"lo kalau laper bilang aja Llen, jangan ngomel-ngomel mulu." Timpal Toni yang ketawa sambil memegang perutnya.
"Ish nih perut gk bisa diajak kompromi." Gerutu Lena
"udah-udah yok carimakan kasihan cacing di perut Lena minta jatah makan tuh." Jawab Novea yangsudah jalan duluan di depan.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hari Senin adalah hari yang menyebalkan bagi siswa siswi karena hari dimana semua siswa siswi harus mengikuti upacara bendera, tapi entah mengapa hari senin sekarang sangat berbeda dengan hari senin biasanya. Yap, karena sekarang hari dimana yang memimpin upacaranya adalah Arga. Yang biasanya para wanita pada mengeluh dengan teriknya sinar matahari, namun sekarang banyak sepasang mata menatap binary ke arah sang pemimpin. Aku yang posisinya ada di tengah hanya memutar mata dan melihat tanpa minat. Banyak pujian yang dilontarkan oleh siswi-siswi dan ada yang memotret secara diam-diam bahkan Novea pun ikutan memuja-muja sosok sang pemimpin tersebut.
"Len, lihat deh tuh si Arga tampan banget njir." Tepuk Novea
"Ah elah udah biasa aja kali...."jawab Lena tanpa minat
"mata lo katarak ya Len, muka cakep begitu lo bilang biasa. Makanya tuh mata jangan lihat boyband mulu... yang dekat aja ada ngapain lihat yang jauh."
"heh, bagusan bias gue ya... attitudenya bagus sementara dia apaan yang dilihat." Timpal Lena.
"attitudenya dia tuh sebenarnya bagus Len, lo nya aja yang kagak akrab sama dia."
"terserah deh puja-puja aja terus sana sampe mulut lo berbusa." Jawab Lena dengan kesal.
"Hahaha, digituiin langsung ngambek." Jawab Novea sambil menyenggol lengan Lena.
Aku yang malas menimpal hanya diam sambil menunggu upacara selesai. Saat aku tidak sengaja melihat ke arah Arga, seketika aku terkesiap. Ku akui dia tampan, cool, pintar bahkan kulitnya bikin iri para wanita, pantas semua sisiwi disini mengaguminya bahkan aku pun juga hampir terpincut. Entah kenapa mataku serasa terkunci tidak bisa mengalihkan pandanganku dari Arga. Karena terlalu lama menatap tidak sengaja mataku bertatapan dengan matanya Arga. Aku kaget dengan respon yang diberikan dengan Arga, dia tiba-tiba tersenyum ke arahku, siapapun yang melihat pasti akan pingsan walau hanya senyuman tipis. Aku yang mendapat respon begitu langsung memalingkan wajahku karena aku tau wajahku sekarang pasti sudah seperti tomat. Entah mengapa jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya bahkan aku memegang dadaku sendiri.
Sebenarnya aku tidak percaya dengan apa yang kulihat dan menganggap hanya halusinasi semata, tapi saat aku melihat lagi yang kudapat bukan senyuman melainkan wajah datar yang biasa ia tunjukan. Aku bingung dengan perubahan wajahnya itu. Aku berpikir 'ada ya manusia yang berubah ekpresi dalam sekejap?apa bener senyuman itu mengarah kepadaku?' banyak pertanyaan yang masih ngumpul di dalam pikiranku. Sampai tidak tersadar upacara hampir selesai bahkan saat hening cipta semua kepala siswa-siswi menunduk hanya aku yang sedari tadi menatap kedepan. Sungguh, bikin malu.
RIO POV
Ia yang sedari tadi berkeliling mengecek per kelas dan mengontrol siswa-siswi yang telat tidak sengaja matanya mmenangkap seorang perempuan yang melamun di tengah-tengah barisan upacara. Yap, sosok perempuan itu adalah adiknya sendirinya. Entah kenapa ia mengikuti arah pandang adiknya tersebut dan ternyata ia memergok adiknya sedang menatap intens Arga. Ia hanya tersenyum sinis melihat pemandangan tersebut. entah dia yang terlalu cepat menyimpulkan atau adiknya yang bodoh dengan mudahnya terciduk menatap Arga. Orang yang melihat pemandangan tersebut pasti mengira melihat seorang gadis yang sedang jatuh cinta pada pandangan pertama di tengah lapangan. Klasik sekali bukan? Karena ia melihat pemandangan yang memuakkan ia ingin langsung melanjutkan tugasnya, namun saat ia ingin melanjutkan tugasnya tidak sengaja ia melihat Arga yang tersenyum ke arah barisan para peserta upacara. Dengan cepat aku mengikuti arah pandang Arga dan.....
![](https://img.wattpad.com/cover/289039370-288-k179867.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Tak Diharapkan
Novela Juvenil"kenapa lo sejahat itu sama gue ar?" tanya Lena dengan mata sebamnya. "jangan seolah - olah lo yang paling tersakiti disini len.... gue udah muak sama kelakuan lo!!" balas Arga dengan kecewa. Di sisi lain Rio yang bernotaben kakaknya Lena hanya me...