Akhirnya Lena menganggukkan kepalanya dan menerima tawaran dari Kezia. David yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik mereka berdua tersenyum tipis, 'akhirnya ada yang mau berteman dengan lo cil.' Batin David.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sudah 1 semester mereka beradaptasi dengan kelas baru mereka, walau kelas mereka pisah tetapi komunikasi chat tetap lancar tanpa hambatan kayak jalan tol.
David yang hanya berteman dengan kami berempat itu pun dulu perlu dipancing dulu baru ngomong sekarang sudah mulai mencair dan bau-bau menjadi most wanted seperti calon masa depan gue awokawok..
Kalau Novea dan Toni tidak perlu dipertanyakan karena mereka berdua type orang humble so udah pasti dapet teman dihari pertama. Sementara gue? Ya begitulah introvert mah.... Tau sendiri kan kayak apa gak perlu gue ceritakan PxLxT okee.
Oh ya omong-omong tentang perkembangan gue sama Arga udah sampai tahap mana sebenarnya udah ada kemajuan gess walau hanya 20%.
Tapi, kalau sama keluarganya udah 99% nih happy banget gue. Dari pihak keluarga juga sudah mulai merencanakan jodohin gue sama Arga tapi, dari kita berdua belum memberikan jawaban pasti akan hal itu.
Selama di kelas gue terkadang curi pandang ke arah Arga. Jujur gue gak terlalu suka ngelihat kedekatan Arga sama Kezia. Feeling gue yakin salah satu diantara mereka ada yang menyimpan rasa terutama Kezia. Gue sebagai cewek tau tatapan orang suka sama enggak dan itu jelas dimata gue kalau Kezia punya perasaan lebih sama Arga.
Btw, kayak sekarang aja tempat duduk gue pindah di bagian dekat jendela karena setiap ganti semester tempat duduk di rooling. Gue dulu sebangku dengan David sekarang sebangku dengan Kezia. Kalau masalah pelajaran jangan tanya deh ... bahkan di rumah gue sering dimarahin sama bokap gue. Pusing ndah.
Sekarang gue ngelamun ke arah jendela, dari kelas bisa ngelihat murid laki-laki pada main sepak bola. Gue tiba-tiba dikagetin.
"Hayoo Len, lo ngelihat apa sih? Gue tadi bicara sama lo, lo gak denger." Ucap Kezia sambil menepuk pundak gue.
"Eh, Oh gue cuman lihat pemandangan luar aja."
"Oooo eh ayo ke lapangan lihat yang pada tanding sepak bola tuh."
"Males ah." Balas ku sambil ngemil camilan yang kusimpan di kolongan meja.
"Ayo dong temenin gue, yang tanding kelas kita loh sekalian support mereka yuk. Ada David sama Arga juga."
Nama calon masdep (masa depan) disebut seketika gue langsung reflek nengok ke arah Kezia, "Beneran?" tanyaku untuk memastikan.
Kezia langsung menganggukkan kepalanya. Gue langsung berdiri dan narik tangan Kezia, "Ayo." Ajakku dengan antusias. Kezia langsung senyum.
"Tapi, mampir ke kantin dulu ya gue mau beli minuman." Ucapku. 'Pasti Arga haus setidaknya butuh minum habis olahraga' Batinnya. "Oke" ucap Kezia.
****
Di Lapangan
Sampai disana tenyata sudah banyak murid-murid stand by nonton pertandingan apalagi penontonnya dominan cewek ada yang nyorakin ada yang ngelive sampai ada yang bawa spanduk dadakan bertulisan 'Arga We Love You Semangat !!!..'
![](https://img.wattpad.com/cover/289039370-288-k179867.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Tak Diharapkan
Fiksi Remaja"kenapa lo sejahat itu sama gue ar?" tanya Lena dengan mata sebamnya. "jangan seolah - olah lo yang paling tersakiti disini len.... gue udah muak sama kelakuan lo!!" balas Arga dengan kecewa. Di sisi lain Rio yang bernotaben kakaknya Lena hanya me...