~BAB 04~

96 6 0
                                    

Hari sabtu adalah hari weekend dimana hari untuk kumpul keluarga atau jalan-jalandengan pasangan atau liburan ke wisata-wisata yang lagi viral. Berbeda dengan Lena yang saat ini kegiatannya hanya bergelut dengan selimutnya. Pukul sudah menunjukkan pukul 09.00 korden kamarnya belum dibuka sama sekali.

Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya.

TOK TOK

Lena yang masih bergelut dengan selimutnya akhirnya mau tidak mau membuka matanya.

"siapa ya?"

"ini Bibi non, ayo turun sarapan non.. sarapannya non udah saya siapkan dari tadi tapi non tidak turun-turun makanya Bibi ke kamarnya non." Jawab Bibi Narsih.

"iya Bi.. bentar ya Bi lagi ngumpulin nyawa dulu." Timpal Lena

"iya non, saya tunggu di bawah ya non..bibi mau cuci piring dulu."

Lena yang sedari tadi duduk dipinggir ranjang dengan mata yang masih mengantuk hanya berdehem saja. Lalu Ia mengambil handphone nya di narkas dan saat membuka aplikasi yang bewarna hijau dia hanya menghela nafas lalu mematikan kembali handphonenya dan jalan ke kamar mandi untuk cuci muka.

Seorang gadis cantik yang masih menggunakan baju tidur pulkadot dengan menggegam handphone turun dari lantai 2 dengan mata yang masih sayup-sayup walau sudah cuci muka. Saat ia duduk di meja makan ia mengedarkan pandangan disekitar rumahnya yang terasa sepi.

"Bi.. yang lain pada kemana ya bi? Kok sepi padahal kan ini weekend." Tanya Lena dengan heran.

"Ibu sama bapak nya non udah berangkat tadi pagi kalau Den Rio lagi lari pagi dari jam 05.30 non mungkin sekarang lagi main ke rumah temennya." Jawab Bibi yang sedang bersih-bersih di dapur.

"Bunda sama Ayah kok pagi-pagi udah berangkat emang mau kemana Bi?" Tanya Lena dengan heran karena ini hari weekend bukan hari kerja harusnya Ayah sama Bunda nya ada di rumah. Apalagi Bunda nya kan seorang ibu rumah tangga.

"Non lupa ya kalau Ibu punya usaha toko roti." Jawab Bibi dengan terkekeh. "kalau Ayah tadi ada rapat dadakan di kantor katanya kemungkinan lembur juga jadi kemungkinan besuk enggak pulang."

"Inget kok Bi. Tapi kan ini hari weekend Bi masak setiap hari ngurus usahanya terus sih." Timpal Lena dengan lesu.

"Ibu udah bilang Bibi kalau usahanya lagi rame pembeli dan banyak pesenan jadi Ibu turun tangan bantu pegawai-pegawainya kasihan kalau pegawainya kecapean."

"oh gitu." Jawab Lena sambil menggigit roti yang dilapisi selai strawberry.

Saat sedang asik menscrol IG pintu utama terbuka dan yang datang ternyata kakaknya. Entah kenapa makin mereka dewasa jarak diantara mereka semakin jauh terasa seperti orang asing. Lena sendiri tidak tau kenapa kakaknya terlihat marah dan kasar jika ia mengajaknya mengobrol atau menemaninya untuk jalan-jalan. Bahkan pernah suatu ketika ia meminta bantuan pada kakaknya untuk menjemputnya karna ban mobilnya kempes tetapi jawabannya "gue bukan babu lo". Ia kecewa saat mendengar jawaban dari kakaknya padahal dia lagi di kondisi yang sangat genting dan bingung minta bantuan sama siapa lagi karena semua temannya lagi pada sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

Lena yang sibuk dengan lamunannya, hp Lena tiba-tiba bergetar dan mengagetkan sang empu. Saat dilihat ertera nama "David lempeng" di layar Hp nya langsung ia angkat.

"Halo"

"iya ada apa Dav, tumben telpon gue"

"ini gue Novea Len"

"Lah, kok lo Nov yang ngangkat?"

"ho'oh ini gue minjem hp nya si David, hp gue paketannya habis Len hehehe... "

Cinta Yang Tak DiharapkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang