~Bab 03~

108 7 1
                                    

"gara-gara lu puji si David tuh anak jadi salting tuh." Jawab Lena sambil menyikut lengan Novea. "habisnya berdamage banget pas David ketawa" jawab Novea cengengesan. Bel istirahat berbunyi semua siswa siwi yang masih ada di kantin langsung meninggalkan kantin menuju ke kelas masing-masing.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Tanda bel pulang sekolah akhirnya berbunyi semua siswa siswi berhamburan keluar kelas tetapi beda dengan gadis yang masih menata bukunya dengan santai. Teman sebangkunya yang menunggunya sedari tadi kesal dengan teman sebelahnya.

"Len lo cepet dikit napa sih." Yah gadis yang dimaksud adalah Lena sementara Novea merupakan teman sebangku Lena sejak masih SMP. Novea yang sedari tadi menunggu Lena pun kesal ingin rasanya melempar Lena lewat jendela.

Novea yang masih sibuk dengan pikirannya tidak sadar bahwa Lena sedari tadi memanggilnya sambil menepuk bahunya.

"Nov ,buruan ayo ngapain lo bengong dari tadi, lama banget dah." Ucap Lena kesal. Novea yang sadar pun bangkit dari tempat duduk.

"lo yang lama ogeb, sampai gue lumutan tadi." Ujarnya kesal. "karna gue udah lama lo jangan bikin tambah lama, udahlah ayo." Lena langsung keluar kelas.

Novea bingung dan heran kenapa Lena yang kesal dan meninggalkannya harusnya dia kan yang kesal. Karna tak ingin lama - lama di kelas Novea langsung menyusul Lena sedari tadi sudah meninggalkannya.

"Len lo dijemput sama supir lo, atau mau nebeng gue aja?" Tanya Novea.

Lena yang mendapat tawaran pun bingung karena dia ingin nunggu supir tetapi sudah dari tadi Lena chat supirnya tidak kunjung dibalas ingin nebeng Novea tapi takut kalau supirnya bakal datang menjemputnya dan Lena sudah tidak ada di sekolahan. Ingin menjawab tawaran Novea tidak sengaja matanya melihat kakaknya beserta temannya sedang bermain basket di lapangan.

Novea yang sedari tadi tak kunjung mendapat jawaban dari Lena pun mengikuti arah mata Lena ke lapangan. Novea yang tau arah mata Lena pun meyenggol lengannya.

"lo ngapain lihat ke lapangan sih? Lo ngeliatin Kak Rio ya... awas lo nanti lo kepincut lagi."

Lena yang mendengarnya pun langsung menjitak kepala Novea "lo gak usah ngadi-ngadi deh tuh mulut belum pernah di sumpelin kaos kaki gue ya?" ucap Lena dengan kesal tak habis pikir dengan otak temannya ini kenapa selalu menjodohkan dia dengan kakaknya. Novea meringis karena hadiah yang diberikan oleh Lena kepadanya.

"habis lu enggak di kantin enggak di lapangan ngeliatin Kak Rio mulu atau jangan - jangan lo naksir sama si Arga?" tuding Novea.

Lena hanya memutar bola matanya kesal dia capek dengan Novea yang otaknya sudah ternodai dengan hal-hal berbau percintaan.

"gue nebeng lo aja, yuk." Jawab Lena. Novea yang merasa Lena menghindari pertanyaannya hanya pasrah dan mengiyakan ajakan Lena.

"hati-hati di jalan." Novea langsung mengangkat ibu jari nya ke udara seperti mengatakan 'Oke' lalu melesat pergi.

Lena pun langsung menutup pagar rumah dan berjalan melewati perkarangan tetapi tidak sengaja matanya melihat mobil teman kakaknya terparkir, saat melangkah memasuki rumah dan membuka pintu utama tidak sengaja mendengar gelak tawa orang - orang yang berasal ruang tamu. Lena yang melihatnya terdiam dan memandangnya tanpa berniat bergabung kesana. Ia melangkah melewati ruang tamu dan menaiki anak tangga namun terhenti karena ada yang memanggilnya.

Noval yang sedang bercanda gurau dengan Edgar, Arga, dan Rio tidak sengaja matanya melihat Lena yang baru pulang dan memandang ke arah kami berempat. Ia Ingin menyapanya tetapi Lena hanya melewati saja seolah-olah tidak mengenalnya . Noval yang melihatnya menatap heran dengan Lena kenapa dia berpura-pura tidak mengenalnya. Ia penasaran lalu dengan sengaja memanggilnya.

Cinta Yang Tak DiharapkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang