya, sambil tertawa pelan.
Dengan pelan Chan juga mengelus pipi Lee know, membuat pria manis itu menatapnya dengan senyuman. Chan ikut tersenyum dan kembali fokus menenangkan si kecil agar tidak lagi menangis.
Tanpa mereka sadari, jika wartawan Bin Seok melihat itu dari luar dengan senyuman. Dan berlalu pergi, untuk menemui CEO perusahaan.
*****
Setelah kemarin membicarakan masalah tentang Lee know dan Chan yang juga belum selesai. Besoknya mereka kembali di panggil ke ruangan oleh sang atasan. Chan pergi hanya dengan Lee know berdua saja, membuat member lain semakin cemas apa keputusan yang akan dibuat oleh CEO mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Parents Line || Banginho ✔
Fanfiction[BANGINHO FANFICTION] ⚠️ bxb chn top! mnh bott! ⚠️ Semi baku ⚠️ mpreg ***** "Kak, kita nggak punya waktu untuk ini. Jadwal kita bahkan sudah sangat padat, untuk merawat bayi yang lebih membutuhkan seorang ibu itu nggak wajar," Bangch...