Parents Line |8| move

3.5K 325 9
                                    

Setelah pembicaraan itu, Chan langsung menyibukkan dirinya di studio. Membuat lirik dan instrumental kasar untuk demo-demo lagu, menjelang comeback yang tidak tau kapan akan Ia rilis.

Sebuah ketukan pintu studio menyadarkan Chan yang terlalu fokus menatap layar laptopnya.

"Masuk, aku tidak menguncinya!" teriak Chan tanpa melihat siapa yang Ia izinkan masuk ke dalam.

"Kau bekerja terlalu keras, kak. Sampai melewatkan makan siangmu," ujar sosok itu membuat Chan menghentikan kegiatannya.

Memutarkan kursi kerjanya dan menatap dengan jelas sosok yang duduk di sofa studionya.

"Seperti biasanya bukan, aku memang seperti ini?" tanya Chan dan Lee know menggeleng kepalanya tidak setuju.

"Kau dulu masih memikirkan kesehatan, tapi sekarang kau terlalu memaksakan diri. Kau seperti ini, karena kau menyakini apa yang kau inginkan saat ini tidak akan terwujud, padahal kau salah besar." jawab Lee know.

Chan menatapnya dengan bingung, dan Lee know berdecak dengan sebal.

"Aku menemui manager Ahn tadi dan mengatakan jika memang Ino akan terus tinggal bersama dengan SKZ. Saat kita ada jadwal bersama, Ino akan aku titipkan di rumah Ibu, dia mau mengurusnya. Ibu dari dulu memang suka anak kecil," jelas Lee know.

"Minho, kau menceritakan tentang Ino pada Ibumu?!" pekik Chan terkejut dan Lee know menganggukkan kepalanya, menatap Chan dengan datar.

"Ino bukan dosa yang harus aku tutup di depan orang tua ku. Lagipula apa salahnya mereka tau tentang kehidupan baru di asrama Stray kids saat ini?" tanya Lee know dan Chan tertawa pelan.

"Terus, apa kau juga menceritakan pada ibumu jika aku mencium tadi pagi?" goda Chan.

"Diam, kau itu memang sudah gila! Sia-sia aku datang ke sini," sungut Lee know.

Lee know bangkit dari sofa untuk pergi, tapi Chan menahan dirinya. Berdiri dan memeluk Lee know.

"Kau itu terlalu lelah untuk menahan semua beban, seharusnya kau membagikannya pada kami juga," bisik Lee know dan Chan tertawa pelan.

Tidak membalas ucapan Lee know dan memilih untuk mengeratkan pelukan mereka, menyamakan kepalanya pada bahu milik Lee know. Sedangkan pemiliknya memilih untuk mengelus punggung Chan, sebagai sentuhan untuk menenangkannya.

******

Apa yang dikatakan oleh Lee know memang benar adanya. Untuk saat ini, karena Chan masih belum menemukan pilihannya dan tetap bersikeras untuk menjaga Ino. Pada akhirnya, usul dari Lee know waktu itu mereka setujui.

Bahkan saat ini, ketika para member SKZ disibukkan dengan jadwal comeback dan musik show, Ino dengan tenang dan nyaman dirawat oleh Ibunya.

Ino tidak seterusnya ada di Gimpo, ketika Chan sudah tidak memiliki jadwal lain ia dan manager akan menjemput Ino dan membawanya kembali ke asrama.

Lee know yang juga saat ini sudah sibuk memiliki jadwal pribadi, sebagai pembawa acara di music core mbc setiap sabtu. Jadi, keduanya memang harus bergantian satu sama lain.

"Apa pindah asrama?!" pekik Chan tidak percaya.

Manager mengangguk antusias, "Bukankah kemarin kalian mengajukan perpindahan asrama? kalian bilang, ingin memiliki kamar masing-masing, mengapa sekarang terkejut begitu?" tanya Manager Ahn bingung.

"Masalahnya, waktu itu Ino tidak tinggal bersama kami. Sekarang dia juga sudah menjadi keluarga SKZ, bagaimana bisa kita berpisah? Dan lagi, pasti aku dan Minho akan berbeda gedung." ujar Chan dibalas anggukan setuju oleh Manager.

"Tentu saja, Lee know akan tinggal bersama adik-adikmu. Kau akan tinggal bersama member 3racha, kalian sedang sibuk mengerjakan lagu. Jadi cocok jika tetap tinggal satu rumah," sahut Manager Sejin.

"Terus Ino, bagaimana?" tanya Hyunjin.

Ketiga manager menghela nafas, merasa lelah dengan pemikiran anak asuh mereka yang kadang terlalu pendek.

"Kalian bisa ganti-gantian menjaganya seperti biasa, tidak ada yang perlu dicemaskan. Lagian, kalian tinggal tidak akan jauh. Hanya berbeda gedung, dan itu tidak memakan waktu untuk saling bertemu," jelas Manager Lee.

"Tapi, tetap sama saja. Kami akan bosan jika Ino ada di rumah lain," sahut Felix.

"Oh, ayolah. Asrama ini akan diberikan untuk junior kalian, mereka sudah debut sekarang" pinta manager Ahn dan akhirnya mereka mengangguk setuju, mau bagaimana lagi.

******

Hari ini, SKZ sangat sibuk. Mereka dibagi menjadi 4 setiap membernya. Minho akan tinggal di gedung dua bersama dengan Seungmin, Felix, Jeongin dan Ino. Tentu saja, Ino akan lebih ikut dengannya karena bersama dengan Minho bayi kecil itu lebih terurus.

Minho meletakkan si kecil di dalam keranjang, agar ia bisa membantu adik-adiknya untuk beberes di setiap kamar mereka masing-masing. Setidaknya ia membawakan beberapa barang milik sang adik, agar tidak terlalu berat.

Ino saat ini sudah berumur hampir 11 bulan, jelas si kecil sedang aktif-aktifnya untuk mengeksplorasi semua benda disekitarnya. Seperti saat ini, ia sedang berusaha merangkak untuk mengambil dot yang jaraknya tidak terlalu jauh.

Minho melihat itu dan tersenyum, ia kembali melanjutkan semua pekerjaan mereka agar bisa beristirahat dengan cepat. Setelah satu jam lebih mereka merapikan kamar masing-masing, Felix memilih untuk memesan makanan.

Minho sendiri sudah sibuk di dapur untuk membuatkan bubur. Mereka berlima makan bersama, Minho akan menyuapkan bubur hangat itu pada si kecil dengan perlahan dan ia tidak lupa menyuapkan makanan miliknya.

"Kak Lee know, kakak beli tempat tidur buat Ino ya?" tanya Felix dan Minho menganggukkan kepalanya.

"Tempat tidur kakak, kenapa besar banget, emang sengaja?" tanya Jeongin.

Minho menyiapkan kunyahan makanannya lebih dulu, sebelum menjawab pertanyaan adik-adiknya. "Kak Chan, memintaku untuk mengganti tempat tidur yang besar. Katanya agar Ino bisa tidur di situ juga, jika ia tidak nyaman di keranjangnya." jawabnya.

"Itu hanya alasan kak Chan, pasti biar bisa nginep di sini. Terus tidurnya entar di kamar kak Lee know," sahut Seungmin yang langsung disetujui oleh Felix.

"Aku nggak tau, lagian lumayan aku tidak membayar uang tempat tidur. Ia yang membelikannya," ujar Minho sambil menaikan kedua bahunya.

"Pasti bilangnya, buat Ino. Ya kan, alasanya mudah banget ditebak. Ini, pasti orangnya lagi misuh-misuh pengen ketemu Ino. Padahal belum, tentu adek mau ketemu sama kak Chan," ujar Felix yang membuat semuanya tertawa.

Ino juga ikut tertawa, karena menurutnya empat orang dewasa itu sedang membicarakan hal lucu.

Parents Line || Banginho ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang