~BAB 09~

52 4 0
                                    

Gue gak tau, dia kayaknya benci sama yang namanya 'sogokan' kalau udah denger itu auranya langsung gelap banget," sahut David.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Tak terasa sebentar lagi kenaikan kelas, siswa –siswi SMA Adhipura mulai sibuk dan suasana perpustakan yang dulu sepi kini ramai dipenuhi oleh murid-murid. Yang lain pada sibuk membaca buku sedangkan seorang gadis berambut panjang sedang duduk manis menyantap makanannya di kantin.

Drrrtt...drrtt

Merasakan HP nya yang bergetar di saku kanannya, ia mengambil dan melihat siapa yang mengganggunya yang sedang asiknya makan dengan tenang. Tertera nama "Nope'a" di layar HP nya, ia segera menggeser tombol hijau.

"Why?"

"Wa'alaikumsalam ... salam dulu kek"

"Lo kayaknya perlu kaca deh sebelum mengatai orang. Ngapain lo telepon gue?" Balas Lena

"Hehehe santai dong, lo ada dimana sih gue cariin di perpus, kelas sama lapangan kagak ada?"

"Gue ditempat biasa."

"Oke otw, Wassalamu'alaikum."

"Hmm Waalai-."

Tut..Tut..Tut

Lena yang melihat teleponnya dimatikan secara sepihak merasa kesal. "Kurang ajar nih bocah belum gue jawab udah dimatiin duluan,"Gerutunya. Belum berselang lama Novea datang dan segera menghampiri Lena yang masih menyantap makanannya.

"DORR!!"

"Allahu akbar Uhuk..Uhuk.." Lena terkejut dan tangannya segera mengambil minum.

Setelah minum, ia melotot ke arah teman laknatnya, "Lo mau buat gue mati muda hah!?"

"Eh..eh.. maaf astaghfirr kagak tau gue lo kalau lagi makan kukira lagi secroll hp," jawabnya. Lena langsung melotot. "Gue santet lo!"

"Pis piss.. damai ya gak bakal gue ulangi deh," Sambil memohon-mohon dengan mata berkaca-kaca ke arah Lena.

"Gue pikir-pikir lagi." Sahutnya.

"Lo dari tadi disini Len?" tanya Novea.

"Ya iyalah emang kemana lagi?"

"Maksud gue lo kagak nyicil belajar gitu buat persiapan ujian? 2 hari lagi kita ujian Len."

"Enggak, gue lihat bukunya aja udah pening kepala gue apalagi buka bukunya udah semaput kali gue." Balasnya dengan santai. Novea yang mendengar tanggapannya menggeleng-gelengkan kepalanya, "Lo mau sampai kapan kayak gini Len?". Ia tau temannya yang satu ini malas sekali untuk belajar dan selalu mengandalkan dirinya.

"Gue duduk di sebelah lo ya.." Mohonnya. "Lo sekali-kali belajar dikit Len atau ayo belajar bareng sama gue tanya aja mana yang gak lo tau gue usahain bakal jawab semampu gue." Jawab Lena sungguh-sungguh.

"Hmm iya Nop..." jawab Lena dengan lesu. "Dulu lo kagak kaya gini deh udah mulai berubah, tapi habis gue pulang dari liburan pas kita SMP kenapa kumat lagi lo?" tanya Novea heran.

"Ohh gue dulu kerasukan setan rajin makanya gue berubah." Jawab Lena dengan candaan.

"Njir, gue gebug lo lama-lama yang bener lo kalau gue tanya dong... pasti ada kejadian yang kagak gue tau kan?" tanyanya.

Lena yang sedari tadi menscroll hpnya berhenti sejenak dan menatap ke arah Novea. Ia gak mungkin bilang kan kalau kejadian saat itulah yang membuat hubungan dirinya dan kakaknya berubah 180º dan membuat sikapnya berubah agar kakaknya meliriknya. Namun, sampai saat ini ia mikir hanya dengan kejadian saat itu masa kakaknya marah kepadanya sampai saat ini, jujur dirinya juga bingung apakah ia melakukan kesalahan lagi yang tidak ia sadari.

Cinta Yang Tak DiharapkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang