~Bab 7 ~

64 5 1
                                    

Lena yang melihat pintu kamar kakaknya yang tertutup rapat, ia langsung masuk ke kamarnya. Sebenarnya apa salah gue? Kenapa kakak jadi begini? Batin Lena dengan termenung memandang langit.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Setelah berganti pakaian Lena turun untuk makan malam.

"Ma...aku mau tanya dong."

"Tanya apa sayang?" Ucap sang mama

"aku kan punya temen ma.. dia tu tertarik sama laki-laki seangkatannya,tapi ia masih ragu ma.. dia tuh suka beneran sama dia atau hanya kagum aja ma.. sama ketampanannya terus ya pernah pada saat upacara si laki-laki itu senyum kearahnya dan kalau deket sama dia tuh kadang suka gugup ter-." Ucap Lena terpotong oleh ucapan sang mama.

"Stop, sebenarnya ini beneran ceritanya temenmu atau kau sendiri?" Tanya mama sambil menggodanya.

"Ih, beneran ma.." ujar Lena sambil cemberut.

"HAHAHA iya iya sayang, itu tandanya temenmu lagi jatuh cinta."

"Hah? Beneran ma..?" Tanya Lena untuk memastikan.

"Iya nak... papa mu dulu begitu coba Tanya sama papa mu."

"Beneran pa?"

"Bukannya mama yang dulu begitu, seinget papa mama dulu sampai jatuh sakit karena gak diizinin pacaran sama papa." Balas papa yang menyenggol lengan istrinya.

"Kamu juga gitu mas, kamu gak inget kamu juga pernah sampai tidur diluar gara-gara kamu menolak perjodohan yang udah direncanakan sama keluargamu sendiri." Balas mama dengan melotot.

"Jadi papa dulu pernah dijodohin?" Tanya Lena yang kaget.

"Iya papa mu ini dijodohin sama keluarganya karena urusan bisnis tetapi papa mu nekat keluar rumah dan gak mau kembali ke rumahnya sebelum perjodohan itu dibatalkan." Balas sang mama

"Tapi mas kan udah jadi milik kamu." Ucap papa dengan manja.

"Aduh mesranya papa sama mama, inget umur pa..udah kepala 4 juga" goda Lena

"Udah kok malah bahas mama sama papa, bilang ke temenmu kalau dia lagi jatuh cinta apalagi kalau dia baru pertama kali jatuh cinta susah tuh untuk hilangin rasanya." Ujar mama

"Lah, gue berarti udah suka sama dia" gumamnya.

Lena termenenung mendengar perkataan Mamanya.

"Ma.. aku ke kamar duluan ya"Lena langsung bangkit dan pergi meninggalkan nasi goreng kesukaannya yang masih sisa.

"Eh dihabiskan dulu Len... KOK MALAH PERGI MUBAZIRR NAK." Teriak Mama yang ingin menyusul putrinya.

Sang suami langsung mencengkal tangan istrinya "Udah Ma... mungkin Lena udah kenyang."

Mama Alena pun langsung duduk, "Tuh anak enggak kayak biasanya Pa... nasgornya masih banyak tuh sisanya, atau..."

"Atau apa?" Tanya Papa Abraham.

"Jangan-jangan dia lagi suka sama seseorang Pa" ujar sang Mama yang semangat, "soalnya dia tanya soal cinta."

"Itu temannya Ma, bukan putri kita" jawab sang Papa

"Loh bisa aja itu ceritanya tapi diibaratkan menjadi cerita temannya." Kekeh sang Mama , "Rio, adikmu apa lagi deket sama seseorang di sekolahnya?"

"Aku enggak tau" jawab Rio acuh.

"Kamu tuh sama adiknya gak perhatian banget sih, sekali-kali bantu mama mata-matain adikmu kayaknya tuh anak lagi kasmaran." Suruh Mama

Cinta Yang Tak DiharapkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang