~Bab 02~

164 8 1
                                    

BRUKKK

"Aduuhh... kalau jalan tuh pakek mata dong,Tuh mata enggak dipakek ya" Novea yang melihat Lena jatuh segera membantu Lena untuk berdiri. Sementara orang yang menabrak hanya melihat sekilas dan

hanya mengucapkan 1 kata saja. "sorry" ucapnya lalu ia langsung masuk ke kelas dengan wajah tanpa bersalah.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"sumpah ya tuh orang kagak ada rasa bersalah sedikit pun, asal nyelonong aja tuh orang" ujar Lena kesal. "udahlah emang tuh orang sifatnya gitu, "yuk cepet ke kantin keburu penuh tempatnya" Novea menarik lengan Lena. Sesampai mereka di kantin, suasananya sudah ramai melebihi pasar. Mereka mencari tempat duduk di pojok lalu memesan makanan.

Belum sempat Novea berdiri untuk memesan makanan tiba - tiba ada dua mahluk kasat mata duduk bersama mereka.

"eh kalian kok gabung disini?" Tanya Lena

"udah gak ada tempat duduk lagi neng, yang lain udah penuh." Jawab Toni yang sedang mengemil kerupuk.

"eh kalian mau pesen makanan gak? Biar sekalian gue pesenin." Tanya Novea

"biar gue aja yang pesen lu duduk aja. Btw pesen apaan lu pada? " Tanya David.

"samain aja, sana pesen gue udah laper" jawab Lena cepat

"oke bund" lalu David pergi untuk mememsan makanan.

"Ton, lu doyan banget ya sama kerupuk? Lu makannya kayak gak makan selama sebulan deh." Tanya Novea yang melihat Toni makan kerupuk dengan lahap.

"nih kerupuk Bi Inah paling enak, gue suka karena rasa kerupuk nya beda dari yang lain."

"hah, Emang ada rasa apa di kerupuknya?" kepo Novea. Lena yang mendengar pembicaraan temannya merasa kepo, karena selama hidup dia makan kerupuk di rumah rasanya hanya gurih, terkadang ada yang melempem gak ada rasa lain.

"ada manis - manisnya gitu, coba lu pada nyobain". Mereka ikut mencoba kerupuk yang dibilang sama Toni. Saat mereka mencoba kerupuknya dalam 1 gigitan, ekspresi mereka bingung karena rasa kerupuknya sama aja seperti rasa kerupuk pada umumnya.

"mana Ton, engga ada rasa manis-manis nya nih." Tanya Lena.

"iya nih, rasanya kayak kerupuk biasa gue makan." Jawab Novea. Mereka bingung dengan Toni yang bisa merasakan kerupuk ada rasa manis - manisnya.

"gue makan sambil lihat muka kalian nih kerupuk ada rasa manis-manisnya." Jawab Toni dengan senyuman.

Novea yang mendengar jawaban Toni geram dan langsung melempar Toni dengan bungkus kerupuk dan sendok ke arah Toni. Lena yang mendengarnya merasa geram dengan tingkah absurd Toni ingin rasanya melayangkan garpu yang ada disebelahnya ke arah Toni, belum sempat dia melakukan aksinya, David sudah datang ke meja sambil membawa pesenan makanan yang dipesan tadi.

"sorry ya lama... nih makananya" ucap David sambil meletakkan makanan di meja.

"untung lu datang dav, kalau engga gue bakal mati muda disini." Jawab Toni mengidik ngeri ke arah dua gadis yang sedang menahan emosi.

"kok lu bisa-bisanya temenan sama nih orang." Tanya Novea menunjuk Toni dengan dagunya, dia heran kenapa David mau maunya berteman dengan Toni yang memiliki tingkah absurd diatas rata-rata berbanding terbalik dengan sifat David.

"kepaksa gue berteman sama nih curut." Jawab David. Dua gadis yang mendengar respon nya david tertawa lepas, sementara Toni yang mendengarnya hanya cengo ingin rasanya melemparkan baksonya ke arah David.

Cinta Yang Tak DiharapkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang