Bagian XXXII

255 20 0
                                    

-
-
-
-
-

Mobil Seokjin memasuki halaman mansion.

Yeonjun yang melihat itu segera mendekat kearah mobil dan membukakan pintu mobil setelah itu Seokjin keluar dengan aura Tampannya.

"Tuan muda... Kau yakin akan masuk kedalam?"

Seokjin mengerutkan alisnya. "Memang kenapa?"

"A-anu di dalam ada-, di dalam ada Tuan Kim juga presdir" Ucap Yeonjun dengan raut wajah yang sulit di jelaskan.

"Ayah? Kau yakin ada ayah?"

Yeonjun mengangguk.

"Baiklah, Tak ada cara lain. Aku harus pergi menemui mereka"

Setelah mengucapkan itu. Seokjin berjalan masuk kedalam mansion diikuti Yeonjun di belakangnya.

Benar yang dikatakan Yeonjun. Seokjin melihat di ruang tengah terdapat presdir dan Tuan Kim. Mereka yang awalnya tampak mengobrol berhenti ketika melihat kedatangan Seokjin.

Presdir Kim menatap datar kearah Seokjin. Begitu juga dengan Tuan Kim yang baru saja datang karna panggilan dari presdir Kim.

Tuan Kim berdiri. Tatapanya berubah menjadi menusuk.

"Darimana saja kau? Hm?!"

"Rumah pacarku, kenapa?" Jawab Seokjin jujur.

Tuan Kim mengepalkan tangannya kuat. Dia berjalan mendekati Seokjin.

Bugh!

Satu pukulan dia layangkan tepat di pipi kanan Seokjin. Membuat pria itu terhuyung beberapa langkah ke belakang. Yeonjun yang melihat kejadian itu hanya bisa diam. Dia tak punya hak ikut campur dalam urusan keluarga walaupun dia adalah asisten keluarga ini. Dia hanya bisa tertunduk saja.

Seokjin terdiam beberapa saat ketika mendapatkan satu pukulan dari sang ayah. Dia menoleh kembali kearah Tuan Kim.

"MAU DIPANDANG APA KELUARGA INI SEOKJIN! PUNYA ANAK YANG TAK NORMAL SEPERTIMU! MEMALUKAN!" Teriak Tuan Kim.

Seokjin tertawa sekilas. Dia menatap sang ayah tak kalah tajam dan menunjukkan smirknya.

"Apa kabar dengan kalian yang haus akan uang? Apa itu normal juga?"

"TAU APA KAU! TUTUP MULUTMU!"

"KAU YANG SEHARUSNYA TUTUP MULUT!" balas Seokjin.

Seokjin mengeluarkan sesuatu dari kantung jass nya. Sebuah amplop putih yang dia lemparkan keatas meja. Presdir Kim yang melihat itu mengambil amplop itu lalu membukanya. Pria paruh baya itu melihat sebuah berkas kerja sama dengan tanda tangan Tuan Kim diatasnya. Presdir Kim terdiam sejenak.

"AKU KECEWA DENGAN KALIAN BERDUA!"

Flashback on

Malam itu. Seokjin duduk di balkon apartement Namjoon. Seperti biasa, dia memperhatikan bulan yang bersinar terang di langit. Seokjin tersenyum kearah langit. Sebuah tangan tiba-tiba saja melingkar di pinggang Seokjin, pria itu sempat terkejut beberapa saat hingga dia tau siapa pelakunya. Ya, Jung Namjoon.

"Masuklah sayang, disini dingin" Ucap Namjoon lembut.

"Tak terlalu, Aku senang bisa menghirup udara segar disini" Seokjin tersenyum.

Cup!

Namjoon mencium pipi Seokjin. Lalu dia melepas pelukannya di pinggang Seokjin.

"Kau cantik Seokjin"

ALTER DESTINY (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang