~Bab 14~

93 2 0
                                    

Sang mamah yang melihatnya bingung dengan kekacauan ini. Ia menghela napas pelan dan melihat anak laki-lakinya masih tenang makan tanpa merasa terganggu. "Rio, mama minta tolong kamu beresin piringnya ya.. bibi lagi gak ada mama mau ke kamar dulu."

"Iya mah" jawab Rio

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hiks...

Hiks..

Hiks...

Kejadian tadi pagi membuat gadis tersebut tidak berhenti menangis bahkan cuaca yang awalnya terang kini turun hujan dengan lebat seakan bumi mengerti perasaan yang ia rasakan saat ini.

Ia benci dengan orang-orang yang selalu membandingkan dirinya dengan orang lain. Kenapa itu harus menimpa dirinya? Ia juga butuh usaha untuk menjadi anak yang diharapkan orang tua.

Di rumah ini tidak ada yang bisa ia handalkan termasuk kakaknya. Ia akui itu kesalahannya, ia yang telah merusak hubungan kakak beradik. Berdampaknya sekarang saat ini tidak ada yang bisa membantunya selain dirinya sendiri.

Flashback

Saat SMP

"Kakak, tolong dong bantuin kerjain PR ku." Minta Lena dengan puppy eyes.

"kakak lagi sibuk dek, banyak tugas juga kakak." Jawab sang kakak --- Rio

"Yah, kok gitu sih. Pokoknya bantuin aku kak! Nanti nilaiku jelek gimana?" cemberut Lena.

Sang kakak pun mengehla napas pelan, ia langsung menengok kea rah adiknya. "Mana sini kakak lihat PR nya."

Lena langsung tersenyum ke arah sang kakak, "ini kak." Jawabnya dengan semangat.

Rio pun langsung melihat tugas adiknya, saat ia melihat ia mengeyitkan dahinya, " ini model soalnya sama dengan yang kemarin kakak ajarin ke kamu dek."

"Iya kak, tapi aku tetep gak ngerti." Jawab Lena lesu.

"Coba kamu buka tugas kemarin terus garap nih soal. Rumusnya sama kok." Rio menyodorkan buku ke adiknya tapi bukannya diterima tapi ditolak dengan tegas.

"Enggak! aku gak ngerti kak, tolong kakak jangan pelit sama adeknya sendiri dong." Tolak Lena dengan wajah masam

"Kalau kakak yang ngerjain terus kapan kamu bisanya dek?"

"Pokoknya kerjain kalau kakak gak bisa ngajarin tolong kerjain aja, temen-temenku kakaknya pada bantuin lo kak masa kakak engga sih."

Rio bingung dengan adiknya ini ingin rasanya tidak ia kerjakan biar adiknya mandiri dan usaha tapi ia juga kasihan dengan adiknya dan pasti mengadu ke mamah, "Oke, kakak kerjain." Lena yang mendengarnya langsung memeluk sang kakak "Makasih kak, tambah ganteng deh."

***

"Gue duluan ya Len" ucap Novea

"Iya sono hush..hush.." Balas Lena sambil megibaskan tangannya. "Anjay ngusir nih."

Sekarang Lena sendiri sedang duduk di depan halte menunggu jemputannya.

Tin.. Tin..

"Ayo naik neng." Ucap kakaknya

"siap bang. Yok bang jalan." Sahut lena dengan menepuk bahu kakaknya

"Kakak bukan bang ojek dek."

"Bagiku kakak ojek ku wkwkwk." Tawa Lena

Saat sampai dirumah ternyata di halaman rumah ada mobil yang sangat ia kenali bahkan ia senang pemilik mobil tersebut pulang cepat.

Cinta Yang Tak DiharapkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang