Suasana pagi di asrama SKZ terlihat seperti biasa pada umumnya. Minho yang sibuk membuat sarapan untuk adiknya yang sudah bangun dan beberapa member juga sedang melakukan aktivasinya masing-masing.
"Kak Minho, sudah baikan dengan kak Chan?" tanya Felix yang menghampirinya di dapur.
Lee know menatap adiknya, dan berpikir apakah mereka sudah benar-benar berbaikan. "Em, aku rasa seperti itu. Kau sudah lapar?" ujar Lee know.
"Belum kak, nanti kita bisa makan sama setelah kakak selesai masak," jawabnya membuat Lee know tersenyum, serta menganggukkan kepalanya.
"Ino, kenapa kau sangat menggemaskan sekali? Aku kalah denganmu, lihat pipinya hampir sama dengan Han. Mengapa tembab begini, boleh aku mengigitnya?" tanya Hyunjin sambil menatap Chan yang tidak jauh berdiri darinya.
Chan menggeleng kepalanya, "Kau akan membuatnya menangis, nanti." sahut Chan dan berlalu ke dapur.
*****
Di dapur Chan, tentu saja bertemu dengan Lee know. Ia memperhatikan Lee know yang sedang diam di depan masakannya.
"Kak," panggil Lee know secara tiba-tiba, mengejutkan Chan yang baru saja mengambil sebotol air di dalam kulkas.
"Jika mereka bertanya tentang kita, katakan kalau kita sudah baikan. Aku tidak ingin membuat mereka khawatir dengan keadaan kita saat ini," ujar Lee know tanpa menatap Chan.
"Tatap aku jika ingin berbicara, bukankah begitu sopan santun di Korea?" tanya Chan dengan satu langkah lebih dekat pada Lee know.
Tidak ada balasan dari Lee know, membuat Chan menghela nafasnya. Meletakkan botol air yang baru saja ia konsumsi ke atas meja.
"Akh!" pekik Lee know terkejut, saat Chan membalikan tubuhnya cukup kuat. Menatapnya dengan tajam, seolah-olah itu bisa mengintimidasi dirinya. Meskipun benar adanya.
"Bukankah kau tau, aku tidak suka melihat seseorang yang tidak sopan? Terus kenapa kau melakukannya?" tanya Chan dengan nada datar.
"Hanya, berpikir jika kita masih belum bisa saling menatap ketika berbicara," jawab Lee know pelan.
"Kita sudah berbaikan Lee know, apa permintaan maaf ku kemarin belum bisa kau terima? Apa aku harus berlutut di hadapanmu untuk kembali meminta maaf?"
Lee know menghela nafasnya, "Tidak perlu," jawabnya pelan. Dan kembali mencoba melepaskan genggam tangan Chan pada kedua bahunya.
"Benar, karena bukan seperti itu caraku meminta maaf padamu," sahut Chan membuat Lee know menatapnya dengan bingung.
"Kak Chan, Ino nangis karena la-par." Hyunjin terdiam di tempatnya, setelah hampir berteriak pada kakak tertuanya. "Sorry," cicitnya.
Setelah itu Hyunjin berlalu pergi dengan wajah menahan tawa serta gemas. Bagaimana tidak, Ia baru saja memergoki kedua kakaknya berciuman di area dapur. Mana posisinya Lee know kelihatan pasrah banget, kan Hyunjin jadi pengen menjahilinya setelah ini.
Chan kembali menjauhkan dirinya dan melirik kepergian Hyunjin.
"Kau gila kak! Bagaimana bisa kau melakukannya di saat Hyunjin melihat kita!" pekik Lee know.
"Minggir, Ino sudah lapar!" sungut Lee know.
Chan benar-benar tidak memberikan jalan untuknya. Tapi, kembali menghapus jarak mereka dan mencium Lee know lagi.
Tidak seperti awal tadi, ketika Chan hanya menempel kedua bibir tersebut, kini ia memberikan lumatan yang cukup membuat Lee know terkejut dan menatap Chan tajam.
Salahkan sikap keras kepala Chan, ketika Lee know mencoba mendorongnya ia menahan kedua tangan tersebut dan menggenggamnya dengan erat.
"Begini caraku, meminta maaf padamu" sahut Chan saat ia sudah menyudahi ciuman itu.
"Kau melakukannya dengan semua orang, seperti ini?" tanya Lee know tidak percaya membuat Chan tertawa.
"Ini cara hanya untukmu" ujar Chan dan mengecup kening Lee know sebelum pergi sambil membawa botol air yang tadi ia ambil dari kulkas.
Lee know kembali fokus memasak, dan membersihkan bibirnya dengan tisu, hal itu dilihat oleh Chan yang tersenyum tipis dan menghampiri adek Ino.
"Kau lapar sayang, kita buat bubur untukmu," ucap Chan dan membawa Ino pergi dari jangkauan adik-adiknya.
Hyunjin yang tadi melihat kedatangan Chan, langsung tersenyum bermaksud menggoda, tapi Han yang ada di sampingnya berpikir lain.
"Felix, Seungmin! Ambil peralatan makan, yang lain bantu mereka menata meja makan," itu suara Chan membuat semua member langsung bergegas melakukan apa yg di minta oleh leadernya.
Chan datang dari dapur, dengan panji besar berisikin sup kesukaan para member "malatang" Changbin ikut membantu ketika Chan mengatakan masih ada 3 menu lagi di dapur.
Semua menu sudah tersusun rapi, tinggal menunggu Lee know yang masih membersihkan Ino, yang baru saja selesai makan.
******
Saat ini SKZ sedang berbincang dengan ketiga manager dan juga beberapa staff penting dari divisi 1, lebih tepatnya divisi yang bertanggung jawab mengenai Stray kids.
"Belum ada kemajuan dari kasus tersebut, Chan. Apa yang akan kau lakukan setelah ini? Sudah hampir satu bulan, anak itu tinggal bersama dengan kalian," ujar Manager Lee.
"Ino akan tetap tinggal bersamaku dan anak-anak, sebelum kasus dilanjutkan." jawab Chan tegas.
Para staff menghela nafasnya, sedangkan member lain hanya diam untuk membiarkan yang paling tua melanjutkan percakapan mereka.
"Bagaimana bila ada fans yang melihat dan memberikan berita miring tentangmu, Chan? Karirmu akan hancur, begitu juga dengan adik-adikmu yang lain," sahut Direktur divisi Satu.
Chan diam, menatap satu-persatu member yang ia jaga dan memejamkan matanya. "Tapi, aku tidak tega membiarkan Ino tinggal di panti asuhan atau tempat penitipan anak," lirihnya.
"Kau juga harus memikirkan member lain, semua pilihan ada di tanganmu" ujar Manager Ahn.
"Aku tidak keberatan jika Ino tinggal bersama dengan kami di asrama, atau jika ada fans yang melihat Ino. Tinggal jelaskan saja siapa Ino, dan tidak akan ada berita miring tentang karir kak Chan," sahut Changbin.
"Lagipula, stay akan memahami hal itu. Mereka keluarga kami dan paham jika pilihan yang dibuat oleh Kak Chan benar, mengenai Ino." ujar Hyunjin dengan menganggukkan kepalanya secara antusias.
"Aku paham kalian sangat kompak dalam hal apapun, tapi lihat dulu ke depannya. Kalian punya banyak jadwal, comeback akan sebentar lagi, acara akhir tahun juga sudah menanti. Tidak akan ada waktu untuk menjaga Ino," jelas Manager Sejin.
"Maafkan aku-" semua mata melihat ke arah Chan yang kembali bersuara.
"Aku paham kalian tidak ingin mendapatkan kesulitan lain, setelah mengurus kami. Aku paham itu, karena tanggung jawab kalian juga ada selain menjaga kami. Aku akan berusaha untuk memilih, apa yang harus aku lakukan. Tolong, berikan aku waktu beberapa minggu lagi" ucap Chan tanpa melihat ke arah siapapun.
Lee know yang ada di sampingnya hanya diam, tidak ingin menyela atau membela. Ia, menjadi dirinya sendiri yang cukup diam menerima apa yang aja terjadi setelah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Parents Line || Banginho ✔
Fiksi Penggemar[BANGINHO FANFICTION] ⚠️ bxb chn top! mnh bott! ⚠️ Semi baku ⚠️ mpreg ***** "Kak, kita nggak punya waktu untuk ini. Jadwal kita bahkan sudah sangat padat, untuk merawat bayi yang lebih membutuhkan seorang ibu itu nggak wajar," Bangch...