~BAB 16~

79 2 0
                                    

"HAHAHA, ternyata itu toh alasanmu nak, anakmu menarik juga Njeng." Timpal Mamahnya Arga.

Aku hanya tersenyum paksa dan sempat melirik ke arah Arga yang melihat ku dengan pandangan yang sulit kumengerti.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Disaat acara makan bersama sudah selesai, orangtuanya Arga meminta waktu sebentar sebelum mereka pamit.

"Lena sudah punya pacar belum?" tanya Santi (Mamahnya Arga).

Lena kaget dengan pertanyaan yang tiba-tiba, "belum tante"

"Bagus dong, gimana kalau Lena sama Arga kita jodohkan."

Lena dan Arga yang mendengarnya pun tersedak, mereka berdua langsung saling tatap-tatapan satu sama lain.

"Kalau saya ikut Lena aja kalau Lena mau ya gak masalah." Timpal Alena (Mamahnya Lena).

Mamah nya Arga menatap Lena dengan penuh harapan. Lena yang ditatap bingung harus apa di satu sisi dia ingin gunakan kesempatan ini agar dekat dengan Arga tapi di satu sisi lagi ia melihat wajah Arga yang tidak setuju dengan rencana tersebut.

"Saya ikut Arga aja tante.."

"Arga mau kok sama kamu, tenang aja serahkan sama tante kamu kan cantik pasti anak tante suka." Arga yang mendengarnya protes,

"Mah, mamah apaan sih kok mutusin sepihak."

"Loh, kenapa emangnya? Kamu gak suka sama Lena? Orangnya cantik lho masak kamu gak suka? Mamah juga gak pernah lihat kamu bawa cewek terus kenalin ke mama."

" Mah aku mau fokus belajar dulu." Balas Arga.

"kalian bisa belajar bareng biar kamu ada temennya sama jadi penyemangat." Balas Mama Arga yang tak mau kalah.

Arga capek sendiri dengan kelakuan mamahnya. Mamahnya kalau sudah suka ya begini susah untuk dihasut lagi.

"Oh ya untuk bisnis mu gimana Bram?" tanya Mahendra (Papahnya Arga)

"Alhamdulillah Lancar Hen oh ya aku ingin bahas proyek kerjasama kita saat rapat kemarin."

"Tinggal atur jadwal aja Bram ku usahakan datang."

Setelah acara canda gurau keluarga Arga pamit.

****

Di Kamar

"Gila gila gila gila gue mimpi apa semalem tiba-tiba dijodohin!" gerutu Lena mondar-mandir sambil menggigit jari jempol. "Apa gue gunain aja buat PDKT gue ya ke Arga lumayan kan." Sambil senyum-senyum sendiri.

Di sela Lena yang asyik dengan dunia fantasinya, suara Mamahnya membuyarkan semuanya.

"Len, mamah masuk ya?" tanpa permisi langsung membuka pintu anaknya tanpa menunggu jawaban dari sang anak.

"Eh, Ada apa Mamah ku yang cantik ini masuk ke dalam gubug saya?" jawab Lena dengan sedikit membungkukkan badannya seperti memberi hormat.

"Ngapain bungkuk-bungkuk kayak gitu encok kamu?" tanya Mamah heran.

"Ish mamah tuh gak bisa diajak canda deh." Sebal Lena.

Mamah Lena yang mendengarnya hanya menggelengkan kepalanya dengan sikap anaknya yang aneh. "Mamah mau bicara serius sama kamu, sini duduk dulu." Ajak Mamah dengan tangannya menepuk sisi ranjang Lena seakan menyuruhnya duduk disebelahnya.

"Ada apa Mah, serius banget." tanya lena sambil melangkah ke sebelah mamahnya.

"Gini mamah mau minta sama kamu bantu papah agar bisnis nya lancar."

"Bantu gimana mah, aku belum ngerti dunia bisnis kenapa gak kak Rio aja."

"Cuman kamu yang bisa, papah saat ini sedang bangun proyek besar dan membutuhkan dana yang besar, keluarga Pak Mahendra dengan senang hati membantu proyek papah kamu."

"Terus? Aku harus apa?" tanya Lena bingung.

"Mamah pingin kamu sama Arga dekat.. kalau bisa jadi pacar kamu gak papa kalau kamu punya perasaan lebih sama dia sekalian juga mempererat silaturahmi sama keluarga mereka." Mohon sang Mamah.

"Maksudnya aku jadi pacarnya Arga untuk bantu bisnis nya papah gitu?"

Sang Mamah menganggukkan kepalanya, "Kalau kamu ada perasaan lebih mamah dukung kamu sama Arga. Mamah liat dia orangnya baik juga kok."

"Kesannya aku jadi jaminan untuk kepentingan papah?"

"Bukan gitu nak, mulut kamu tuh sembarangan. Kalau ada orang yang rela memberikan sesuatu kepada kita, kita sebisa mungkin membalasnya kan, walau orang itu tidak mengharapkan apa-apa dari kita. Nah, mamah mohon sama kamu walau keluarga Mahendra tidak meminta apa-apa dari kita tapi mamah tidak enak dengan mereka nak."

"Mamah lihat kamu kayaknya punya perasaaan ke Arga." Senyum jahil Mamah.

Lena melotot ke Mamah, "Apaan sih Mah, ngaco deh!."

"Yakin? Kalau gak ada sih temen mamah punya anak cewek dia juga seperantara sama kamu. Niat mamah sih mau jodohin kamu sama Arga tapi kalau kamu gak ad rasa apa-apa kan percuma mending ku kenalin aja ke anak temen mamah aja" Goda sang Mamah

"Kok mamah gitu sih! Anaknya sendiri aja belum punya malah ngurusin anak orang." Cemberut Lena.

"Lah kamu bilang ngaco berarti kan gak ada rasa apa-apa sama Arga." Sewot mamah.

"IYA-IYA aku suka sama Arga." Gerutu Lena

"BENERAN?" Tanya sang mamah

"Iya mah, masa boongan."

"Bagus kalau gitu, kamu sebisa mungkin dekat dengan Arga kalau susah bilang ke mamah, mamah siap bantu kamu kapan aja oke." Girang mamah

Lena yang mendengarnya langsung meluk sang mamah, "Doain ya ma biar aku berhasil."

'Akhirnya ini yang gue tunggu-tunggu bisa deket sama Arga' batin Lena girang










-------------------------------------------

jangan lupa tinggalkan jejak ✔😎








SEE YOU NEXT TIME💕💕

Cinta Yang Tak DiharapkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang