"Kerjakan saja di depan ini soal dasar jadi tidak sulit." Timpal guru.
'Asemm bener dahh' batin kesalku.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
*Hari Weekend*
Saat ini di hari yang cerah dan suasana yang sejuk terdapat dua keluarga bercamping menikmati tenangnya alam sambil meminum teh hangat. Orang-orang yang melihat seperti keluarga yang sangat harmonis dan mungkin menjadi panutan untuk keluarga lainnya.
Aku sedari tadi duduk tenang mengarah ke arah laut yang berombak sambil minum teh hangat. Rasanya sungguh tenang sekali apalagi hembusan angin yang menerpa rambutku dengan mata terpejam membuat pikiran menjadi fresh.
(Ilustrasi tempatnya ya guyss)
Lagi enak-enaknya menghirup udara segar tiba-tiba ada cipratan air panas jatuh ke tanganku.
"Akhhh!" Pyarr!
Teriakku reflek berdiri dan mengibaskan tangan kananku yang terasa panas. Cangkir teh yang kupegang pecah tidak sengaja kulepas.
Aku melihat kulit tanganku menjadi merah akibat air panas tadi rasanya ingin marah dan memaki orang tersebut. Aku langsung melihat ke arah belakang.
"Siapa sih! Sakit tau kur-" seketika aku membatu.
Ternyata Kak Rio sedang berdiri di belakangku dengan tatapan menusuk. Aku pun terkejut melihat tangannya yang memegang teko berisi air panas tersebut terlihat sekali dari gumpalan uap yang keluar dari teko.
'Jadi yang ngelakuin kakak. Kenapa dia ngelakuin itu ke gue? perih njir' Batinku.
"Kakak sengaja tumpahin air itu ke tanganku?" tanyaku yang ingin memastikan. Walau dari dalam hati sudah yakin ulah si kakaknya.
"Iya, kenapa?" jawabnya dengan santai.
Rasanya sesak hati Lena, seorang kakak mana yang tega sengaja melakukan itu ke adiknya "Kakak tau gak sih itu air panas perih kena tanganku" Timpal Lena.
"Gue sengaja, yang lain sibuk bantu-bantu lo dengan enaknya duduk santai" ucap datar Rio.
"Gue lihat udah enggak ada yang perlu dibantu kok."
Rio tersenyum sinis, "Emang ya.. orang terima beres gak akan ngerti apa-apa lo!"
Seketika aku emosi dengan ucapannya "Apa maksud lo kak?!"
Jari telunjuk Rio menekan dahiku, "makanya otak sering-sering dipakai jangan dijadiin pajangan doang". Jariku mengepal bahkan tangan yang terkena air panas tidak terasa perih. Rio langsung pergi tanpa mengatakan minta maaf.
Ia memandang punggung Rio dengan tatapan menusuk. Ia merasa muak dengan kelakuan kakaknya.
*Malam hari*
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Tak Diharapkan
Genç Kurgu"kenapa lo sejahat itu sama gue ar?" tanya Lena dengan mata sebamnya. "jangan seolah - olah lo yang paling tersakiti disini len.... gue udah muak sama kelakuan lo!!" balas Arga dengan kecewa. Di sisi lain Rio yang bernotaben kakaknya Lena hanya me...