~Bab 08~

60 3 1
                                    

Lena hanya menghela nafas kasar, ia kesal dengan kata-kata si Arga ngetik kata-kata itu gampang banget kayak gak berdosa. Jam sudah menunjukkan pukul 22.00 ia pun langsung menutup buku dan berjalan menuju ranjang empuknya dan jangan lupa ia berdoa terlebih dahulu langsung ia memejamkan mata menuju mimpinya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Jam sudah menunjukkan pukul 07.00 semua penghuni di rumah tersebut sudah pada bersiap-siap untuk melakukan kegiatan dan para pembantu sudah mulai melakukan pekerjaannya, yang lain pada sibuk dengan kegiatan masing-masing berbeda dengan pintu kamar yang bertuliskan 'QUEEN' yang masih tenang dan sunyi.

Di dalam kamar ada seorang gadis yang masih nyenyak dalam mimpi walau matahari sudah menampakan dirinya.

TOK...TOK..TOK

"LEN BANGUN UDAH SIANG", Teriak Alena—Ibu Lena sambil menggedor pintu kamar anaknya.

"Biar saya aja Bu yang membangunkan non Lena," Sahut Bibi.

"Itu anak kalau engga disiram air belum bangun Bi," Kesalnya.

"Ya bu, coba saya yang ba-" Ucapan Bibi terpotong karena suara kunci dari pintu kamar Lena.

KLIK

"Ada apa sih?" Tanya Lena yang masih setengah sadar.

"Masih tanya ada apa hah? Kamu niat sekolah apa engga?" Tanya Mama marah dengan mata melotot

"Sekolah dong ma,ini mau siap-si-" ucapan Lena terpotong karena teriak sang mama.

"SIAP-SIAP KATAMU? LIHAT SEKARANG JAM BERAPA?" Ucap mama sambil menunjukkannya pada jam.

Lena mengerjap matanya dan melihat jam berapa sekarang. seketika mata Lena membulat sempurna dan mengucek-ngucek matanya sambil memastikan yang ia lihat salah atau benar.

"Mampus" Gumam Lena, ia langsung lari masuk kamar dan meninggalkan dua orang yang sedari tadi lihat kelakuan anaknya dan Nonanya.

"Saya kebawah dulu ya Bi, kalau tuh anak belum keluar dari kamarnya seret aja Bi."

"Iya Bu," sahut Bibi

Sementara yang ada di dalam kamar sedang memakai seragam dan memasukkan buku-bukunya ke dalam tas dengan secepat kilat dan jangan lupa barang keramat yang selalu tidak ia lupa jika ingin pergi yaitu make up dan lipstick. Hampir perempuan pasti membawa benda tersebut agar menarik lawan jenisnya, walau sampai sekarang tidak ada tertarik dengannya.

"Selesai" Gumam Lena dan ia langsung keluar dari kamarnya.

Saat sampai di ruang makan Lena langsung pamit dan salim ke Mama dan Bibinya dan langsung lari keluar rumah menghiraukan panggilan dari sang mama.

"Tuh anak kalau udah telat begitu," Gumam sang mama.

30 menit telah berlalu

Lena akhirnya sampai di sekolahnya, tapi saat di depan gerbang ia berhenti mendadak. Ia melihat segerombol anak OSIS di depan gerbang sekolah, ada yang mencatat, ada yang memarahi, dan ada yang menghukum siswa-siswi yang baru saja sampai di sekolah.

"Duh, tuh kenapa anak OSIS jaga di depan sih, kayak gak ada kerjaan." Omelan Lena sambil melihat keadaan sekitar.

"Gue lewat belakang aja dah, ribet kalau urusan sama anak taat aturan emang."Ia langsung pergi arah belakang.

Dari arah gerbang masuk sedari tadi ternyata sudah ada yang melihat keberadaan Lena. Ia menunggu orang itu masuk ke gerbang, tapi bukannya masuk anak itu malah berbalik arah entah ia mau bolos atau ingin memanjat tembok agar tidak ketahuan oleh temannya.

Cinta Yang Tak DiharapkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang