Bagian XXII

248 23 1
                                    

-
-
-
-
-

Hujan masih mengguyur kota seoul.

Namjoon yang baru saja mengantarkan Jungkook ke sekolah terjebak dalam macet. Di tengah-tengah hujan kemacetan terjadi, itu membuat orang-orang yang terjebak termasuk Namjoon merasa frustasi. Namjoon memukul stir mobil Hoseok kesal.

"Aish! Argh kenapa harus macet seperti ini sih!" Kesalnya.

Namjoon meraih ponselnya, dia mencari kontak Hoseok untuk menelponnya memberitahu bahwa Namjoon akan sedikit terlambat ke rumah. Baru saja membuka ponsel, dia mendapatkan pesan dari Hoseok.

Hoseok hyungku

Namjoon, jangan pulang ke rumah dulu. Hyung ada di luar, kunci rumah ada pada hyung.

Namjoon bernafas lega membacanya. Dia tak harus buru-buru lagi sekarang.

Baik hyung.

Namjoon meletakkan kembali ponselnya ke tempat semula. Dia bersandar ke belakang dan menghela nafasnya. Sudah satu jam lebih dia terjebak dalam kemacetan yang di sebabkan oleh banjir itu. Maju tak bisa mundurpun masih tak bisa.

Bosan sudah Namjoon berada dalam mobil.

Tok... Tok... Tok....

Seseorang mengetuk kaca mobil. Namjoon menoleh dan melihat dia orang anak kecil disana. Ia menurunkan sedikit kaca mobilnya.

"A-ahjussi.... Kami lapar, bisa berikan kami sedikit makanan..." Ucap seorang anak dengan suara lirih.

Namjoon keluar dari dalam mobilnya dengan payung. Dia menggiring kedua bocah itu untuk berteduh.

"Astaga, kalian kenapa hujan-hujanan? Bagaimana kalau kalian sakit? Hm?"

"Ahjussi, kami lapar..."

"Tunggu sebentar ya"

Namjoon melihat ke sekelilingnya, mencari pedagang yang ada di sekitar sana. Akhirnya matanya tertuju pada pedagang kaki lima yang menjual berbagai makanan.

Namjoon memberikan payungnya pada kedua anak itu.

"Tunggu disini ya"

Kedua anak itu mengangguk.

Namjoon berlari menerobos hujan ke arah pedagang itu. Dia membiarkan tubuhnya basah kuyup.

"Ahjussi, tolong berikan dua Ramyeon , kimchi dan tteokbokki nya ya"

"Oke, ditunggu ya"

Namjoon mengangguk. "Tolong sedikit cepat ya pak, kasian anak-anak itu belum makan" Ucap Namjoon.

"Siap nak"

Pedagang itu dengan cepat menyiapkan pesanan untuk Namjoon.

5 menit menunggu akhirnya pesanannya sudah jadi, saat ingin mengambil pesanannya. Seseorang tak dikenal menerobos nya dan merebut pesanan Namjoon, kemudian memberikan sejumlah uang pada pedagang itu.

"Ahjussi maaf, tapi itu pesanan saya" Ucap Namjoon.

"Bacot, gua buru-buru!" Ketusnya.

ALTER DESTINY (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang