Libur telah usai ....
"Haloo gaess!" sapa Novea girang dari kejauhan.
Mereka bertiga melihat kelakuannya hanya menggelengkan kepala mereka sambil mengucap istighfar dalam hati.
"teman lo malu-maluin." Ucap Toni menyenggol lengan Lena dengan sikut.
"Temen lo juga njirr.. ingat lo punya utang sama dia!" tuding Lena.
Mereka berempat langsung jalan menuju kelas mereka. Selama jalan menuju kelas, Novea mengoceh tanpa henti, sementara kami bertiga hanya tertawa.
Depan Kelas 2A
Saat Lena dkk masuk kelas, salah satu cewek berambut pendek yang sedang tertawa lepas dengan temannya tak sengaja melihat Lena masuk dikelas 2A.
"Wihhh Lo masuk kelas sini Len?" seru salah satu cewek berambut pendek
Suasana kelas yang awalnya ramai kini menjadi senyap seketika dan semua mata tertuju pada Lena. Lena baru duduk di bangku langsung melihat semua tatapan mata mereka mengarah ke dirinya, sungguh ia merasa tidak nyaman.
Lena langsung merespon si cewek berambut pendek, "Iya, emang kenapa? Gue gak boleh masuk kelas ini?"
Sebenarnya Lena sudah tau betul sifat si cewek berambut pendek, ia pernah sekelas dengannya tapi hanya sebentar saja. 'Gue kira gak bakal ketemu lagi, males gue nanggepi tuh orang' batin Lena.
"OOhhhhh udah pinter dong sekarang....gue kira masih B O D O HAHAHA..." timpal si rambut pendek yang tertawa keras, tak lupa teman geng pun ikut tertawa.
"Upsss.. sorry ya Len gue ngomong gitu soallnya fakta sih HAHAHA." Sahut teman sebelahnya dengan senyum sinis.
Seketika semua orang yang ada di kelas menertawakan dia dan ada yang bisik-bisik menggosipi dirinya.
Lena mengepalkan tangannya kuat ingin rasanya menghajar si cewek itu, tapi ia tidak ingin mengambil resiko karena jika ia gegabah bukannya dia yang menang tapi dirinya lah yang akan kena imbasnya.
Toni yang sedari tadi mendengarnya pun ingin maju dan adu mulut dengan si cewek tersebut, namun saat ia ingin membalasnya tiba-tiba ada yang menahan dia.
Seketika menengok kebelakang dan ternyata tangan Novea yang menahnanya sambil menatap dirinya dengan menggelengkan kepala dia kerahnya. Toni menatap heran ke Novea seolah bertanya 'Kenapa?'
Tapi melihat tatapan Novea yang serius untuk tidak perlu banyak ikut campur, ia langsung mundur dan melihat ke arah Lena yang sedari tadi hanya diam tetapi wajahnya menahan amarah dan tangannya mengepal di bawah meja. Ia yakin 1000% Lena ingin menghajar si cewek itu.
'Tapi kenapa sikap Lena gak kayak biasanya?' batin Toni.
TEEETTTTT
"Ayo Ton masuk kelas udah bel." Ajak Novea.
"Terus Lena gimana?" tanya Toni dengan nada khawatir. Ia melihat suasana kelas ini sungguh tidak sehat.
"Lena gakpapa kan nanti ada David yang jagain, ayo buruan cepet gue tinggal nih."
"Beneran Len lo gakpapa?" tanya Toni untuk memastikan.
Lena yang sedari tadi mengeluarkan buku dari dalam tasnya menengok ke Toni dengan senyuman, "Iya gakpapa udah sana buruan lu ke kelas." Usir Lena.
"David mana sih tumben belum datang." Toni celingak-celinguk. "Iya ya tumben tuh anak belum nongol." Celetuk Novea.
"Gue dibelakang lo. Minggir gue mau masuk." Celetuk David ngos-ngosan.
Toni seketika kaget dan minggir, "Tumben telat bro." sambil nepuk pundak David.
"Ban motor gue bocor tadi di tengah lampu merah cape gue cari tukang tambal ban pada tutup semua."
"Eh Dav lo sebangku sama Lena ya kasihan dia gak punya teman pada toxic semua." Ucap Toni.
David melirik ke arah Lena dan benar saja tidak ada yang mau sebangku dengan dia dan ia melihat ada yang melambaikan tangan untuk menyuruhnya duduk di sebelahnya. David hanya merespon ucapan Toni dengan mengangkat jarinya berbentuk 'OK'.
"HEH, kalian berdua enggak dapet kelas ya? gak usah khawatir tuan putri kalian gak bakal lecet kok." Sindir cewek berambut pendek.
Toni yang sedari tadi telinganya panas mendengar suara cewek tersebut melirik sinis dan melihat name tag di bajunya 'Linda Gracia Pratama'. 'Ah... keluarga Pratama ternyata gue tandain lo.' Batin Toni dengan kesal.
"Ayo Nov" ucap Toni sambil jalan menuju kelasnya. Novea yang melihat Toni langsung ikut menyusul.
*****
Jam Terakhir (Jamkos)
Saat ini suasana di kelas 2A ramai dikarenakan guru sedang rapat jadi berakhirlah jamkos apalagi jamkos di jam pelajaran terakhir. siapa yang tidak happy? Semua siswa pada ketawa-ketiwi dengan temannya ada yang main game Ludo, ular tangga dan ML da nada ang main Truth or Dare dan ada yang bergosip.
Tetapi hanya ada satu siswa yang hanya mendengarkan music sambil tiduran di meja. Yap! That's Lena. Tidak ada satupun teman yang mengajak Lena bermain atau mengajak ke kantin atau mengajak mengobrol dengan dia.
David yang sedari tadi main ML dengan temannya tidak sengaja matanya menangkap Lena yang hanya menelungkupkan kepalanya ke meja. Saat ia ingin berdiri lengannya ditarik, "Lu mau kemana bro? belum kelar nih."
"Bentar Lan gue mau ke Lena dulu." Ucap David ke Alan.
Alan langsung ngelirik ke yang disebut temannya itu, "Ngapain lo ngurusin tuh anak emang lo babysisternya? digaji berapa lo? Tenang aja aman kok tuh udah Kezia." Ucap Alan.
Mata David langsung tertuju ke Lena dan benar ternyata ada Kezia yang berusaha mengajak Lena mengobrol.
"Len... are you okay?" tanya Kezia
Telinga Lena yang mendengar suara samar-samar langsung mengangkat kepalanya dan melihat sudah ada Kezia dengan raut wajahnya seperti sedang mengkhawatirkan sesuatu.
Lena mengambil headset yang menempel di telinganya, "Gue ok, kenapa?"
"Emmm gakpapa sih cuman gue lihat daritadi lo lesu kukira sakit." Ucap Kezia
"Gue gakpapa cuman boring aja." Balas Lena.
"Syukur deh oh ya ayo gabung sama yang lain sekalian kenalan." Ajak Kezia.
"Enggak deh kayaknya pada gak suka kalau gue gabung." Tolak Lena halus.
"Kata siapa? Enggak ada yang ngelarang lo gabung kok Len gak usah dengerin orang yang benci sama lo. Ayo, gabung sama gue aja."
Akhirnya Lena menganggukkan kepalanya dan menerima tawaran dari Kezia. David yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik mereka berdua tersenyum tipis, 'akhirnya ada yang mau berteman dengan lo cil.' Batin David.
---------------------------------------------------------
SEE YOU NEXT TIME 💕🤣🤣
nb : jangan lupa tinggalkan jejak kalian di kolom komentar or kasih bintang for me
![](https://img.wattpad.com/cover/289039370-288-k179867.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Tak Diharapkan
Teen Fiction"kenapa lo sejahat itu sama gue ar?" tanya Lena dengan mata sebamnya. "jangan seolah - olah lo yang paling tersakiti disini len.... gue udah muak sama kelakuan lo!!" balas Arga dengan kecewa. Di sisi lain Rio yang bernotaben kakaknya Lena hanya me...