Bagian XXV

209 26 0
                                    

-
-
-
-
-

Seorang wanita berjalan masuk kedalam kantor. Semua karyawan yang melihatnya menyapanya dan tersenyum. Wanita itu juga nampak membalas senyuman para pekerja.

Lalu dari kejauhan dia melihat dua orang yang dia kenal. Diapun berjalan menuju kearah mereka.

"Pagi" Sapa wanita itu.

"Oh kau sudah datang jihyo, pagi juga" Balas jhonny.

"Ini" Satu gadis lagi bernama yeji memberikan sebuah flashdisk pada jihyo.

"Apa ini?"

"Katanya berisi berkas-berkas, tadi pagi-pagi sekali Hoseok-nim memberikan ini padaku dan menyuruhnya untuk memberikannya padamu" Jelas yeji.

Jihyo mengerutkan alisnya bingung. "Dimana dia sekarang?" Tanya jihyo.

"Kau tak tau?"

Jihyo menggeleng.

"Dia keluar dari kantor ini"

Deg!

Jihyo terdiam mendengar perkataan jhonny barusan. Dia berpikir apa kemarin dia terlalu banyak memberikan beban kerja pada Hoseok hingga pria itu resign.

Seorang office boy datang menghampiri jihyo.

"Sekertaris jihyo, Presdir memanggilmu untuk segera keruangannya" Ucap office boy itu.

"A-ah baiklah, aku kesana sekarang"

Office boy itu laku pergi meninggalkan jihyo. Jihyo mengambil flashdisk dari tangan yeji lalu segera pergi menuju lift, dia masuk kedalam lift dan menuju ke lantai ruangan presdir. Di dalam lift dia merenung sambil memperhatikan layar ponselnya yang mati.

Beberapa hari yang lalu, saat dia lagi bersantai di dalam apartemen sambil menyeruput kopinya. Tiba-tiba saja dia mendengar berita tentang Yoongi yang berkencan dengan seorang pria, awalnya reaksinya biasa saja. Tapi setelah tau pria itu adalah Hoseok, hatinya sakit. Dia menangis sepanjang malam, dia melihat paper bag berisi parfum mahal dan jam rolex yang rencananya akan dia berikan keesokan harinya sekalian dia akan menyatakan perasaanya. Tapi semuanya hancur ketika mendengar berita itu, dia benar-benar kacau malam itu.

Pintu lift terbuka.

Jihyo keluar dari dalam lift dan pergi menuju ruangan presdir. Dia membuka pintu ruangan dan melihat presdir yang duduk menghadap ke jendela dibelakangnya.

"Selamat pagi presdir-"

"Min" Lanjut Jihyo.

Presdir Min membalikkan badannya. Dia beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri Jihyo. Menatap wanita itu dengan wajah datar dari atas sampai bawah.

"Kau tau kenapa saya memanggilmu?"

Jihyo menggeleng. Dengan ragu dia memberikan flashdisk tadi pada presdir. Presdir Min hanya menatap sekilas flashdisk itu lalu beralih kembali menatap Jihyo.

Presdir Min mengeluarkan sesuatu dalam jass nya dan menunjukkannya pada jihyo. Itu adalah sebuah amplop putih.

"Hoseok keluar, kau tau?"

Jihyo mengangguk ragu.

Melihat reaksi Jihyo, presdir kim mengeraskan rahangnya, dia meremas amplop itu.

"DAN KAU TAU SIAPA YANG MEMBUATNYA KELUAR! HUH?!"

Jihyo menunduk saat presdir Min membentaknya.

"JIHYO KENAPA KAU CEROBIH MEMBIARKANNYA LEMBUR?! SIAPA YANG BERANI MENGATURNYA?! KAU TAU PERUSAHAAN INI MAJU KARNANNYA!! DIA YANG SELALU MENEMANI SAYA SUSAH DAN SENANG DI PERUSAHAAN INI JIHYO!" Bentak Presdir Min, dia memijat pelipisnya.

ALTER DESTINY (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang