Parents line |37| I can't be angry, for fear of hurting you

2.7K 204 2
                                    

Apa yang Lee know katakan waktu itu benar-benar terjadi, Chan memang sudah biasa tidur tidur sampai jam menuju angka 5 atau 6 pagi. Tapi, beberapa bulan pertama kehamilan Lee know, entah mengapa Chan merasa cukup lelah.

Setelah isi pikirannya dikuras ketika berada di studio untuk membuat lagu, sekarang fisiknya yang harus selalu stand by membantu Lee know ketika suaminya merasa sakit. Bukan hanya itu saja, emosi Chan juga saat ini sedang diuji oleh anak keduanya yang bahkan belum lahir ke bumi.

Beberapa bulan ini, Lee know cukup membuat Chan emosi tapi ia tidak bisa mengungkapkan atau bahkan mengatakannya pada suaminya.

Karena Chan tahu, jika Lee know pasti akan lebih sensitif dari biasanya. Orang tuanya selalu sering mengingatkan hal tersebut, dan membuat Chan mengalah.

Tapi untuk hari ini, Chan rasa cukup buat ia mengalah karena sikap Lee know yang mulai semena-mena pada kesehatannya.

*****

"Stop," ujar Chan datar dan tatapan yang penuh intimidasi.

Felix dan Hyunjin menghentikan gerakan tarian mereka, sedangkan Lee know membalikkan tubuhnya untuk menatap ke arah Chan.

"Felix dan yang lain boleh keluar dulu, ada yang ingin aku bicarakan dengan Lee know." ucap Chan.

Felix melirik Hyunjin yang menganggukkan kepalanya, berjalan ke arah sofa untuk mengambil barang-barang mereka dan pergi ke luar ruangan, disusul oleh beberapa penari yang juga tadi latihan bersama.

Setelah pintu tertutup, Chan mendekat ke arah Lee know dan menatapnya tajam.

"Sudah berapa kali kakak bilang, kau harus beristirahat. Minho, ini bulan ke lima bukan berarti dirimu jauh lebih baik dari sebelumnya,"

Lee know menghela nafas dengan gusar, "Setidaknya di bulan ini aku merasa lebih bebas untuk beraktivitas kak, tidak seperti awal-awal kemarin yang harus muntah dan terbaring lemah di atas kasur. Jadi tolong, jangan melarang ku," balasnya.

"Akhir-akhir kau selalu membuatku emosi, apa kau tidak menyadari hal itu? Aku menahan diriku saat ini untuk tidak membentakmu dan memaksamu untuk tetap diam, "

"Tapi begini sikap yang kau berikan padaku, bahkan setelah aku berusaha untuk membuatmu lebih peduli akan kesehatan diri sendiri?" tanya Chan emosi.

Lee know diam, ia menatap suaminya yang sangat terlihat jelas dari wajah itu menahan emosi. Wajah Chan akan memerah ketika ia sedang marah, kelelahan atau juga sakit. Tapi kali ini, pandangan yang tajam dan penuh dominasi bisa mengatakan dengan jelas jika pria itu marah.

"Oke, fine. Kalau kau memang maunya begini. Aku nggak bakalan larang lagi, terserah! Apa yang mau kau lakukan, kau mau menari sampai 24 jam dalam sehari, atau kau tidak makan, apapun itu terserah!" ujar Chan dan berlalu pergi.

Lee know terdiam di tempatnya, menatap kepergian Chan. Wajahnya terlihat biasa aja, tapi tidak dengan perasaannya. Lee know menyadari, ia memang lebih sensitif dari biasanya.

Dan sangat bersyukur Chan menghargai hal tersebut, tapi sepertinya apa yang Chan katakan barusan benar, ia sudah keterlaluan. Chan selalu mengalah dan kali ini pasti pria itu sudah bosan dengan tingkahnya.

Lee know mendudukkan tubuhnya di atas lantai tempatnya tadi berdiri. Tatapannya tertuju pada pantulan kaca yang memperlihatkan dirinya sendiri. Ia sedang tidak ingin menangis, atau bahkan berniat.

Tapi entah mengapa perasaannya sungguh sensitif sampai membuat air mata itu benar-benar muncul dan isak tangisnya keluar begitu saja.

Ini bukan pertama kali Lee know menangis tanpa Chan saat mengandung, ia sudah biasa menangis sendiri di kamar ataupun ketika sedang mandi.

Parents Line || Banginho ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang