Bagian XXXI

244 20 0
                                    

-
-
-
-
-

Tap.... Tap.... Tap.....

Seorang pria berjalan masuk kedalam rumah sakit. Dia berhenti di depan resepsionis dan menanyakan ruang rawat Hoseok.

"Permisi, apa ada pasien bernama Jung Hoseok disini?"

Sang resepsionis segera mengeceknya.

"Maaf Tuan, Tapi disini tak ada yang bernama Jung Hoseok. Hanya terdaftar nama Min Hoseok" Jawab resepsionis.

"Ah ya aku lupa. Maksudku Min Hoseok. Dimana letak ruangannya?"

"Ruang MG no 18" Jawab resepsionis.

Pria itu mengangguk paham. Dia lalu pergi menuju Ruangan yang di katakan resepsionis tadi.

Sampai di depan ruangan, dia berniat membuka knop pintu ruangan. Tapi seseorang lebih dulu membukanya. Dia melihat seorang dokter keluar dari ruangan setelah mengecek kondisi Hoseok.

Pria itu menunduk hormat sekilas pada dokter.

"Lho, dokter park sunghoon?"

Pria bernama Sunghoon itu tersenyum. "Halo pak Lee" Jawab Sunghoon.

Dokter bernama Lee itu tersenyum menepuk pundak Sunghoon. "Kau ada Tugas di rumah sakit ini?"

Sunghoon menggeleng. "Aku hanya ingin menjenguk temanku. Dia dirawat disini"

"Oh begitu, kau mau melihat kondisinya?" Tanya Dokter Lee.

"Iya, apa boleh?"

"Tentu saja. Tapi..."

Sunghoon mengerutkan keningnya bingung. "Tapi kenapa?"

"Hati-hati. Kudengar suaminya galak, dia pencemburu"

"Oh Yoongi. Tenang saja, aku bisa mengatasinya. Oh ya, dimana Min Yoongi suaminya?"

"Entahlah, dia pergi keluar dari rumah sakit. Katanya ingin membeli makanan, tadinya dia menitipkan Hoseok untukku, tapi aku lupa memberitahunya aku ada jadwal operasi malam ini" Jelas dokter Lee.

"Ah kalau begitu kau jalankan saja jadwalmu. Aku disini untuk menjaga Hoseok" Ucap Sunghoon tersenyum.

Dokter Lee menepuk pundak Sunghoon lagi. "Terimaksih ya..."

Setelah mengatakan itu, dokter Lee pergi dari hadapan Sunghoon. Dan setelah dokter Lee pergi, barulah Sunghoon bisa masuk kedalam ruangan Hoseok. Mencium bau obat-obatan di rumah sakit bukan hal yang aneh lagi bagi Sunghoon, karna dia bekerja di rumah sakit, itu hal biasa untuknya.

Dia mendengar kabar teman satu kuliahnya dulu terluka. Jadi dia mengambil cuti beberapa hari untuk datang kemari dan menjenguknya. Dan di hari pernikahan Hoseok, sebenarnya Hoseok mengundangnya untuk datang, tapi Sunghoon tau Yoongi tak begitu menyukai kehadirannya. Jadi dia memutuskan untuk tidak datang agar tak menganggu suasana.

Sunghoon berjalan mendekat kearah bangsal Hoseok dan duduk di kursi sebelah bangsal. Dia menatap kearah Hoseok yang masih terbaring dengan mata yang menutup. Sunghoon juga meletakkan makanan yang dia bawa untuk Hoseok, berupa buah-buahan dan makanan sehat lainnya yang bisa bertahan lama. Dia meraih tangan Hoseok bermaksud mengecek denyut nadinya, lalu dia mengecek leher Hoseok juga nafasnya. Semuanya teratur. Sunghoon menghela nafasnya lega. Dia lalu menyebabkan selimut yang Hoseok kenakan. Sebuah perban putih melilit di perut Hoseok, tanda memang kejadian itu benar terjadi. Setelah melihatnya, Sunghoon kembali menyelimuti Hoseok. Diapun kembali duduk di kursi sebelah bangsal Hoseok.

Klikkk.....

Pintu Ruangan terbuka.

Yoongi masuk kedalam ruangan dan menutup pintu nya kembali. Saat dia berbalik, dia terkejut melihat Sunghoon yang duduk memandangi Hoseok. Yoongi berusaha mengontrol emosinya, dia menghela nafasnya untuk meredam emosinya.

ALTER DESTINY (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang